Ujian Nasional Terbaru Berbasis Mata Pelajaran, Apa Saja yang Diujikan, Persiapannya, Dampaknya, dan Jadwal Lengkapnya?

Senin, 14 April 2025 oleh aisyah

Ujian Nasional Terbaru Berbasis Mata Pelajaran, Apa Saja yang Diujikan, Persiapannya, Dampaknya, dan Jadwal Lengkapnya?

Ujian Nasional Versi Baru Berbasis Mata Pelajaran, Ini yang Diujikan

Sistem Ujian Nasional (UN) akan mengalami perubahan signifikan dengan hadirnya Tes Kemampuan Akademik (TKA). Berbeda dengan Asesmen Nasional (AN), TKA akan lebih fokus pada penguasaan mata pelajaran yang dipelajari siswa di sekolah.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menjelaskan bahwa TKA dirancang untuk mengukur kemampuan siswa sesuai mata pelajaran yang mereka tekuni. "TKA berbasis mata pelajaran. Ini akan sangat membantu, terutama bagi siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, untuk melihat gambaran nyata kemampuan mereka," ungkap Mu'ti di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Jumat (1/4/2025).

Untuk mendukung pelaksanaan TKA, Kemendikdasmen berencana menghidupkan kembali penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA. Penjurusan ini diharapkan dapat mempermudah proses pelaksanaan TKA yang rencananya akan dimulai pada November 2025. Kemungkinan besar, penjurusan akan diterapkan kembali pada tahun ini juga.

Lebih lanjut, Mu'ti menjelaskan bahwa TKA akan mencakup mata pelajaran wajib, yaitu Bahasa Indonesia dan Matematika, untuk semua jurusan. Selain itu, akan ada mata pelajaran khusus sesuai jurusan yang dipilih. "Siswa IPA bisa memilih antara Fisika, Kimia, atau Biologi sebagai tambahan. Begitu juga dengan siswa IPS, mereka bisa memilih Ekonomi, Sejarah, atau ilmu sosial lainnya," ujarnya.

Kembalinya Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa

Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa sempat dihapus pada masa kepemimpinan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim (2019-2024). Kepala BSKAP Kemendikbud Ristek saat itu, Anindito Aditomo, menjelaskan bahwa penghapusan tersebut dilakukan untuk mengatasi ketidakadilan dalam pemilihan jurusan, di mana kebanyakan orang tua cenderung mengarahkan anak mereka ke jurusan IPA.

"Salah satu alasannya adalah karena orang tua rata-rata memilihkan anaknya masuk IPA. Padahal, jika kita berada di jurusan IPA, kita masih bisa memilih jurusan lain di perguruan tinggi," kata Anindito.

Anindito menambahkan bahwa orang tua berpikir rasional dengan memilih IPA agar anak mereka memiliki lebih banyak pilihan program studi saat masuk perguruan tinggi. Hal ini mengakibatkan kuota jurusan IPS dan Bahasa semakin menipis. Oleh karena itu, sistem penjurusan digantikan dengan sistem pemilihan mata pelajaran sesuai minat siswa.

Apakah TKA akan lebih sulit daripada UN, Bu Retno?

(Dijawab oleh Prof. Dr. Retno Listyarti, pakar pendidikan) TKA dirancang bukan untuk menjadi lebih sulit, melainkan lebih relevan. Fokusnya adalah mengukur pemahaman konseptual dan kemampuan berpikir kritis siswa, bukan sekadar hafalan. Jadi, kesulitannya relatif tergantung pada seberapa baik siswa memahami materi pelajaran.