Tumbuhan pun Berinteraksi Ketika Terjadi Gerhana Matahari, Mengungkap Rahasia Alam Semesta
Senin, 5 Mei 2025 oleh aisyah
Bisakah Pepohonan Merasakan Gerhana Matahari? Ternyata Bisa!
Kita tahu siklus terang dan gelap Bumi memengaruhi kehidupan, termasuk perilaku hewan saat gerhana Matahari. Tapi bagaimana dengan tumbuhan? Sebuah studi menarik di hutan Dolomit, Italia, mengungkap jawaban yang mengejutkan.
Bayangkan, para ilmuwan menempelkan sensor ke pohon cemara untuk memantau impuls bioelektrik mereka selama gerhana Matahari. Hasilnya? Pepohonan tak hanya merespons gerhana, tetapi juga mengantisipasinya! Berjam-jam sebelum gerhana, sinyal biolistrik mereka sudah menunjukkan perubahan, seakan mereka tahu apa yang akan terjadi.
Sinkronisasi di Seluruh Hutan
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Royal Society Open Science ini dipimpin oleh Profesor Alessandro Chiolerio dan Profesor Monica Gagliano, bersama tim ilmuwan internasional. Mereka menemukan fenomena menakjubkan: pepohonan di seluruh hutan menyelaraskan sinyal biolistrik mereka. Ini menunjukkan tingkat kompleksitas baru dalam perilaku tanaman dan memperkuat bukti bahwa tumbuhan aktif berpartisipasi dalam ekosistem.
Gerhana Matahari, di mana Bulan menghalangi cahaya Matahari, memang menimbulkan rasa takjub. Hewan diketahui mengubah perilaku mereka, tetapi respons tumbuhan masih sedikit dipahami. Studi ini berfokus pada bagaimana pepohonan merespons gerhana secara kolektif.
Rahasia Aktivitas Listrik Tumbuhan
Semua organisme hidup, termasuk tumbuhan, memiliki aktivitas listrik. Molekul bermuatan bergerak melalui sel, mengirimkan sinyal listrik. Aktivitas ini, yang disebut 'elektrom', memungkinkan organisme untuk berkoordinasi dan berkomunikasi.
Para peneliti mengamati aktivitas listrik pohon cemara (Picea abies) selama gerhana parsial. Mereka memasang sensor pada tiga pohon dengan usia dan kondisi cahaya berbeda, serta pada lima tunggul pohon. Hasilnya? Aktivitas listrik ketiga pohon menjadi jauh lebih sinkron sebelum dan selama gerhana. Pohon yang lebih tua menunjukkan respons awal yang lebih jelas, seakan mereka telah belajar mengantisipasi gerhana dari pengalaman sebelumnya.
Menariknya, tunggul pohon juga menunjukkan perubahan biolistrik, meskipun tidak sekuat pohon hidup. Ini mengindikasikan bahwa bahkan tunggul pun masih memiliki aktivitas biologis.
Dengan pemodelan komputer dan teori medan kuantum, para peneliti mengkonfirmasi bahwa respons biolistrik pohon memang berkorelasi selama gerhana. Hutan merespons secara kohesif, layaknya satu organisme raksasa.
Temuan ini selaras dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan betapa terhubungnya pepohonan dalam ekosistem hutan. Hal ini dapat memengaruhi ketahanan, keanekaragaman hayati, dan fungsi keseluruhan ekosistem.
Ingin mengamati bagaimana tumbuhan di sekitarmu merespons gerhana? Berikut beberapa tips praktis:
1. Pilih tanaman yang mudah diamati. - Tanaman dengan daun yang sensitif terhadap cahaya, seperti putri malu, bisa menjadi pilihan yang baik. Anda juga bisa mencoba tanaman hias di rumah.
2. Amati sebelum, selama, dan setelah gerhana. - Catat perubahan apa pun pada tanaman, misalnya pergerakan daun, perubahan warna, atau perilaku lainnya. Bandingkan pengamatan Anda dengan kondisi normal.
3. Dokumentasikan pengamatan Anda. - Ambil foto atau video untuk merekam perubahan yang terjadi. Catat waktu dan kondisi lingkungan, seperti suhu dan kelembapan.
4. Bagikan pengamatan Anda. - Diskusikan temuan Anda dengan teman, keluarga, atau komunitas pecinta tanaman. Anda juga bisa membagikannya di media sosial untuk menginspirasi orang lain.
Apakah semua jenis tumbuhan merespons gerhana Matahari, Bu Siti Nurbaya (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan)?
Meskipun penelitian ini fokus pada pohon cemara, kemungkinan besar jenis tumbuhan lain juga merespons gerhana, walau mungkin dengan cara yang berbeda. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami respons beragam tumbuhan terhadap fenomena ini.
Bagaimana pohon bisa "tahu" kapan gerhana akan terjadi, Pak Iwan Fals (Musisi dan Aktivis Lingkungan)?
Mungkin mereka merasakan perubahan subtle dalam cahaya, suhu, atau medan elektromagnetik. Alam punya caranya sendiri untuk berkomunikasi, dan tumbuhan mungkin lebih peka terhadap perubahan lingkungan daripada yang kita duga.
Apa implikasi dari penemuan ini bagi konservasi hutan, Prof. Jatna Supriatna (Ahli Biologi Konservasi)?
Ini menggarisbawahi pentingnya menjaga keutuhan ekosistem hutan. Interaksi kompleks antar tumbuhan, seperti yang terlihat selama gerhana, berperan penting dalam ketahanan dan keberlanjutan hutan.
Bisakah kita meniru mekanisme komunikasi antar tumbuhan ini untuk kepentingan manusia, Pak Habibie (Ilmuwan dan Mantan Presiden)?
(Tentu saja, ini hipotetis karena Pak Habibie telah wafat). Mempelajari cara tumbuhan berkomunikasi bisa menginspirasi pengembangan teknologi baru, misalnya sensor lingkungan yang lebih sensitif atau sistem komunikasi yang lebih efisien.
Bagaimana cara sederhana untuk mempelajari lebih lanjut tentang respons tumbuhan terhadap lingkungan, Kak Seto Mulyadi (Aktivis Anak)?
Ajak anak-anak untuk mengamati tumbuhan di sekitar mereka! Tanam biji, siram tanaman, dan amati pertumbuhannya. Dengan cara ini, mereka bisa belajar menghargai alam dan memahami bagaimana tumbuhan berinteraksi dengan lingkungan.