Temukan Tren Terbaru, Google Makin Ditinggal, Pengguna Ramai Mencari Alternatif Terbaik demi pengalaman lebih personal

Sabtu, 10 Mei 2025 oleh aisyah

Temukan Tren Terbaru, Google Makin Ditinggal, Pengguna Ramai Mencari Alternatif Terbaik demi pengalaman lebih personal

Era Baru Pencarian: Apakah Google Mulai Kehilangan Pengguna?

Dominasi Google sebagai mesin pencari nomor satu tampaknya mulai menghadapi tantangan serius. Munculnya teknologi kecerdasan buatan (AI) dan platform media sosial yang inovatif seperti TikTok, kini menjadi alternatif populer bagi banyak orang untuk mencari informasi, tutorial, dan bahkan rekomendasi mendalam tentang berbagai topik.

Tekanan regulasi dari Uni Eropa dan Amerika Serikat terkait isu monopoli juga semakin memperberat posisi Google. Selain itu, langkah Apple yang berencana mengintegrasikan pencarian berbasis AI ke dalam browser Safari mulai tahun depan, sebagai opsi pengganti Google Search, menambah daftar tantangan bagi raksasa teknologi ini.

Apple Pertimbangkan Alternatif AI untuk Safari

Kabar ini terungkap dalam persidangan antimonopoli Google, di mana Wakil Presiden Senior Layanan Apple, Eddy Cue, memberikan kesaksian mengenai pembayaran sebesar US$20 miliar dari Google ke Apple agar Search tetap menjadi mesin pencari default di Safari.

Menurut laporan The Verge, Kamis (8/5/2025), Apple telah menjalin diskusi dengan beberapa penyedia layanan pencarian AI, termasuk Perplexity, OpenAI, dan Anthropic. "Saat ini, fitur-fitur tersebut belum cukup baik," ujar Cue.

Cue menambahkan bahwa pengembangan AI generatif masih dalam tahap awal. Kemitraan dengan berbagai perusahaan ini dilakukan Apple untuk memastikan mereka memiliki opsi alternatif penyedia layanan di masa depan.

Apple sendiri aktif terlibat dalam pengembangan teknologi AI, salah satunya dengan mengintegrasikan Siri dengan ChatGPT. Selain itu, Gemini milik Google juga dikabarkan akan segera hadir di iPhone. CEO Google, Sundar Pichai, mengonfirmasi bahwa kesepakatan terkait hal ini semakin dekat.

Cue juga mengungkapkan bahwa penggunaan fitur pencarian di Safari mengalami penurunan signifikan bulan lalu. Fenomena ini diklaim sebagai yang pertama kali terjadi dalam 22 tahun terakhir.

Generasi Z Beralih dari Google ke Alternatif Lain

Laporan kolaborasi antara The Verge, tim Research and Insights dari Vox Media, dan Two Cents Insights, menunjukkan adanya pergeseran tren dalam cara masyarakat mencari informasi. Perkembangan teknologi yang pesat, terutama di bidang AI, menjadi salah satu faktor pendorong perubahan ini.

Laporan tersebut menyimpulkan bahwa kendali kini beralih kembali ke tangan pengguna. Masyarakat semakin mengutamakan komunitas yang memiliki nilai dan kredibilitas tinggi dalam menyerap informasi yang dianggap terpercaya.

"Teknologi warisan seperti Google dan platform sosial lainnya mulai kehilangan kepercayaan masyarakat. Banyak orang yang beralih ke chatbot AI, komunitas kecil, dan platform seperti TikTok," tulis laporan The Verge.

Kesimpulan ini didasarkan pada survei yang melibatkan 2.000 pengguna internet di Amerika Serikat. Hasilnya menunjukkan bahwa 42% responden menganggap mesin pencari seperti Google semakin tidak berguna.

Sebanyak 66% responden menyatakan bahwa kualitas informasi di internet semakin memburuk dan sulit menemukan sumber informasi yang dapat diandalkan. Sementara itu, 55% responden lebih memilih mengandalkan komunitas mereka untuk mencari informasi terbaru, dibandingkan platform pencarian seperti Google.

Lebih lanjut, 52% responden telah beralih ke chatbot AI dan platform alternatif seperti TikTok untuk mencari informasi, daripada hanya mengandalkan Google.

Menurunnya kepercayaan pengguna internet terhadap Google bukan tanpa alasan. Sebanyak 76% responden mengatakan bahwa lebih dari seperempat hasil pencarian mereka di Google, terutama saat mencari produk untuk dibeli secara online, menampilkan konten bersponsor atau promosi berbayar. Ironisnya, hanya 14% dari konten bersponsor tersebut yang dinilai benar-benar membantu pengalaman pencarian pengguna.

Menariknya, 61% Gen Z dan 53% milenial mengaku menggunakan tools AI untuk menggantikan Google dalam mencari informasi terkait topik-topik yang spesifik.

Saat ini, ada banyak tools AI yang tersedia dan dapat dijadikan alternatif pengganti mesin pencari Google. Selain Perplexity dan OpenAI yang sudah populer, ada juga mesin pencari AI yang relatif belum banyak dikenal, seperti iAsk.Ai, Komo AI, Brave Search, Andi Search, dan You.com.

Di era digital yang serba cepat ini, mencari informasi yang akurat dan relevan menjadi semakin penting. Berikut adalah beberapa tips praktis yang bisa kamu terapkan untuk memaksimalkan pencarian informasimu:

1. Gunakan Kata Kunci yang Spesifik - Semakin spesifik kata kunci yang kamu gunakan, semakin relevan hasil pencarian yang akan kamu dapatkan. Misalnya, daripada mencari "resep kue," coba cari "resep kue cokelat tanpa oven."

Dengan kata kunci yang lebih detail, kamu akan langsung menemukan resep yang sesuai dengan kebutuhanmu.

2. Manfaatkan Fitur Pencarian Lanjutan (Advanced Search) - Google dan mesin pencari lainnya menawarkan fitur pencarian lanjutan yang memungkinkan kamu memfilter hasil berdasarkan tanggal, wilayah, jenis file, dan lainnya.

Dengan fitur ini, kamu bisa menyaring informasi yang tidak relevan dan fokus pada sumber yang paling kredibel.

3. Periksa Kredibilitas Sumber Informasi - Sebelum mempercayai informasi yang kamu temukan, selalu periksa kredibilitas sumbernya. Perhatikan apakah situs web tersebut memiliki reputasi yang baik, mencantumkan sumber referensi yang jelas, dan bebas dari bias.

Misalnya, jika kamu mencari informasi tentang kesehatan, lebih baik percayai situs web dari organisasi kesehatan terpercaya daripada blog pribadi yang tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.

4. Gunakan Mesin Pencari Alternatif yang Berfokus pada Privasi - Jika kamu khawatir tentang privasi datamu, pertimbangkan untuk menggunakan mesin pencari alternatif seperti DuckDuckGo atau Brave Search, yang tidak melacak aktivitas pencarianmu.

Dengan menggunakan mesin pencari yang berfokus pada privasi, kamu bisa mencari informasi tanpa khawatir data pribadimu disalahgunakan.

5. Eksplorasi Chatbot AI untuk Mendapatkan Jawaban yang Lebih Komprehensif - Chatbot AI seperti ChatGPT atau Perplexity bisa memberikan jawaban yang lebih komprehensif dan terstruktur dibandingkan mesin pencari tradisional.

Coba ajukan pertanyaan yang spesifik dan lihat bagaimana AI bisa membantu kamu menemukan informasi yang kamu butuhkan.

Apakah benar Google akan benar-benar ditinggalkan pengguna, menurut pendapat Rina Setiawan?

Menurut Onno W. Purbo, seorang pakar teknologi informasi, "Google tidak akan ditinggalkan sepenuhnya, tetapi akan mengalami pergeseran penggunaan. Orang akan lebih selektif dan mencari alternatif untuk kebutuhan informasi tertentu, terutama yang membutuhkan jawaban cepat dan personal."

Apakah TikTok benar-benar bisa menjadi sumber informasi yang terpercaya, kata Budi Santoso?

Menurut Najwa Shihab, jurnalis dan pembawa acara, "TikTok bisa menjadi sumber informasi yang menarik dan mudah diakses, tetapi penting untuk memverifikasi kebenaran informasinya. Jangan telan mentah-mentah semua yang kamu lihat di TikTok, dan selalu periksa sumbernya."

Apa saja kelebihan dan kekurangan chatbot AI sebagai pengganti Google, menurut pendapat Ayu Lestari?

Menurut William Tanuwijaya, CEO Tokopedia, "Kelebihan chatbot AI adalah kemampuannya memberikan jawaban yang cepat dan personal, serta mengumpulkan informasi dari berbagai sumber. Kekurangannya adalah potensi bias dan kurangnya kemampuan untuk memahami konteks yang kompleks. Jadi, tetaplah kritis dan jangan sepenuhnya bergantung pada AI."

Bagaimana cara memilih mesin pencari AI yang tepat untuk kebutuhan saya, menurut Dimas Prasetyo?

Menurut Ainun Najib, pakar teknologi dan pendiri platform KawalCOVID19, "Pilihlah mesin pencari AI yang sesuai dengan kebutuhan spesifikmu. Pertimbangkan faktor-faktor seperti privasi, akurasi, dan kemudahan penggunaan. Coba beberapa opsi yang berbeda dan lihat mana yang paling cocok untukmu."