
Manfaat minum air jahe sangat banyak, mulai dari meningkatkan daya tahan tubuh, meredakan nyeri otot, hingga melancarkan pencernaan.
Menurut Dr. Fitriani, minum air jahe memiliki banyak manfaat kesehatan. Jahe mengandung senyawa aktif yang disebut gingerol, yang memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan antimual.
Dr. Fitriani melanjutkan, “Gingerol telah terbukti dapat meningkatkan daya tahan tubuh, meredakan nyeri otot, dan melancarkan pencernaan. Selain itu, air jahe juga dapat membantu mengatasi masalah pernapasan, seperti batuk dan pilek.”
Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari air jahe, Dr. Fitriani merekomendasikan untuk mengonsumsi 1-2 cangkir air jahe per hari. Air jahe dapat dibuat dengan merebus jahe segar dalam air atau dengan menggunakan bubuk jahe.
Apa Manfaat Minum Air Jahe
Air jahe memiliki banyak manfaat kesehatan, diantaranya:
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Meredakan nyeri otot
- Melancarkan pencernaan
- Mengatasi mual
- Menurunkan kadar kolesterol
- Melindungi jantung
- Mencegah kanker
- Mengurangi peradangan
- Meningkatkan penyerapan nutrisi
- Menyegarkan tubuh
Air jahe dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, seperti diminum langsung, dicampur dengan teh, atau dioleskan pada kulit. Air jahe juga dapat digunakan sebagai bahan masakan.
Meningkatkan daya tahan tubuh
Air jahe mengandung senyawa gingerol yang bersifat antioksidan dan anti-inflamasi. Senyawa ini dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga lebih kuat dalam melawan infeksi.
Meredakan nyeri otot
Air jahe mengandung senyawa gingerol yang bersifat anti-inflamasi. Senyawa ini dapat membantu mengurangi peradangan pada otot yang nyeri, sehingga meredakan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Melancarkan pencernaan
Air jahe mengandung senyawa gingerol yang bersifat antispasmodik. Senyawa ini dapat membantu merelaksasi otot-otot saluran pencernaan, sehingga memperlancar proses pencernaan dan mengurangi gejala seperti perut kembung, mual, dan sembelit.
Mengatasi mual
Air jahe mengandung senyawa gingerol yang bersifat antiemetik. Senyawa ini dapat membantu meredakan mual dan muntah, sehingga efektif untuk mengatasi mabuk perjalanan, mual akibat kehamilan, atau efek samping kemoterapi.
Menurunkan kadar kolesterol
Air jahe mengandung senyawa gingerol yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah. Hal ini karena gingerol dapat menghambat penyerapan kolesterol di usus dan meningkatkan ekskresi kolesterol melalui empedu.
Melindungi jantung
Air jahe mengandung senyawa antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat membantu melindungi jantung dari kerusakan. Senyawa ini dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), dan mencegah pembentukan plak di arteri. Selain itu, air jahe juga dapat membantu mengatur tekanan darah dan mengurangi risiko pembekuan darah.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Banyak penelitian ilmiah yang telah dilakukan untuk membuktikan manfaat kesehatan dari air jahe. Salah satu penelitian yang terkenal adalah penelitian yang dilakukan oleh University of Michigan pada tahun 2015. Penelitian ini menemukan bahwa air jahe efektif dalam mengurangi mual dan muntah pada pasien yang menjalani kemoterapi.
Studi lain yang dilakukan oleh University of Georgia pada tahun 2017 menemukan bahwa air jahe dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah. Hal ini menunjukkan bahwa air jahe dapat bermanfaat untuk kesehatan jantung.
Meskipun ada banyak bukti ilmiah yang mendukung manfaat kesehatan dari air jahe, masih ada beberapa perdebatan mengenai dosis dan cara konsumsi yang optimal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi air jahe dalam jumlah besar dapat menyebabkan efek samping, seperti sakit perut dan diare. Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi air jahe dalam jumlah sedang dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi air jahe dalam jumlah besar.
Secara keseluruhan, bukti ilmiah menunjukkan bahwa air jahe memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan dosis dan cara konsumsi yang optimal.
Youtube Video:
