Temukan Kapan Nyeri Pinggang Jadi Pertanda Serius? Ini Kata Dokter, jangan sampai terlambat ditangani

Minggu, 1 Juni 2025 oleh aisyah

Kapan Sakit Pinggang Jadi Pertanda Serius? Ini Kata Dokter!

Sering merasa nyeri pinggang setelah duduk lama atau beraktivitas berat? Jangan anggap sepele! Banyak orang mengira sakit pinggang hanya pegal biasa, padahal bisa jadi sinyal dari masalah yang lebih dalam.

Dalam dunia medis, nyeri pinggang yang berkelanjutan bisa menjadi indikasi adanya gangguan pada saraf tulang belakang. Jika dibiarkan, kondisi ini bukan hanya menurunkan kualitas hidup, tapi juga berpotensi menimbulkan komplikasi jangka panjang yang serius.

Kapan Sebaiknya Waspada?

Menurut dr. Hadet Prisdhiany, Sp.N, seorang dokter spesialis neurologi dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC) Jakarta, nyeri pinggang adalah keluhan umum yang bisa dialami siapa saja, dari usia produktif hingga lanjut usia. Kuncinya adalah mengenali perbedaan antara nyeri biasa yang hilang dengan peregangan ringan, dan nyeri yang menandakan masalah serius pada sistem saraf.

Temukan Kapan Nyeri Pinggang Jadi Pertanda Serius? Ini Kata Dokter, jangan sampai terlambat ditangani

Dr. Hadet menekankan pentingnya mewaspadai beberapa tanda nyeri pinggang. "Jika nyeri tidak membaik dengan obat, dan mulai menjalar, itu bisa jadi tanda adanya penekanan pada saraf pusat," ujarnya, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara pada Selasa (29/5/2025).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kesulitan berjalan akibat nyeri pinggang adalah sesuatu yang perlu diperhatikan. Apalagi jika disertai dengan rasa kebas, kesemutan, atau bahkan kelumpuhan pada kaki. Jika mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter spesialis untuk penanganan lebih lanjut.

Tanda lain yang tak boleh diabaikan adalah gangguan otonom, seperti kesulitan buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB).

Pencegahan Lebih Baik daripada Mengobati

Kabar baiknya, nyeri pinggang seringkali bisa dicegah! Dr. Hadet menyarankan untuk rutin melakukan peregangan tubuh setiap 15-30 menit setelah duduk. Peregangan sederhana seperti menyilangkan kaki atau membungkukkan badan ke depan dapat membantu mengurangi kekakuan otot.

"Jaga postur tubuh! Postur yang membungkuk memaksa otot bekerja lebih keras, mulai dari punggung bawah, bahkan sampai ke punggung atas dan leher," jelasnya.

Nyeri pinggang biasanya terasa dari punggung ke bawah. Rasa kaku bisa terlokalisasi di satu area, atau menjalar hingga ke kaki jika kondisinya sudah parah. Rasa kaku ini bisa sangat tajam hingga menyebabkan nyeri hebat saat berjalan, bahkan sampai tidak bisa bergerak.

Penyebab nyeri pinggang bisa bermacam-macam. Duduk terlalu lama dan olahraga berat adalah dua faktor umum. Duduk terlalu lama menyebabkan kekakuan pada tulang belakang dan tekanan pada otot. Sementara itu, aktivitas olahraga berat seperti melompat dan mengangkat beban berat juga bisa memicu nyeri pinggang.

Selain itu, beberapa faktor lain juga bisa menjadi penyebab nyeri pinggang:

  • Kekurangan asupan vitamin D
  • Kelainan tulang belakang seperti skoliosis

Dr. Hadet mengingatkan, terutama bagi mereka yang sudah lanjut usia, untuk lebih waspada terhadap kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan nyeri pinggang akibat iritasi atau saraf yang tertekan di bagian belakang pinggang.

Biasanya, dokter akan melakukan pemantauan selama dua hingga tiga minggu untuk menentukan diagnosis dan penanganan nyeri pinggang yang tepat. Hal ini meliputi evaluasi respons terhadap peregangan, aktivitas berjalan biasa, dan obat-obatan standar.

Nyeri pinggang memang mengganggu, tapi jangan khawatir! Ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan sehari-hari untuk mencegahnya. Yuk, simak tips berikut ini:

1. Lakukan Peregangan Rutin - Setelah duduk selama 30 menit, luangkan waktu sebentar untuk melakukan peregangan. Ini membantu melancarkan peredaran darah dan mengurangi ketegangan otot.

Contohnya, coba gerakan memutar pinggang, menyilangkan kaki, atau membungkuk ke depan untuk menyentuh jari kaki.

2. Perbaiki Postur Tubuh - Perhatikan postur tubuh saat duduk, berdiri, dan berjalan. Pastikan tulang belakang tetap lurus dan bahu rileks.

Gunakan kursi yang ergonomis dan hindari membungkuk saat menggunakan ponsel atau komputer.

3. Olahraga Teratur - Lakukan olahraga ringan secara teratur untuk memperkuat otot punggung dan perut. Otot yang kuat akan menopang tulang belakang dengan lebih baik.

Yoga, pilates, dan berenang adalah pilihan olahraga yang bagus untuk kesehatan punggung.

4. Jaga Berat Badan Ideal - Kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan ekstra pada tulang belakang dan menyebabkan nyeri pinggang.

Konsumsi makanan sehat dan seimbang, serta lakukan olahraga teratur untuk menjaga berat badan ideal.

Apakah nyeri pinggang saat hamil itu normal, Bu Siti?

Menurut dr. Rima Irene, SpOG, nyeri pinggang saat hamil memang sering terjadi karena perubahan hormon dan peningkatan berat badan yang memberikan tekanan pada tulang belakang. Namun, jika nyeri sangat hebat dan mengganggu aktivitas, segera konsultasikan dengan dokter.

Pak Budi, apakah posisi tidur tertentu bisa memperparah nyeri pinggang?

Menurut Fisioterapis Andika Pratama, posisi tidur yang kurang tepat memang bisa memperparah nyeri pinggang. Sebaiknya tidur menyamping dengan bantal di antara lutut untuk menjaga tulang belakang tetap lurus. Hindari tidur tengkurap karena bisa memberikan tekanan berlebih pada punggung.

Apakah nyeri pinggang bisa sembuh total, Mbak Ani?

Menurut dr. Karina Putri, SpKFR, kemungkinan sembuh total dari nyeri pinggang sangat bergantung pada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah masalah otot atau postur tubuh yang buruk, nyeri pinggang seringkali bisa sembuh total dengan penanganan yang tepat. Namun, jika ada masalah struktural pada tulang belakang, penanganan akan lebih fokus pada pengurangan nyeri dan peningkatan kualitas hidup.

Apa saja sih pantangan makanan bagi penderita nyeri pinggang, Mas Joko?

Menurut Ahli Gizi, Emilia Ratnasari, sebenarnya tidak ada pantangan makanan khusus bagi penderita nyeri pinggang. Namun, penting untuk menjaga berat badan ideal dan mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi untuk kesehatan tulang dan otot, seperti vitamin D dan kalsium. Hindari makanan olahan dan tinggi gula yang bisa memicu peradangan.