
Cokelat mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi ibu hamil, seperti zat besi, kalsium, magnesium, dan antioksidan.
Zat besi membantu mencegah anemia, kalsium membantu perkembangan tulang dan gigi janin, magnesium membantu meredakan kram kaki, dan antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
Dokter kandungan ternama, Dr. Fitriana Retnowati, Sp.OG, memaparkan pendapatnya mengenai manfaat cokelat bagi ibu hamil.
“Cokelat memang mengandung beberapa nutrisi yang bermanfaat bagi ibu hamil, seperti zat besi, kalsium, magnesium, dan antioksidan,” jelas Dr. Fitriana.
Namun, Dr. Fitriana mengingatkan bahwa konsumsi cokelat bagi ibu hamil harus dibatasi, karena cokelat juga mengandung kafein dan theobromine, yang dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
Selain itu, cokelat juga mengandung gula dan lemak yang tinggi, sehingga konsumsi berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan masalah kesehatan lainnya.
“Jadi, ibu hamil boleh mengonsumsi cokelat dalam jumlah sedang, sekitar 30 gram per hari,” saran Dr. Fitriana.
1. Mencegah anemia (zat besi)
Anemia merupakan kondisi kekurangan sel darah merah yang dapat menyebabkan kelelahan, sesak napas, dan pusing. Zat besi merupakan mineral penting yang berperan dalam produksi sel darah merah.
Cokelat mengandung zat besi yang cukup tinggi, sehingga dapat membantu mencegah anemia pada ibu hamil.
2. Membantu perkembangan tulang dan gigi janin (kalsium)
Kalsium merupakan mineral penting yang berperan dalam pembentukan tulang dan gigi. Selama kehamilan, kebutuhan kalsium ibu meningkat untuk mendukung perkembangan tulang dan gigi janin.
Cokelat mengandung kalsium yang cukup tinggi, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium ibu hamil dan mendukung perkembangan tulang dan gigi janin.
3. Meredakan kram kaki (magnesium)
Kram kaki adalah kondisi yang umum dialami oleh ibu hamil, terutama pada trimester ketiga. Kram kaki disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kekurangan magnesium.
Magnesium adalah mineral penting yang berperan dalam fungsi otot dan saraf. Cokelat mengandung magnesium yang cukup tinggi, sehingga dapat membantu meredakan kram kaki pada ibu hamil.
4. Melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan (antioksidan)
Selama kehamilan, tubuh ibu hamil memproduksi lebih banyak radikal bebas, yaitu molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh. Antioksidan adalah senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
Cokelat mengandung antioksidan yang cukup tinggi, terutama flavonoid. Flavonoid telah terbukti dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Dengan mengonsumsi cokelat dalam jumlah sedang, ibu hamil dapat membantu melindungi sel-sel tubuh mereka dan janin dari kerusakan akibat radikal bebas.
5. Meningkatkan suasana hati (theobromine)
Theobromine adalah senyawa alkaloid yang terdapat dalam cokelat. Senyawa ini memiliki efek stimulan ringan, sehingga dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.
Bagi ibu hamil, peningkatan suasana hati dapat membantu mengurangi gejala-gejala seperti kecemasan dan depresi yang umum terjadi selama kehamilan.
6. Mengurangi risiko preeklamsia (flavonoid)
Preeklamsia adalah kondisi serius yang dapat terjadi pada ibu hamil, ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kadar protein yang tinggi dalam urin. Kondisi ini dapat membahayakan ibu dan janin jika tidak ditangani dengan baik.
Cokelat mengandung flavonoid, yaitu senyawa antioksidan yang telah terbukti dapat mengurangi risiko preeklamsia. Flavonoid bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke rahim dan plasenta, sehingga dapat membantu mencegah terjadinya preeklamsia.
7. Meningkatkan aliran darah ke plasenta (teobromin)
Teobromin, senyawa alkaloid yang terdapat dalam cokelat, telah terbukti dapat meningkatkan aliran darah ke rahim dan plasenta.
Peningkatan aliran darah ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin, serta memastikan bahwa janin menerima nutrisi dan oksigen yang cukup.
8. Menurunkan risiko kelahiran prematur (magnesium)
Kelahiran prematur adalah kondisi ketika bayi lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu. Kelahiran prematur dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada bayi, seperti gangguan pernapasan, masalah pencernaan, dan keterlambatan perkembangan.
Magnesium adalah mineral penting yang berperan dalam fungsi otot dan saraf. Kekurangan magnesium dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Cokelat mengandung magnesium yang cukup tinggi, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan magnesium ibu hamil dan menurunkan risiko kelahiran prematur.