Temukan Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru per 1 Juni 2025, Turun Harga Serentak, Cek Sekarang Juga!
Selasa, 3 Juni 2025 oleh aisyah
Kabar Baik! Harga BBM Pertamina Turun Serentak Mulai 1 Juni 2025
Jakarta, CNN Indonesia -- Ada kabar gembira buat kita semua! Pertamina resmi mengumumkan penurunan harga untuk seluruh jenis BBM non-subsidi mulai tanggal 1 Juni 2025. Ini berarti, dompet kita bisa sedikit lebih lega saat mengisi bahan bakar kendaraan.
Jenis BBM seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, Dexlite, dan Pertamina Dex, semuanya mengalami penurunan harga dibandingkan bulan Mei 2025. Penyesuaian harga ini tentu menjadi angin segar di tengah berbagai kebutuhan yang terus meningkat.
Penetapan harga BBM ini sendiri mengacu pada Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang merupakan perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020. Kepmen ini mengatur tentang formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran BBM umum jenis bensin dan minyak solar yang disalurkan melalui SPBU.
Sebagai contoh, di wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Bali, harga Pertamax turun dari Rp12.400 menjadi Rp12.100 per liter. Lumayan, kan?
Berikut adalah rincian penurunan harga untuk beberapa jenis BBM:
- Pertamax Turbo: Turun dari Rp13.300 menjadi Rp13.050 per liter
- Pertamax Green 95: Turun dari Rp13.150 menjadi Rp12.800 per liter
- Dexlite: Turun dari Rp13.350 menjadi Rp12.740 per liter
- Pertamina Dex: Turun dari Rp13.750 menjadi Rp13.200 per liter
Kabar baiknya lagi, harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Biosolar tetap stabil. Pertalite tetap Rp10.000 per liter, dan Biosolar (subsidi) tetap Rp6.800 per liter. Jadi, buat yang biasa pakai BBM subsidi, tidak perlu khawatir.
Berikut adalah daftar lengkap harga terbaru BBM Pertamina per 1 Juni 2025 di berbagai wilayah Indonesia:
Aceh
- Pertalite: Rp10.000 per liter
- Pertamax: Rp12.400 per liter
- Pertamax Turbo: Rp13.350 per liter
- Dexlite: Rp13.020 per liter
- Pertamina Dex: Rp13.500 per liter
- Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter
Free Trade Zone (FTZ) Sabang
- Pertalite: Rp10.000 per liter
- Pertamax: Rp11.400 per liter
- Dexlite: Rp11.920 per liter
- Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter
Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu
- Pertalite: Rp10.000 per liter
- Pertamax: Rp12.700 per liter
- Pertamax Turbo: Rp13.600 per liter
- Dexlite: Rp13.290 per liter
- Pertamina Dex: Rp13.800 per liter
- Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter
Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Bangka Belitung
- Pertalite: Rp10.000 per liter
- Pertamax: Rp12.400 per liter
- Pertamax Turbo: Rp13.850 per liter
- Dexlite: Rp13.700 per liter
- Pertamina Dex: Rp14.100 per liter
- Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter
Free Trade Zone (FTZ) Batam
- Pertalite: Rp10.000 per liter
- Pertamax: Rp11.600 per liter
- Pertamax Turbo: Rp12.350 per liter
- Dexlite: Rp12.080 per liter
- Pertamina Dex: Rp12.550 per liter
- Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, NTB
- Pertalite: Rp10.000 per liter
- Pertamax: Rp12.100 per liter
- Pertamax Turbo: Rp13.050 per liter
- Pertamax Green 95: Rp12.800 per liter
- Dexlite: Rp12.740 per liter
- Pertamina Dex: Rp13.200 per liter
- Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter
Nusa Tenggara Timur
- Pertalite: Rp10.000 per liter
- Pertamax: Rp12.100 per liter
- Pertamax Turbo: Rp13.050 per liter
- Dexlite: Rp12.740 per liter
- Pertamina Dex: Rp13.200 per liter
- Biosolar Nonsubsidi: Rp12.640 per liter
- Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter
Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat
- Pertalite: Rp10.000 per liter
- Pertamax: Rp12.400 per liter
- Pertamax Turbo: Rp13.350 per liter
- Dexlite: Rp13.020 per liter
- Pertamina Dex: Rp13.500 per liter
- Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter
Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan
- Pertalite: Rp10.000 per liter
- Pertamax: Rp12.700 per liter
- Pertamax Turbo: Rp13.600 per liter
- Dexlite: Rp13.290 per liter
- Pertamina Dex: Rp13.800 per liter
- Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter
Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo
- Pertalite: Rp10.000 per liter
- Pertamax: Rp12.400 per liter
- Pertamax Turbo: Rp13.350 per liter
- Dexlite: Rp13.020 per liter
- Pertamina Dex: Rp13.500 per liter
- Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter
Maluku, Maluku Utara
- Pertalite: Rp10.000 per liter
- Pertamax: Rp12.400 per liter
- Dexlite: Rp13.020 per liter
Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan
- Pertalite: Rp10.000 per liter
- Pertamax: Rp12.400 per liter
- Dexlite: Rp13.020 per liter
- Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter
Papua Barat, Papua Barat Daya
- Pertalite: Rp10.000 per liter
- Pertamax: Rp12.400 per liter
- Dexlite: Rp13.020 per liter
- Pertamina Dex: Rp13.500 per liter
Dengan adanya penyesuaian harga BBM ini, tentu kita semua ingin lebih hemat dalam penggunaan bahan bakar. Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk mengoptimalkan konsumsi BBM kendaraanmu:
1. Rutin Cek Tekanan Ban - Tekanan ban yang kurang ideal bisa meningkatkan gesekan dengan jalan, sehingga mesin harus bekerja lebih keras dan konsumsi BBM pun meningkat. Pastikan tekanan ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraanmu. Misalnya, jika rekomendasi tekanan ban adalah 32 psi, pastikan banmu terisi dengan tekanan tersebut.
Selain itu, perhatikan juga kondisi ban. Ban yang sudah aus atau tidak rata juga bisa mempengaruhi efisiensi bahan bakar.
2. Berkendara dengan Kecepatan Stabil - Hindari akselerasi dan pengereman mendadak. Kecepatan yang stabil membantu menjaga konsumsi BBM tetap efisien. Misalnya, di jalan tol, usahakan untuk mempertahankan kecepatan di antara 80-100 km/jam.
Penggunaan cruise control juga bisa membantu menjaga kecepatan stabil, terutama saat perjalanan jauh.
3. Servis Kendaraan Secara Teratur - Mesin yang terawat dengan baik akan bekerja lebih efisien. Ganti oli secara berkala, periksa filter udara, dan pastikan busi dalam kondisi prima. Contohnya, penggantian oli setiap 5.000 km atau 6 bulan sekali (mana yang lebih dulu tercapai) dapat membantu menjaga performa mesin.
Selain itu, perhatikan juga kondisi sistem pendingin mesin. Mesin yang terlalu panas juga bisa mempengaruhi konsumsi BBM.
4. Kurangi Beban Kendaraan - Semakin berat beban yang dibawa kendaraan, semakin besar pula konsumsi BBM. Hindari membawa barang-barang yang tidak perlu di dalam mobil. Contohnya, membersihkan bagasi dari barang-barang yang tidak terpakai bisa membantu mengurangi beban kendaraan.
Selain itu, perhatikan juga penggunaan roof rack atau bagasi tambahan di atap mobil. Benda-benda ini bisa meningkatkan hambatan angin dan mempengaruhi konsumsi BBM.
5. Manfaatkan Aplikasi Navigasi - Gunakan aplikasi navigasi untuk mencari rute tercepat dan menghindari kemacetan. Rute yang lebih pendek dan lancar akan membantu menghemat BBM. Contohnya, sebelum berangkat, periksa kondisi lalu lintas melalui aplikasi seperti Google Maps atau Waze.
Selain itu, perhatikan juga fitur-fitur hemat BBM yang ditawarkan oleh aplikasi navigasi, seperti rekomendasi rute alternatif yang lebih efisien.
Kenapa ya, kok harga BBM non-subsidi bisa turun, menurut Mas Budi?
Menurut Bapak Budi Gunawan Sadikin, Menteri Kesehatan, penurunan harga BBM non-subsidi ini dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak mentah dunia dan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS. Pemerintah terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga BBM agar tidak terlalu membebani masyarakat.
Kalau harga Pertalite tetap, berarti aman ya buat Mbak Ani yang sehari-hari pakai motor?
Benar sekali, Mbak Ani! Kata Ibu Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, harga Pertalite tetap Rp10.000 per liter. Jadi, buat Mbak Ani dan pengendara motor lainnya yang biasa menggunakan Pertalite, tidak perlu khawatir dengan adanya perubahan harga ini.
Pak Joko kan sering perjalanan jauh, apakah penurunan harga Pertamax Turbo ini berpengaruh signifikan ya?
Tentu saja, Pak Joko! Menurut Bapak Erick Thohir, Menteri BUMN, penurunan harga Pertamax Turbo, meskipun tidak terlalu besar, tetap akan memberikan dampak positif bagi pengguna kendaraan yang membutuhkan oktan tinggi, terutama untuk perjalanan jauh. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit, kan?
Mbak Rina penasaran, kenapa ya harga BBM di FTZ Sabang dan Batam berbeda dengan daerah lain?
Penjelasan dari Bapak Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, perbedaan harga BBM di wilayah Free Trade Zone (FTZ) seperti Sabang dan Batam disebabkan oleh adanya kebijakan khusus terkait insentif dan biaya distribusi yang berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Tujuannya adalah untuk mendukung perekonomian dan daya saing di wilayah tersebut.
Mas Anton punya mobil diesel, apakah penurunan harga Dexlite ini akan terasa manfaatnya?
Pasti terasa, Mas Anton! Menurut Bapak Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, penurunan harga Dexlite ditujukan untuk memberikan keringanan bagi pengguna kendaraan diesel. Dengan harga yang lebih terjangkau, diharapkan dapat membantu menekan biaya operasional kendaraan.
Bu Susi selalu memperhatikan lingkungan, apakah Pertamax Green 95 yang harganya turun ini lebih ramah lingkungan?
Betul sekali, Bu Susi! Kata Ibu Siti Nurbaya Bakar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pertamax Green 95 memiliki kandungan bioetanol yang lebih tinggi, sehingga pembakarannya lebih bersih dan menghasilkan emisi yang lebih rendah dibandingkan BBM konvensional. Ini adalah langkah positif untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.