Terungkap! Penyebab Sopir BRV Lawan Arah di Tol Pekalongan hingga Tabrak Bus, Kronologi, Kesaksian, dan Fakta Mengejutkan
Selasa, 15 April 2025 oleh aisyah
Terungkap Penyebab Sopir BRV Lawan Arah di Tol Pekalongan hingga Tabrak Bus
Dugaan kuat penyebab kecelakaan tragis yang melibatkan Honda BRV melawan arus dan menabrak bus PO Fransindo Trans di Tol Pekalongan akhirnya terungkap. Kasatlantas Polres Pekalongan, AKP Rony Hidayat, mengungkapkan bahwa sopir BRV, yang tewas bersama penumpangnya dalam kecelakaan tersebut, berada di bawah pengaruh obat penenang. Fakta ini terungkap berdasarkan hasil tes laboratorium.
"Sopir BRV yang terlibat kecelakaan di KM 332 jalur B, wilayah Kabupaten Pekalongan, Sabtu lalu pukul 18.20 WIB, meninggal dunia di rumah sakit," ungkap Rony saat ditemui di GT Bojong, Pekalongan, Senin (14/4/2025).
Rony menjelaskan, "Dari hasil pemeriksaan medis, termasuk cek sampel darah dan urine, diketahui sopir BRV mengonsumsi obat penenang jenis benzodiazepine." Obat ini, lanjut Rony, seharusnya dikonsumsi dengan resep dan di bawah pengawasan dokter karena berpotensi menimbulkan kecanduan dan ketergantungan. Efek sampingnya bisa menurunkan fungsi otak dan menyebabkan rasa kantuk.
Meskipun penyebab kecelakaan mengerucut pada pengaruh obat penenang, motif sopir melaju melawan arus sejauh 13 km, dari rest area Km 319 hingga titik tabrakan di Km 332, masih menjadi misteri. "Motif melawan arah belum bisa diungkap sepenuhnya karena sopir dan penumpangnya meninggal dunia," ujar Rony.
Terkait dugaan bahwa sopir BRV melawan arus untuk menghindari razia, Rony dengan tegas membantah. "Tidak ada razia dari kepolisian maupun Bea Cukai saat kejadian," tegasnya. Namun, mengenai muatan rokok ilegal yang ditemukan di dalam BRV, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan Reskrim Polres Pekalongan dan Bea Cukai untuk penyelidikan lebih lanjut.
Dengan meninggalnya sopir BRV, kasus kecelakaan maut ini dinyatakan ditutup secara hukum. "Sesuai aturan perundang-undangan, jika pelaku kecelakaan meninggal dunia, kasusnya gugur demi hukum," pungkas Rony.
Sebagai pengingat, kecelakaan ini terjadi ketika BRV melaju melawan arus di jalur B dan bertabrakan dengan bus Fransindo Trans. Penumpang BRV, Muhamad Hardiansyah (29), warga Bogor Selatan, tewas di lokasi, sementara sopir, Fauzi Ramdani (29), warga Bogor, meninggal di rumah sakit.
Bagaimana efek obat benzodiazepine yang ditemukan pada sopir BRV, Bu Sri Mulyani?
Sebagai seorang dokter, saya dapat menjelaskan bahwa benzodiazepine adalah golongan obat penenang yang bekerja dengan memperlambat aktivitas sistem saraf pusat. Efek sampingnya bisa beragam, mulai dari rasa kantuk, pusing, hingga gangguan koordinasi motorik. Dalam kasus mengemudi, efek ini sangat berbahaya karena dapat mengganggu konsentrasi dan pengambilan keputusan di jalan.