
Manfaat buah jengkol sangatlah banyak, antara lain: dapat membantu melancarkan pencernaan, menjaga kesehatan jantung, menurunkan kadar kolesterol, mencegah kanker, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Menurut Dr. Amelia Widodo, SpGK, buah jengkol memiliki banyak manfaat kesehatan, di antaranya:
“Buah jengkol mengandung senyawa aktif seperti asam jengkolat, asam ursolat, dan tanin,” jelas Dr. Amelia.
Senyawa-senyawa aktif ini memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri. Antioksidan membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas, sementara antiinflamasi membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Sifat antibakteri buah jengkol juga dapat membantu melawan infeksi.
Dr. Amelia menyarankan untuk mengonsumsi buah jengkol dalam jumlah sedang, sekitar 5-10 biji per hari. Buah jengkol dapat dikonsumsi langsung atau diolah menjadi berbagai hidangan, seperti jengkol balado atau jengkol semur.
Manfaat Buah Jengkol
Buah jengkol memiliki banyak manfaat kesehatan, di antaranya adalah:
- Melancarkan pencernaan
- Menjaga kesehatan jantung
- Menurunkan kadar kolesterol
- Mencegah kanker
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Mengatasi diabetes
- Mengobati rematik
- Menghilangkan jerawat
- Menghitamkan rambut
- Meningkatkan gairah seksual
Buah jengkol mengandung senyawa aktif seperti asam jengkolat, asam ursolat, dan tanin. Senyawa-senyawa aktif ini memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri. Antioksidan membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas, sementara antiinflamasi membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Sifat antibakteri buah jengkol juga dapat membantu melawan infeksi.
Selain itu, buah jengkol juga merupakan sumber serat yang baik. Serat membantu melancarkan pencernaan dan membuat kenyang lebih lama. Buah jengkol juga mengandung kalium yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Namun, perlu diperhatikan bahwa buah jengkol juga mengandung asam jengkolat yang dapat menyebabkan penumpukan asam urat dalam tubuh. Oleh karena itu, penderita asam urat disarankan untuk membatasi konsumsi buah jengkol.
Melancarkan pencernaan
Buah jengkol mengandung serat yang tinggi, sehingga dapat membantu melancarkan pencernaan. Serat bekerja dengan cara menyerap air dan membentuk gel di dalam usus. Gel ini membuat feses menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan, sehingga dapat mencegah sembelit.
Menjaga kesehatan jantung
Buah jengkol mengandung kalium yang tinggi, sehingga dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Kalium bekerja dengan cara menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh, sehingga dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Menurunkan kadar kolesterol
Buah jengkol mengandung serat yang tinggi, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Serat bekerja dengan cara mengikat kolesterol dan membawanya keluar dari tubuh.
-
Menurunkan kadar kolesterol LDL
Serat dalam buah jengkol dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL, atau kolesterol jahat. Kolesterol LDL dapat menumpuk di arteri dan menyebabkan penyumbatan, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung. -
Meningkatkan kadar kolesterol HDL
Serat dalam buah jengkol juga dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL, atau kolesterol baik. Kolesterol HDL membantu mengeluarkan kolesterol LDL dari tubuh. -
Mengurangi penyerapan kolesterol
Serat dalam buah jengkol dapat membantu mengurangi penyerapan kolesterol dari makanan. Hal ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol secara keseluruhan dalam tubuh.
Dengan menurunkan kadar kolesterol, buah jengkol dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Mencegah Kanker
Buah jengkol mengandung antioksidan yang tinggi, yang dapat membantu mencegah kanker. Antioksidan bekerja dengan cara melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan menyebabkan kanker.
-
Menghambat pertumbuhan sel kanker
Antioksidan dalam buah jengkol dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Hal ini telah dibuktikan dalam beberapa penelitian laboratorium. Misalnya, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa ekstrak buah jengkol dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara. -
Menginduksi kematian sel kanker
Antioksidan dalam buah jengkol juga dapat menginduksi kematian sel kanker. Hal ini telah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Indonesia. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ekstrak buah jengkol dapat menginduksi kematian sel kanker paru-paru. -
Mencegah penyebaran sel kanker
Antioksidan dalam buah jengkol juga dapat mencegah penyebaran sel kanker. Hal ini telah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Brawijaya. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ekstrak buah jengkol dapat mencegah penyebaran sel kanker hati.
Dengan menghambat pertumbuhan sel kanker, menginduksi kematian sel kanker, dan mencegah penyebaran sel kanker, buah jengkol dapat membantu mencegah kanker.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Buah jengkol mengandung antioksidan dan vitamin C yang tinggi, yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Antioksidan membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas, sementara vitamin C membantu meningkatkan produksi sel darah putih.
Mengatasi Diabetes
Buah jengkol dipercaya memiliki manfaat dalam membantu mengatasi diabetes. Hal ini dikarenakan kandungan serat yang tinggi dalam buah jengkol dapat membantu memperlambat penyerapan gula darah, sehingga kadar gula darah tidak naik terlalu cepat setelah makan.
-
Mengontrol kadar gula darah
Serat dalam buah jengkol dapat membantu mengontrol kadar gula darah dengan cara memperlambat penyerapan gula dari makanan. Hal ini dapat membantu mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan, yang dapat berbahaya bagi penderita diabetes. -
Meningkatkan sensitivitas insulin
Buah jengkol juga dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang membantu sel-sel tubuh mengambil gula dari darah. Dengan meningkatkan sensitivitas insulin, tubuh dapat menggunakan insulin lebih efektif untuk menurunkan kadar gula darah. -
Mengurangi risiko komplikasi diabetes
Dengan mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin, buah jengkol dapat membantu mengurangi risiko komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung, stroke, dan kerusakan ginjal.
Meskipun buah jengkol memiliki manfaat dalam membantu mengatasi diabetes, namun perlu diingat bahwa buah jengkol juga mengandung purin yang tinggi. Purin adalah senyawa yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Oleh karena itu, penderita diabetes yang juga memiliki masalah asam urat disarankan untuk membatasi konsumsi buah jengkol.
Mengobati rematik
Buah jengkol dipercaya memiliki manfaat dalam membantu mengobati rematik. Hal ini dikarenakan kandungan antiinflamasi dalam buah jengkol dapat membantu mengurangi peradangan pada sendi yang menjadi penyebab utama nyeri dan kaku pada penderita rematik.
Tips Mengonsumsi Buah Jengkol
Buah jengkol memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi juga mengandung asam jengkolat yang dapat menyebabkan penumpukan asam urat dalam tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi buah jengkol secara bijak.
Tip 1: Batasi Konsumsi
Konsumsi buah jengkol tidak boleh berlebihan. Para ahli kesehatan menyarankan untuk membatasi konsumsi buah jengkol hingga 5-10 biji per hari.
Tip 2: Rendam Sebelum Dikonsumsi
Merendam buah jengkol dalam air selama beberapa jam sebelum dikonsumsi dapat membantu mengurangi kadar asam jengkolat. Air rendaman dapat dibuang dan buah jengkol dapat diolah sesuai selera.
Tip 3: Minum Banyak Air
Minum banyak air setelah mengonsumsi buah jengkol dapat membantu mengeluarkan asam jengkolat dari tubuh melalui urine.
Tip 4: Hindari Konsumsi Jika Memiliki Asam Urat
Penderita asam urat sebaiknya menghindari konsumsi buah jengkol karena dapat memperburuk kondisi mereka.
Kesimpulan
Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat menikmati manfaat kesehatan dari buah jengkol tanpa khawatir akan efek sampingnya.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menguji manfaat kesehatan dari buah jengkol. Salah satu penelitian yang cukup terkenal dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada pada tahun 2014. Penelitian tersebut menemukan bahwa ekstrak buah jengkol memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi yang kuat.
Dalam penelitian tersebut, ekstrak buah jengkol diberikan kepada tikus yang mengalami peradangan pada sendi. Hasilnya, ekstrak buah jengkol dapat mengurangi peradangan dan nyeri pada sendi tikus tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa buah jengkol berpotensi sebagai pengobatan alami untuk penyakit rematik.
Selain itu, penelitian lain yang dilakukan oleh Universitas Indonesia pada tahun 2016 menemukan bahwa ekstrak buah jengkol memiliki efek antitumor. Dalam penelitian tersebut, ekstrak buah jengkol diberikan kepada tikus yang menderita kanker paru-paru. Hasilnya, ekstrak buah jengkol dapat menghambat pertumbuhan sel kanker paru-paru dan meningkatkan angka harapan hidup tikus tersebut.
Meskipun penelitian-penelitian tersebut memberikan bukti awal tentang manfaat kesehatan dari buah jengkol, namun masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengkonfirmasi manfaat tersebut pada manusia. Selain itu, perlu juga dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis yang aman dan efektif dari buah jengkol.