
Manfaat buah pare adalah khasiat atau keuntungan yang diperoleh dari mengonsumsi buah pare. Buah pare, yang dikenal dengan nama ilmiah Momordica charantia, memiliki banyak manfaat kesehatan karena kandungan nutrisinya yang kaya. Beberapa manfaat buah pare antara lain membantu menurunkan kadar gula darah, memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, serta dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Menurut Dr. Amelia Sari, seorang dokter umum, buah pare memiliki banyak manfaat kesehatan karena kandungan nutrisinya yang kaya. “Buah pare mengandung antioksidan, seperti vitamin C dan beta-karoten, yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas,” jelas Dr. Sari.
“Selain itu, buah pare juga mengandung senyawa aktif lainnya, seperti momordicin dan charantin, yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antidiabetes,” lanjut Dr. Sari.
Secara umum, buah pare aman dikonsumsi oleh sebagian besar orang. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. “Buah pare sebaiknya tidak dikonsumsi oleh wanita hamil atau menyusui, serta orang yang memiliki masalah pencernaan,” saran Dr. Sari. “Selain itu, konsumsi buah pare dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan efek samping, seperti sakit perut dan diare.”
1. Menurunkan gula darah
Buah pare memiliki efek hipoglikemik, yaitu dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Hal ini disebabkan oleh kandungan senyawa aktif dalam buah pare, seperti momordicin dan charantin. Senyawa ini bekerja dengan cara meningkatkan produksi insulin dan meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin. Insulin adalah hormon yang membantu glukosa masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi buah pare dapat membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal “Phytomedicine” menunjukkan bahwa konsumsi jus buah pare selama 12 minggu dapat menurunkan kadar gula darah puasa dan HbA1c (ukuran kontrol gula darah jangka panjang) secara signifikan pada penderita diabetes tipe 2.
2. Antioksidan
Buah pare mengandung antioksidan yang tinggi, seperti vitamin C dan beta-karoten. Antioksidan adalah senyawa yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel dan menyebabkan berbagai penyakit, termasuk kanker dan penyakit jantung.
Antioksidan dalam buah pare dapat membantu menetralkan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi buah pare dapat meningkatkan kadar antioksidan dalam darah dan melindungi sel-sel dari kerusakan.
3. Anti-inflamasi
Buah pare memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, namun peradangan kronis dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, kanker, dan artritis.
Buah pare mengandung senyawa aktif, seperti momordicin dan charantin, yang memiliki sifat anti-inflamasi. Senyawa ini bekerja dengan cara menghambat produksi sitokin, yaitu protein yang berperan dalam respons peradangan.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi buah pare dapat membantu mengurangi peradangan. Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal “Food and Chemical Toxicology” menunjukkan bahwa ekstrak buah pare dapat mengurangi peradangan pada tikus yang mengalami radang sendi.
4. Meningkatkan kekebalan tubuh
Buah pare mengandung vitamin C, antioksidan kuat yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin C membantu meningkatkan produksi sel darah putih, yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang melawan infeksi.
Selain itu, buah pare juga mengandung senyawa antibakteri dan antivirus yang dapat membantu melawan infeksi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah pare dapat membantu mengurangi risiko , seperti pilek dan flu.
5. Melawan kanker
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa buah pare memiliki sifat antikanker. Buah pare mengandung senyawa aktif, seperti momordicin dan charantin, yang memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker.
Selain itu, buah pare juga mengandung antioksidan yang tinggi, seperti vitamin C dan beta-karoten, yang dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan menyebabkan berbagai penyakit, termasuk kanker.
6. Melindungi kesehatan jantung
Buah pare mengandung serat yang tinggi, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Selain itu, buah pare juga mengandung antioksidan yang dapat membantu melindungi jantung dari kerusakan akibat radikal bebas.
7. Menjaga kesehatan pencernaan
Buah pare mengandung serat yang tinggi, yang dapat membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Selain itu, buah pare juga mengandung senyawa antibakteri yang dapat membantu melawan infeksi pada saluran pencernaan.
8. Menurunkan berat badan
Buah pare mengandung serat yang tinggi, yang dapat membantu menurunkan berat badan dengan cara membuat merasa kenyang lebih lama dan mengurangi asupan kalori. Selain itu, buah pare juga mengandung kalori yang rendah, sehingga cocok untuk dikonsumsi dalam program penurunan berat badan.
9. Meningkatkan kesehatan kulit
Buah pare mengandung vitamin C, antioksidan yang dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel kulit dan menyebabkan penuaan dini, kerutan, dan masalah kulit lainnya.
Selain itu, buah pare juga mengandung senyawa anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit. Peradangan pada kulit dapat menyebabkan masalah kulit seperti jerawat, eksim, dan psoriasis.
10. Membantu meredakan demam
Buah pare memiliki sifat antipiretik, yaitu dapat membantu menurunkan demam. Hal ini disebabkan oleh kandungan senyawa aktif dalam buah pare, seperti momordicin dan charantin. Senyawa ini bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat yang berperan dalam respons peradangan dan suhu tubuh.