Temukan Kontroversi 'Jeans 33,34 Lebih Cepat Meninggal', Penjelasan Menkes Soal BMI 24 demi kesehatan masyarakat luas

Jumat, 16 Mei 2025 oleh aisyah

Temukan Kontroversi 'Jeans 33,34 Lebih Cepat Meninggal', Penjelasan Menkes Soal BMI 24 demi kesehatan masyarakat luas

Menkes Ungkap Risiko di Balik Ukuran Celana Jeans: Lebih dari 32 Bisa Jadi Alarm!

Pernah dengar pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) soal ukuran celana jeans? Beliau sempat menyinggung bahwa pria dengan ukuran celana di atas 32 perlu waspada. Tapi, apa sih maksudnya? Ternyata, ini semua berkaitan dengan risiko kesehatan dan kaitannya dengan obesitas serta lemak visceral.

Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa ukuran celana jeans hanyalah cara sederhana untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga Indeks Massa Tubuh (BMI). Beliau mengakui bahwa menyebutkan angka BMI 24 mungkin kurang familiar bagi banyak orang. Karena itu, beliau menggunakan ukuran lingkar celana sebagai patokan yang lebih mudah dipahami.

"Begini ya, saya tuh kalau ngomong suka salah. Tapi intinya begini, lemak itu kan seharusnya masuk ke bawah kulit. Kalau berlebihan, dia akan menempel di organ-organ penting seperti jantung dan liver. Nah, ini yang disebut visceral fat, dan ini sangat berbahaya," jelas Menkes Budi usai rapat kerja di Komisi IX DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2025).

Lemak visceral ini, lanjut Menkes, bisa memicu inflamasi dan menghasilkan sitokin pro-inflamasi, salah satunya interleukin 6. Jika sitokin ini dikeluarkan secara berlebihan, dapat merusak organ-organ tubuh. Makanya, penting banget untuk menjaga agar lemak jahat ini tidak bersarang di organ vital kita.

Solusinya? Menkes Budi menyarankan untuk menjaga BMI di bawah 24. Atau, jika lebih mudah, lingkar perut laki-laki sebaiknya di bawah 90 cm, dan lingkar perut wanita di bawah 80 cm. "Itu baik buat kesehatan supaya kita tidak ada visceral fatnya supaya tidak keluar yang pro-inflammatory sitokin itu," tambahnya.

Sebelumnya, Menkes juga menekankan bahwa obesitas adalah salah satu faktor yang bisa memengaruhi umur panjang seseorang. Beliau mewanti-wanti pria dengan ukuran celana jeans di atas 32 karena itu bisa menjadi 'alarm' risiko kematian dini. "Pokoknya laki-laki kalau beli celana jeans masih di atas 32-33... Ukurannya berapa celana jeans? 34-33. Sudah pasti obesitas. Itu menghadap Allah-nya lebih cepat, dibandingkan dengan yang celana jeans-nya 32," katanya sambil tersenyum.

"Saya bukannya body shaming, tapi memang artinya begitu," lanjutnya, menekankan pentingnya kesadaran akan kesehatan.

Selain menjaga berat badan, Menkes juga mengingatkan tentang pentingnya mengatur asupan makanan. Mengutip anjuran Nabi, beliau menekankan untuk berhenti makan sebelum kenyang, demi menekan risiko obesitas.

Jangan lupakan juga olahraga! Menkes menyarankan untuk berolahraga minimal 5 kali seminggu, setidaknya 30 menit setiap sesi. "Setiap kali 30 menit sampai wafat," katanya.

Terakhir, "Dan selanjutnya nggak boleh stres-stres. Karena nanti punya penyakit jiwa," beber Menkes, merinci resep panjang umur yang tak kalah penting.

Yuk, ikuti tips berikut ini supaya berat badan tetap ideal dan kesehatan terjaga! Jangan khawatir, tips ini mudah diikuti dan bisa jadi bagian dari gaya hidupmu:

1. Makan Secukupnya, Berhenti Sebelum Kenyang - Ingat ajaran Nabi? Jangan makan sampai kekenyangan! Berhenti sebelum merasa terlalu penuh akan membantu mencegah penumpukan kalori berlebih. Misalnya, saat makan nasi, usahakan berhenti saat merasa 80% kenyang.

Dengan begitu, sistem pencernaan tidak bekerja terlalu keras dan tubuh lebih mudah memproses makanan.

2. Olahraga Rutin Minimal 30 Menit Sehari - Sisihkan waktu minimal 30 menit setiap hari untuk berolahraga. Tidak perlu yang berat-berat, kok! Jalan kaki, jogging, bersepeda, atau senam aerobik sudah cukup.

Contohnya, setiap sore setelah bekerja, luangkan waktu 30 menit untuk jalan santai di sekitar rumah.

3. Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah - Sayur dan buah kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh. Usahakan untuk mengonsumsi minimal 5 porsi sayur dan buah setiap hari.

Misalnya, tambahkan salad saat makan siang dan jadikan buah sebagai camilan sehat di antara waktu makan.

4. Kurangi Konsumsi Makanan Olahan dan Manis - Makanan olahan dan manis seringkali mengandung tinggi gula, garam, dan lemak yang tidak baik untuk kesehatan. Batasi konsumsi makanan seperti junk food, minuman bersoda, dan kue-kue manis.

Sebagai gantinya, pilih camilan sehat seperti kacang-kacangan atau buah-buahan segar.

5. Kelola Stres dengan Baik - Stres yang berlebihan dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Cari cara untuk mengelola stres dengan baik, misalnya dengan meditasi, yoga, atau melakukan hobi yang menyenangkan.

Contohnya, setiap malam sebelum tidur, luangkan waktu 10-15 menit untuk bermeditasi atau membaca buku yang menenangkan.

Apa benar ukuran celana jeans bisa jadi indikator kesehatan, menurut pendapat Bpk. Bambang?

Menurut dr. Tirta Mandira Hudhi, seorang dokter sekaligus influencer kesehatan, "Ukuran celana jeans memang bisa menjadi salah satu indikator, tapi bukan satu-satunya. Lebih tepatnya, ini adalah cara sederhana untuk mengukur lingkar pinggang dan potensi obesitas sentral. Sebaiknya dikombinasikan dengan pengukuran BMI dan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat."

Bagaimana cara paling efektif menurunkan lemak visceral, menurut Ibu Sinta?

Menurut ahli gizi Emilia Achmadi, "Menurunkan lemak visceral membutuhkan kombinasi antara diet sehat dan olahraga teratur. Fokus pada konsumsi makanan utuh, kaya serat, dan protein tanpa lemak. Hindari makanan olahan, minuman manis, dan lemak jenuh. Selain itu, lakukan olahraga kardio seperti jogging atau berenang secara rutin, serta latihan kekuatan untuk meningkatkan massa otot."

Apa saja risiko kesehatan yang bisa timbul akibat obesitas, menurut Mas Joko?

Menurut dr. Richard Lee, seorang dokter dan pengusaha, "Obesitas meningkatkan risiko berbagai penyakit serius seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, dan beberapa jenis kanker. Selain itu, obesitas juga dapat memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan, menyebabkan masalah persendian, gangguan tidur, dan masalah psikologis."

Bagaimana cara menjaga kesehatan mental agar tidak stres berlebihan, menurut Mbak Ayu?

Menurut psikolog klinis Tara de Thouars, "Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengelola stres melalui teknik relaksasi, meditasi, atau yoga. Selain itu, penting untuk memiliki waktu istirahat yang cukup, menjaga hubungan sosial yang positif, dan melakukan aktivitas yang menyenangkan."