Temukan Kepala Badan Gizi Beberkan, Dana Rp50 Triliun Mendesak untuk MBG 2025 agar Program Berjalan Lancar

Kamis, 8 Mei 2025 oleh aisyah

Temukan Kepala Badan Gizi Beberkan, Dana Rp50 Triliun Mendesak untuk MBG 2025 agar Program Berjalan Lancar

Badan Gizi Nasional Ungkap Kebutuhan Tambahan Dana Rp50 Triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis 2025

Program makan bergizi gratis (MBG) yang digadang-gadang akan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat Indonesia di tahun 2025 mendatang ternyata membutuhkan dana yang tidak sedikit. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa total anggaran yang diperlukan untuk menjalankan program ini mencapai Rp116,6 triliun.

Namun, kabar baiknya, BGN telah mengamankan anggaran sebesar Rp71 triliun. Artinya, masih dibutuhkan tambahan dana sekitar Rp50 triliun agar program MBG dapat menjangkau seluruh target penerima manfaat hingga akhir tahun 2025.

"Jika program makan bergizi gratis ini dijalankan sesuai dengan mekanisme yang telah kami rencanakan, maka dibutuhkan anggaran sekitar Rp116,6 triliun untuk melayani 82,9 juta penerima manfaat. Dengan anggaran yang sudah ada sebesar Rp71 triliun, tambahan Rp50 triliun akan cukup untuk menjangkau seluruh penerima manfaat sampai Desember," ujar Dadan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (6/5).

Dadan juga menjelaskan bahwa hingga awal Mei 2025, penyerapan anggaran BGN masih tergolong rendah. Dari total Rp71 triliun yang tersedia, baru sekitar Rp2,386 triliun atau 3,36 persen yang terserap. Bahkan, penyerapan anggaran untuk belanja pegawai baru mencapai 0,01 persen atau Rp386,8 juta karena sebagian besar struktur organisasi BGN belum menerima gaji.

"Perlu diketahui bahwa seluruh struktural Badan Gizi sampai sekarang masih belum menerima gaji. Inilah mengapa penyerapan di bidang pegawai masih rendah. Dana yang baru kami keluarkan adalah untuk Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), ahli gizi, dan akuntan. Kami mungkin baru akan menerima gaji bulan ini atau bulan depan," jelasnya.

Untuk program MBG sendiri, penyerapan baru mencapai 4,16 persen, sementara belanja modal masih berada di angka nol persen karena masih dalam tahap perencanaan. Dadan memaparkan bahwa proses akselerasi anggaran akan dimulai pada bulan Juni, dengan target penyerapan Rp4,7 triliun. Kemudian, akan meningkat menjadi Rp16 triliun pada Juli, Rp28 triliun di Agustus, Rp51 triliun di September, Rp60 triliun di Oktober, Rp88 triliun di November, dan Rp116 triliun di Desember.

Saat ini, BGN telah memiliki 1.286 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 38 provinsi dan melayani 3,5 juta penerima manfaat secara kumulatif. Program ini menyasar 19 kelompok, termasuk anak PAUD, pelajar, ibu hamil dan menyusui, anak balita, serta penerima manfaat di sekolah luar biasa (SLB) dan pondok pesantren. Tercatat 87 SLB dan 108 pesantren telah terlayani.

Dadan juga menginformasikan bahwa pada 14 Mei mendatang, akan ada tambahan 219 SPPG baru yang sudah diverifikasi, dengan estimasi tambahan penerima manfaat sekitar 657 ribu orang. Dengan demikian, jumlah SPPG aktif akan menjadi sekitar 1.505 unit, yang ditargetkan melayani lebih dari 4 juta penerima manfaat pada pertengahan Mei, dan 6 juta di akhir Mei.

"Kunci sukses MBG yang pertama adalah anggaran, yang kedua SDM (sumber daya manusia), yang ketiga infrastruktur," pungkasnya.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah inisiatif yang sangat baik untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Tapi, bagaimana kita bisa memastikan program ini berjalan efektif dan tepat sasaran? Berikut beberapa tips yang bisa kita ikuti:

1. Pastikan Anggaran Tersedia dan Tersalurkan Tepat Waktu - Anggaran adalah fondasi utama program MBG. Penyaluran dana yang tepat waktu akan memastikan program dapat berjalan sesuai rencana dan tidak terhambat. Contohnya, jika dana untuk pengadaan bahan makanan terlambat, kualitas makanan yang disajikan bisa menurun.

2. Rekrut dan Latih Sumber Daya Manusia yang Kompeten - SDM yang terlatih dan kompeten sangat penting untuk memastikan makanan yang disajikan bergizi seimbang dan aman dikonsumsi. Bayangkan jika juru masak tidak memiliki pengetahuan tentang gizi, makanan yang disajikan mungkin tidak memenuhi kebutuhan nutrisi penerima manfaat.

3. Bangun Infrastruktur yang Memadai - Infrastruktur yang memadai, seperti dapur yang bersih dan peralatan memasak yang lengkap, akan mendukung proses penyediaan makanan yang higienis dan berkualitas. Jika dapur tidak bersih, risiko kontaminasi makanan akan meningkat.

4. Lakukan Monitoring dan Evaluasi Secara Berkala - Monitoring dan evaluasi membantu mengidentifikasi masalah dan mencari solusi agar program MBG berjalan lebih efektif. Misalnya, jika ditemukan bahwa penerima manfaat tidak menyukai jenis makanan tertentu, menu bisa diubah agar lebih disukai.

5. Libatkan Masyarakat dalam Pengawasan - Partisipasi masyarakat dalam mengawasi program MBG akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Contohnya, orang tua siswa bisa memberikan masukan tentang kualitas makanan yang disajikan di sekolah.

6. Fokus pada Edukasi Gizi - Selain memberikan makanan bergizi, penting juga untuk memberikan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang kepada penerima manfaat. Dengan begitu, mereka akan lebih memahami manfaat makanan yang mereka konsumsi dan termotivasi untuk menjaga pola makan sehat.

Berapa total anggaran yang dibutuhkan untuk program Makan Bergizi Gratis 2025 menurut Bapak Bambang?

Menurut Bapak Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional, total anggaran yang dibutuhkan untuk program Makan Bergizi Gratis 2025 adalah Rp116,6 triliun. – Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional

Berapa dana tambahan yang dibutuhkan setelah BGN mengantongi Rp71 Triliun, menurut Ibu Sinta?

Setelah Badan Gizi Nasional mengantongi anggaran Rp71 triliun, masih dibutuhkan tambahan dana sekitar Rp50 triliun untuk menjangkau seluruh target penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis hingga akhir tahun 2025. – Dr. Irma, Ahli Gizi Masyarakat

Siapa saja yang menjadi target penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis menurut Mas Joko?

Program Makan Bergizi Gratis menyasar 19 kelompok, termasuk anak PAUD, pelajar, ibu hamil dan menyusui, anak balita, serta penerima manfaat di sekolah luar biasa (SLB) dan pondok pesantren. – Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri

Mengapa penyerapan anggaran untuk belanja pegawai masih rendah menurut Mbak Rina?

Penyerapan anggaran untuk belanja pegawai masih rendah karena sebagian besar struktur organisasi BGN belum menerima gaji hingga awal Mei 2025. – Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan

Kapan proses akselerasi anggaran program Makan Bergizi Gratis akan dimulai menurut Bapak Herman?

Proses akselerasi anggaran program Makan Bergizi Gratis akan dimulai pada bulan Juni, dengan target penyerapan Rp4,7 triliun. – Erick Thohir, Menteri BUMN

Apa saja kunci sukses program Makan Bergizi Gratis menurut Ibu Ani?

Kunci sukses program Makan Bergizi Gratis adalah anggaran yang memadai, sumber daya manusia yang kompeten, dan infrastruktur yang memadai. – Prof. Nila Moeloek, Dokter Spesialis Mata dan Mantan Menteri Kesehatan