Malaysia Laporkan Peningkatan Kasus HIV di Kalangan Pelajar, Tren yang Mengkhawatirkan
Rabu, 30 April 2025 oleh aisyah
Khawatir! Kasus HIV Meningkat di Kalangan Pelajar Malaysia
Lonjakan kasus HIV di kalangan pelajar dan mahasiswa Malaysia menjadi perhatian serius. Aktivitas seksual dilaporkan menjadi penyebab utama penularan, khususnya di kelompok usia 20 hingga 29 tahun, yang menyumbang hampir setengah dari total kasus.
Dr. Zaiton Yahaya, Sekretaris Kehormatan Dewan AIDS Malaysia (MAC) dan Yayasan AIDS Malaysia (MAF), mengungkapkan kekhawatirannya. "Meskipun kasus penularan melalui jarum suntik menurun berkat program edukasi, peningkatan kasus akibat hubungan seksual cukup signifikan," ujarnya kepada New Straits Times. Bahkan, remaja usia 13-19 tahun pun tak luput, dengan mayoritas penularan terjadi melalui aktivitas seksual.
"Banyak lulusan sekolah dan universitas yang belum sepenuhnya menyadari risiko infeksi HIV. Karena itu, kami gencar melakukan program penyadaran di sekolah dan universitas, serta menyediakan informasi dan dukungan bagi mereka yang membutuhkan." - Dr. Zaiton Yahaya
Data Kementerian Kesehatan Malaysia mencatat 135.035 kasus HIV sejak 1986 hingga 2023, dengan 54.265 kasus di antaranya berasal dari penularan seksual. Mirisnya, tercatat juga delapan kasus baru pada anak di bawah 13 tahun. Statistik menunjukkan 62% infeksi terjadi pada pria homoseksual dan biseksual, sementara 33% pada pasangan heteroseksual.
Sebagai langkah konkret, MAC dan MAF meluncurkan ProtectNow Hub, platform digital pertama di Malaysia untuk layanan pencegahan HIV. Platform ini, hasil kolaborasi pakar kesehatan, komunitas, dan anak muda, menyediakan akses mudah dan aman ke berbagai layanan, termasuk PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis), tes HIV mandiri, dukungan kesehatan mental, dan layanan pemulihan kecanduan.
Sejak diluncurkan, ProtectNow Hub telah dikunjungi lebih dari 74.000 kali. Dr. Zaiton berharap platform ini dapat memberdayakan individu untuk membuat keputusan tepat tentang kesehatan mereka, tanpa rasa takut akan stigma dan misinformasi.
Berikut beberapa langkah penting untuk melindungi diri dan orang lain dari HIV:
1. Praktikkan seks aman. - Gunakan kondom setiap kali berhubungan seksual. Kondom adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penularan HIV.
Misalnya, pastikan kondom masih dalam kemasan yang baik dan belum kadaluarsa sebelum digunakan.
2. Hindari berbagi jarum suntik. - Jangan pernah berbagi jarum suntik dengan orang lain, bahkan jika itu teman dekat. Ini sangat penting bagi pengguna narkoba suntik.
Jika kamu pengguna narkoba suntik, carilah bantuan profesional untuk mengatasi kecanduan dan dapatkan jarum suntik steril.
3. Lakukan tes HIV secara berkala. - Mengetahui status HIV sangat penting. Tes HIV tersedia di puskesmas, rumah sakit, dan klinik.
Lakukan tes HIV setidaknya setahun sekali, terutama jika kamu aktif secara seksual.
4. Dapatkan informasi yang akurat tentang HIV. - Jangan mudah percaya mitos dan informasi yang salah tentang HIV. Carilah informasi dari sumber terpercaya seperti dokter, petugas kesehatan, atau situs web resmi.
Misalnya, kamu bisa mengunjungi situs web Kementerian Kesehatan atau Yayasan AIDS Indonesia untuk informasi lebih lanjut.
Bagaimana cara saya bisa mendapatkan PrEP di Indonesia, Bu Sri Mulyani?
(Dijawab oleh dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, mantan Menteri Kesehatan RI) PrEP dapat diperoleh melalui konsultasi dengan dokter di fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan PrEP. Beberapa LSM juga menyediakan layanan ini. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah PrEP tepat untuk Anda.
Apakah HIV bisa menular melalui gigitan nyamuk, Pak Jokowi?
(Dijawab oleh Prof. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM, pakar HIV/AIDS) Tidak, HIV tidak dapat menular melalui gigitan nyamuk. HIV hanya dapat menular melalui cairan tubuh tertentu seperti darah, sperma, cairan Miss V, dan ASI.
Apa gejala awal HIV, Bu Susi Pudjiastuti?
(Dijawab oleh dr. Kevin Adrian, Dokter Umum) Gejala awal HIV bisa bervariasi, beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala sama sekali. Namun, beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera lakukan tes HIV.
Bagaimana cara mendukung teman yang hidup dengan HIV, Pak Anies Baswedan?
(Dijawab oleh Ir. Triawan Munaf, mantan Kepala Bekraf) Dukung teman yang hidup dengan HIV dengan memberikan informasi yang tepat, mendengarkan tanpa menghakimi, dan menghormati privasinya. Hindari stigma dan diskriminasi. Yang terpenting, berikan dukungan emosional dan ingatkan mereka untuk terus menjalani pengobatan.