Temukan Kabar Terkini, Gunung Kuda Cirebon Longsor Dahsyat, Puluhan Pekerja dan Truk Tambang Tertimbun, pencarian korban terus dilakukan

Minggu, 1 Juni 2025 oleh aisyah

Tragedi Gunung Kuda Cirebon: Longsor Kubur Puluhan Pekerja dan Truk Tambang!

Kabar duka datang dari Cirebon. Gunung Kuda, yang terletak di Desa Bobos, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengalami longsor pada hari Jumat, 30 Mei 2025. Akibatnya, puluhan pekerja dan truk tambang dilaporkan tertimbun material longsor.

Menurut laporan awal, diperkirakan sekitar 20 orang menjadi korban dalam kejadian nahas ini. Tim penyelamat saat ini tengah berjuang melakukan evakuasi di lokasi kejadian. Medan yang curam dan kondisi yang berbahaya menjadi tantangan tersendiri bagi tim evakuasi.

Sebuah video yang diunggah oleh akun Komunitas Orang Cirebon (KOCI) memperlihatkan betapa mencekamnya situasi di lokasi longsor. Asap tebal mengepul dari lereng gunung yang runtuh, sementara para pekerja dan warga terlihat panik berusaha menyelamatkan diri dan membantu proses pencarian korban.

Temukan Kabar Terkini, Gunung Kuda Cirebon Longsor Dahsyat, Puluhan Pekerja dan Truk Tambang Tertimbun, pencarian korban terus dilakukan

Sayangnya, tragedi longsor ini bukanlah yang pertama kali terjadi di kawasan pertambangan Gunung Kuda. Daerah ini memang dikenal sebagai area tambang yang aktif, namun juga memiliki risiko tinggi terhadap bencana alam seperti longsor.

Bekerja di area pertambangan memang penuh risiko. Tapi, dengan persiapan dan kewaspadaan yang tepat, kita bisa meminimalkan potensi bahaya. Berikut adalah beberapa tips penting untuk menjaga keselamatan di area pertambangan:

1. Selalu Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang Lengkap - APD adalah garda terdepan perlindungan kita. Pastikan helm, sepatu safety, sarung tangan, masker, dan perlengkapan lainnya sesuai standar dan dalam kondisi baik. Misalnya, helm yang retak harus segera diganti.

APD yang tidak standar atau rusak tidak akan memberikan perlindungan maksimal saat terjadi insiden.

2. Ikuti Pelatihan dan Sosialisasi Keselamatan Secara Rutin - Pengetahuan adalah kunci keselamatan. Ikuti semua pelatihan dan sosialisasi yang diadakan perusahaan terkait prosedur keselamatan, evakuasi, dan penggunaan alat keselamatan.

Contohnya, pelajari cara menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) dan di mana lokasinya di area kerja.

3. Perhatikan Kondisi Lingkungan Sekitar - Waspadai tanda-tanda alam yang bisa mengindikasikan bahaya, seperti retakan tanah, suara gemuruh, atau perubahan aliran air. Jika melihat tanda-tanda tersebut, segera laporkan ke atasan dan evakuasi diri ke tempat yang aman.

Misalnya, jika melihat retakan baru di lereng bukit, jangan abaikan dan segera beri tahu tim keselamatan.

4. Jaga Komunikasi dengan Tim - Komunikasi yang baik sangat penting untuk koordinasi dan evakuasi yang efektif. Pastikan radio komunikasi berfungsi dengan baik dan selalu terhubung dengan tim.

Contohnya, saat melakukan blasting, pastikan semua anggota tim sudah mendapatkan informasi dan berada di area aman sebelum detonasi.

Apa penyebab utama longsor di area pertambangan menurut Bapak Bambang?

Menurut Bapak Bambang Susilo, seorang ahli geologi pertambangan, penyebab utama longsor di area pertambangan seringkali kombinasi dari faktor alam seperti curah hujan tinggi dan kondisi geologi yang labil, serta aktivitas manusia seperti penggalian yang tidak terkontrol dan kurangnya sistem drainase yang baik. Penting untuk melakukan kajian risiko yang komprehensif sebelum memulai aktivitas pertambangan.

Bagaimana cara menanggulangi longsor susulan di Gunung Kuda, Ibu Ani?

Ibu Ani Rahmawati, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cirebon, menjelaskan bahwa penanggulangan longsor susulan meliputi beberapa langkah penting. Pertama, stabilisasi lereng dengan teknik seperti pemasangan dinding penahan tanah atau terasering. Kedua, pembuatan sistem drainase yang efektif untuk mengalirkan air hujan. Ketiga, relokasi warga yang tinggal di zona rawan longsor. Keempat, melakukan pemantauan berkala terhadap kondisi lereng.

Apa sanksi hukum bagi perusahaan tambang yang lalai menyebabkan longsor, Pak Joko?

Menurut Pak Joko Widodo, seorang pengacara yang fokus pada hukum lingkungan, perusahaan tambang yang terbukti lalai dan menyebabkan longsor dapat dikenakan sanksi pidana dan administratif. Sanksi pidana dapat berupa hukuman penjara dan denda yang besar. Sanksi administratif dapat berupa pencabutan izin usaha pertambangan (IUP) dan kewajiban untuk melakukan rehabilitasi lingkungan.

Bagaimana cara memberikan dukungan psikologis kepada korban longsor, menurut Ibu Rina?

Ibu Rina Sugiarto, seorang psikolog klinis, menekankan pentingnya memberikan dukungan psikologis yang komprehensif kepada korban longsor. Dukungan ini meliputi pendampingan individu dan kelompok, terapi trauma, serta penyediaan informasi yang akurat dan terpercaya. Penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi korban untuk berbagi pengalaman dan emosi mereka.