Temukan! Tingkatkan Risiko Kanker Hati? Hindari 4 Kebiasaan Berikut untuk hidup lebih sehat

Sabtu, 31 Mei 2025 oleh aisyah

Awas! Hindari 4 Kebiasaan Ini Jika Tak Ingin Kanker Hati Mengintai

Kanker hati adalah momok menakutkan. Penyakit ini termasuk salah satu jenis kanker yang paling berbahaya di dunia, karena menyerang organ vital yang memiliki peran penting dalam metabolisme dan detoksifikasi tubuh. Sel-sel ganas yang tumbuh tak terkendali di jaringan hati bisa mengancam jiwa. Karsinoma hepatoseluler dan kolangiokarsinoma adalah dua jenis kanker hati primer yang paling sering ditemukan pada orang dewasa.

Siapa pun bisa terkena kanker hati. Namun, risikonya sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan sekitar. Kabar baiknya, ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang bisa kita hindari untuk meminimalkan risiko terkena penyakit ini. Apa saja?

Kebiasaan yang Diam-Diam Meningkatkan Risiko Kanker Hati

1. Diet yang Berantakan

Pola makan yang tidak sehat adalah pintu gerbang menuju obesitas atau kelebihan berat badan. Kondisi ini, tanpa disadari, meningkatkan risiko kanker hati. Menurut penelitian dari Cancer Research UK, sekitar 20% kasus kanker hati di Inggris disebabkan oleh masalah berat badan. Lebih jauh lagi, orang dengan berat badan berlebih seringkali mengalami diabetes dan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD), yang juga menjadi faktor risiko.

Temukan! Tingkatkan Risiko Kanker Hati? Hindari 4 Kebiasaan Berikut untuk hidup lebih sehat

2. Terlalu Manis dengan Gula

Siapa yang suka makanan manis? Mengonsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan bisa memicu diabetes. Sebuah studi yang dipublikasikan di Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences menemukan hubungan erat antara diabetes melitus, obesitas, dan peningkatan risiko karsinoma hepatoseluler (HCC). Orang dengan diabetes dan obesitas memiliki risiko dua kali lipat terkena HCC dibandingkan mereka yang tidak mengalami kedua kondisi tersebut. Diabetes dapat merusak berbagai organ, termasuk hati. Kerusakan hati akibat diabetes yang berkelanjutan bisa menyebabkan jaringan hati menjadi rusak dan kehilangan fungsinya secara bertahap. Dalam beberapa kasus, kerusakan parah ini bisa berkembang menjadi HCC, jenis kanker hati yang paling umum.

3. Sahabat Setia Alkohol

Konsumsi alkohol berlebihan sangat erat kaitannya dengan risiko terkena karsinoma hepatoseluler. Semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin tinggi pula risikonya. Konsumsi alkohol kronis (sekitar 40-60 gram alkohol setiap hari) memiliki korelasi yang kuat dengan kanker hati primer HCC. Menurut jurnal Hepatic Medicine Evidence and Research, alkohol (etanol) adalah penyumbang terbesar insiden kanker hati di negara-negara maju. Bahkan, diperkirakan alkohol akan melampaui hepatitis B sebagai penyebab kanker hati yang paling umum di seluruh dunia. Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) mengakui alkohol sebagai karsinogen golongan 1, penyebab utama sirosis, dan alasan utama transplantasi hati di negara maju.

4. Asap yang Membunuh

Merokok adalah penyebab utama kematian akibat kanker yang sebenarnya bisa dicegah. Tembakau telah ditetapkan sebagai karsinogen golongan 1 oleh IARC. Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan merokok meningkatkan risiko kanker hati karsinoma hepatoseluler dan kolangiokarsinoma intrahepatik (kanker pada saluran empedu di dalam hati). Pembakaran tembakau dan zat aditif selama merokok menghasilkan karsinogen seperti beta-naftilamin dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Partikel-partikel berbahaya ini menyebabkan peradangan dan metabolisme, terutama di hati, yang kemudian mendorong pembentukan DNA-adduct dan mutasi yang memicu karsinogenesis. Risiko kanker hati akan semakin tinggi pada orang yang merokok dan memiliki infeksi hepatitis B atau C.

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Yuk, terapkan tips-tips sederhana ini dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga kesehatan hati dan menurunkan risiko kanker hati:

1. Batasi Konsumsi Gula dan Karbohidrat Olahan - Kurangi makanan dan minuman manis seperti soda, permen, kue, dan roti putih. Ganti dengan sumber karbohidrat kompleks seperti nasi merah, ubi jalar, dan sayuran.

Contohnya, daripada minum soda setiap hari, coba ganti dengan air putih yang diberi irisan lemon atau timun.

2. Perbanyak Konsumsi Buah dan Sayur - Buah dan sayur kaya akan antioksidan yang dapat melindungi sel-sel hati dari kerusakan. Usahakan untuk mengonsumsi minimal 5 porsi buah dan sayur setiap hari.

Contohnya, tambahkan sayuran hijau seperti bayam atau kangkung ke dalam menu makan siang dan makan buah sebagai camilan di sore hari.

3. Jaga Berat Badan Ideal - Obesitas meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk kanker hati. Lakukan olahraga secara teratur dan jaga pola makan seimbang untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal.

Contohnya, cobalah berjalan kaki selama 30 menit setiap hari atau mengikuti kelas yoga atau senam.

4. Hindari Konsumsi Alkohol Berlebihan - Jika Anda mengonsumsi alkohol, lakukanlah dengan bijak dan dalam jumlah yang moderat. Batasi konsumsi alkohol maksimal 1 gelas per hari untuk wanita dan 2 gelas per hari untuk pria.

Sebaiknya, pertimbangkan untuk tidak mengonsumsi alkohol sama sekali demi kesehatan hati yang optimal.

5. Berhenti Merokok - Merokok tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga meningkatkan risiko kanker hati. Jika Anda merokok, segera hentikan kebiasaan buruk ini. Cari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional untuk membantu Anda berhenti.

Banyak program dan sumber daya yang tersedia untuk membantu Anda mengatasi kecanduan nikotin.

Apakah benar obesitas bisa meningkatkan risiko kanker hati, menurut pendapat Ibu Ani?

Menurut Dr. Tania Putri, seorang ahli gizi terkemuka, "Obesitas memang menjadi faktor risiko signifikan untuk kanker hati. Lemak berlebih di hati dapat menyebabkan peradangan kronis dan kerusakan sel, yang pada akhirnya dapat memicu perkembangan sel kanker."

Pak Budi bertanya, jika saya sudah terlanjur diabetes, apakah risiko terkena kanker hati sudah pasti meningkat?

Prof. Bambang Susilo, seorang ahli endokrinologi, menjelaskan, "Diabetes memang meningkatkan risiko kanker hati, tetapi bukan berarti pasti terjadi. Dengan mengontrol kadar gula darah secara ketat, menjaga berat badan ideal, dan menerapkan gaya hidup sehat, Anda dapat meminimalkan risiko tersebut."

Apakah konsumsi alkohol sesekali tetap berbahaya bagi hati saya, menurut Mas Joko?

Menurut dr. Astrid Wulandari, seorang spesialis penyakit dalam, "Konsumsi alkohol dalam jumlah kecil dan jarang mungkin tidak terlalu berbahaya bagi sebagian orang. Namun, penting untuk diingat bahwa toleransi alkohol setiap orang berbeda-beda. Jika Anda memiliki riwayat penyakit hati atau faktor risiko lainnya, sebaiknya hindari alkohol sepenuhnya."

Mbak Rina penasaran, apakah berhenti merokok bisa langsung menurunkan risiko kanker hati?

Dr. Michael Chandra, seorang onkolog, menyatakan, "Berhenti merokok adalah langkah terbaik yang bisa Anda lakukan untuk kesehatan Anda secara keseluruhan, termasuk menurunkan risiko kanker hati. Meskipun efeknya tidak instan, risiko akan terus menurun seiring berjalannya waktu."

Apakah ada gejala awal kanker hati yang perlu diwaspadai, menurut Dik Dimas?

Menurut dr. Siti Rahayu, seorang dokter umum, "Gejala awal kanker hati seringkali tidak spesifik dan mudah diabaikan. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain: penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, nyeri perut bagian atas, mual, muntah, kelelahan, dan kulit atau mata yang menguning (jaundice). Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter."