Temukan Worldcoin Dibekukan, Ahli Siber Ungkap Keamanan Scan Bola Mata, Aman atau Berbahaya? Simak Penjelasannya Sekarang
Selasa, 6 Mei 2025 oleh aisyah
Worldcoin Dibekukan, Keamanan Pemindaian Mata Jadi Sorotan
Layanan verifikasi identitas WorldID, yang menggunakan pemindaian mata, tengah menjadi perbincangan hangat. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) baru-baru ini membekukan sementara operasional WorldCoin dan WorldID di Indonesia menyusul laporan dari masyarakat dan dugaan pelanggaran ketentuan penyelenggaraan sistem elektronik. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan di benak publik, seberapa amankah teknologi pemindaian mata ini?
Alfons Tanujaya, Pengamat Keamanan Siber dari Vaksincom, memberikan pandangannya. Menurutnya, teknologi WorldID sebenarnya memiliki potensi besar jika dikelola dengan baik dan transparan. "Bayangkan, kita bisa mengatasi masalah bot saat war tiket konser atau memberantas akun buzzer palsu yang berkeliaran di media sosial," ujarnya.
Lebih lanjut, Alfons menjelaskan bahwa verifikasi biometrik seperti yang digunakan WorldID dapat mencegah penyalahgunaan identitas. "Seseorang yang mencoba membuat KTP, SIM, atau paspor ganda akan langsung terdeteksi, meskipun mereka mengganti nama atau identitas lainnya. Data biometrik mereka akan tetap sama," jelasnya.
"Harusnya diberikan kesempatan. Kominfo justru bisa memanfaatkan sistem World.id dan meminta mereka mematuhi aturan, misalnya menyimpan data biometrik orang Indonesia di Indonesia agar bisa diawasi." - Alfons Tanujaya
Pembekuan sementara oleh Kominfo ini, menurut Alfons, justru bisa menjadi peluang. Pemerintah bisa meminta WorldID untuk mematuhi regulasi di Indonesia, memastikan keamanan data masyarakat, dan sekaligus memanfaatkan teknologi canggih ini untuk kepentingan nasional.
Berikut beberapa tips untuk tetap aman saat menggunakan layanan yang melibatkan data biometrik:
1. Pahami Kebijakan Privasi: - Sebelum mendaftar, baca dan pahami kebijakan privasi layanan tersebut. Pastikan Anda mengerti bagaimana data biometrik Anda akan dikumpulkan, disimpan, dan digunakan. Contohnya, periksa apakah data Anda akan dibagikan ke pihak ketiga atau tidak.
2. Pilih Layanan Terpercaya: - Gunakan layanan dari perusahaan yang memiliki reputasi baik dan telah terbukti berkomitmen terhadap keamanan data. Cari informasi dan ulasan tentang layanan tersebut sebelum mendaftar.
3. Perbarui Perangkat Lunak: - Pastikan perangkat lunak dan aplikasi yang Anda gunakan selalu diperbarui ke versi terbaru. Pembaruan biasanya berisi perbaikan keamanan yang penting untuk melindungi data Anda.
4. Waspadai Phishing: - Hati-hati terhadap upaya phishing yang mencoba mencuri data biometrik Anda. Jangan pernah memberikan informasi pribadi atau data biometrik Anda melalui tautan yang mencurigakan atau email yang tidak dikenal.
5. Laporkan Aktivitas Mencurigakan: - Jika Anda menemukan aktivitas mencurigakan yang terkait dengan data biometrik Anda, segera laporkan ke penyedia layanan dan pihak berwenang.
Apakah data biometrik saya aman jika disimpan di Indonesia? - Ayu Sri Rahayu
(Dijawab oleh Rudiantara, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika) Penyimpanan data di Indonesia tunduk pada hukum dan regulasi Indonesia, termasuk UU PDP. Hal ini memberikan lapisan perlindungan tambahan bagi data warga negara Indonesia.
Bagaimana cara memastikan layanan biometrik yang saya gunakan terpercaya? - Budi Santoso
(Dijawab oleh Alfons Tanujaya, Pengamat Keamanan Siber dari Vaksincom) Periksa reputasi perusahaan, baca ulasan pengguna, dan pastikan mereka memiliki sertifikasi keamanan yang relevan.
Apa risiko penyalahgunaan data biometrik? - Siti Nurhaliza
(Dijawab oleh Pratama Persadha, Chairman Lembaga Riset Siber Communication & Information System Security Research Center (CISSReC)) Data biometrik sangat sensitif. Penyalahgunaan data ini bisa berdampak serius, seperti pencurian identitas, akses ilegal ke akun, dan penipuan finansial.
Apa yang harus saya lakukan jika data biometrik saya bocor? - Bambang Pamungkas
(Dijawab oleh Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aptika Kemkominfo) Laporkan segera ke penyedia layanan dan pihak berwenang. Ganti kata sandi akun yang terhubung dengan data biometrik tersebut dan pantau aktivitas keuangan Anda.