Temukan Penyebab Urine Berbusa? 6 Penyakit Ini Mungkin Jadi Biang Keladinya, Cek Sekarang Sebelum Terlambat!
Jumat, 16 Mei 2025 oleh aisyah
Urine Berbusa: Apa Saja Kemungkinan Penyebabnya?
Pernahkah kamu mendapati urinemu berbusa? Mungkin kamu bertanya-tanya, apakah ini normal atau justru pertanda ada yang tidak beres dengan kesehatanmu. Urine berbusa, atau berbuih, memang bisa menjadi sinyal adanya masalah pada tubuh yang perlu kamu waspadai.
Urine adalah cairan sisa metabolisme tubuh yang dikeluarkan melalui saluran kemih. Normalnya, urine tidak terlalu berbusa. Aliran urine yang kuat dan cepat terkadang bisa menyebabkan sedikit busa, tapi jika urine selalu berbusa setiap kali buang air kecil, sebaiknya jangan diabaikan.
Lalu, urine berbusa bisa jadi tanda penyakit apa saja? Yuk, kita bahas beberapa kemungkinan penyebabnya:
Kemungkinan Penyebab Urine Berbusa
-
Dehidrasi
Kurang minum bisa jadi penyebab urine berbusa. Saat dehidrasi, urine menjadi lebih pekat dan berwarna lebih gelap. Konsentrasi protein dalam urine juga bisa meningkat, dan protein inilah yang menyebabkan urine berbusa.
-
Diabetes
Kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes dapat merusak ginjal (nefropati diabetik). Kerusakan ini membuat protein bocor ke dalam urine, yang disebut proteinuria. Proteinuria inilah yang menyebabkan urine berbusa.
-
Penyakit Ginjal
Ginjal berfungsi sebagai penyaring darah. Jika ginjal mengalami gangguan, misalnya karena penyakit ginjal kronis, albumin (protein dalam darah) bisa bocor ke dalam urine (albuminuria). Kondisi inilah yang membuat urine menjadi berbusa.
-
Kanker Darah (Multiple Myeloma)
Multiple myeloma adalah jenis kanker yang menyerang sel plasma darah. Kanker ini dapat menyebabkan produksi protein berlebih yang masuk ke dalam urine, sehingga urine tampak berbusa. Antibodi yang dihasilkan akibat kanker ini juga bisa merusak filter ginjal.
-
Infeksi Kronis
Infeksi kronis seperti hepatitis atau HIV juga bisa menyebabkan urine berbusa. Infeksi ini dapat menyebabkan kelebihan protein dalam urine, baik karena langsung memengaruhi ginjal atau menyebabkan peradangan yang mengganggu fungsi ginjal.
-
Kondisi Autoimun
Penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh sendiri, juga bisa menyebabkan urine berbusa. Kondisi ini dapat memberikan tekanan dan kerusakan pada ginjal, sehingga protein lebih mudah masuk ke dalam urine.
Penting untuk diingat, urine berbusa tidak selalu berarti kamu sakit parah. Namun, jika kamu sering mendapati urine berbusa, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Urine berbusa bisa jadi tanda ada sesuatu yang perlu diperhatikan. Tapi jangan panik dulu! Ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk membantu mengatasi dan mencegah urine berbusa. Yuk, simak tips berikut ini:
1. Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh - Dehidrasi adalah salah satu penyebab umum urine berbusa. Pastikan kamu minum air putih yang cukup setiap hari, minimal 8 gelas. Bawalah botol air minum kemanapun kamu pergi sebagai pengingat. Hindari minuman manis berlebihan yang justru bisa memperparah dehidrasi.
Contohnya, saat cuaca panas atau setelah berolahraga, tingkatkan asupan cairanmu.
2. Jaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil - Bagi penderita diabetes, menjaga kadar gula darah tetap terkontrol sangat penting untuk mencegah kerusakan ginjal. Konsultasikan dengan dokter mengenai pola makan dan pengobatan yang tepat.
Misalnya, hindari makanan dan minuman manis, serta lakukan olahraga secara teratur.
3. Periksakan Kesehatan Ginjal Secara Rutin - Jika kamu memiliki riwayat penyakit ginjal atau faktor risiko lainnya, lakukan pemeriksaan ginjal secara rutin. Deteksi dini masalah ginjal dapat membantu mencegah kerusakan yang lebih parah.
Pemeriksaan bisa meliputi tes urine dan tes darah untuk mengevaluasi fungsi ginjal.
4. Terapkan Gaya Hidup Sehat - Gaya hidup sehat secara keseluruhan dapat membantu menjaga kesehatan ginjal dan mencegah berbagai penyakit yang bisa menyebabkan urine berbusa.
Contohnya, konsumsi makanan bergizi seimbang, hindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, serta kelola stres dengan baik.
Dok, apakah urine berbusa selalu berarti saya punya penyakit ginjal, menurut pendapatnya Bambang?
Menurut dr. Siti Nurjanah, Sp.PD (K), seorang ahli penyakit dalam, "Tidak selalu, Bambang. Urine berbusa bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk dehidrasi atau aliran urine yang kuat. Namun, jika sering terjadi, sebaiknya diperiksakan ke dokter untuk memastikan tidak ada masalah pada ginjal."
Apakah ada makanan atau minuman tertentu yang bisa menyebabkan urine berbusa, kata Rina?
Menurut Chef Juna, seorang ahli kuliner dan gaya hidup sehat, "Sebenarnya tidak ada makanan atau minuman spesifik yang secara langsung menyebabkan urine berbusa. Namun, konsumsi makanan tinggi protein secara berlebihan, terutama jika ginjal tidak berfungsi dengan baik, dapat meningkatkan kadar protein dalam urine dan menyebabkan busa."
Bagaimana cara membedakan urine berbusa yang normal dengan yang berbahaya, menurut pendapatnya Anton?
Menurut Prof. Dr. Ir. Anton Apriyantono, M.Si., seorang ahli kesehatan masyarakat, "Urine berbusa yang normal biasanya hanya terjadi sesekali dan busanya cepat hilang. Jika urine selalu berbusa setiap buang air kecil, busanya banyak dan lama menghilang, serta disertai gejala lain seperti bengkak atau nyeri pinggang, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter."
Apakah olahraga berlebihan bisa menyebabkan urine berbusa, pendapatnya Dewi?
Menurut Maria Selena, seorang atlet dan influencer gaya hidup sehat, "Olahraga berat memang bisa meningkatkan kadar protein dalam urine, terutama jika tidak diimbangi dengan hidrasi yang cukup. Jadi, pastikan kamu minum air yang cukup sebelum, selama, dan setelah berolahraga."
Apakah stres juga bisa berpengaruh pada kondisi urine, kata Joko?
Menurut Andrea Gunawan, M.Psi., seorang psikolog, "Stres memang dapat memengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk ginjal. Stres kronis dapat menyebabkan peradangan dan gangguan pada fungsi ginjal, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kondisi urine. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik melalui relaksasi, meditasi, atau aktivitas yang menyenangkan."