Temukan Inilah Tanda WhatsApp Disadap dari Jauh, Cara Ampuh Menghentikannya agar data tetap aman
Sabtu, 31 Mei 2025 oleh aisyah
Awas! Ini Tanda WhatsApp Kamu Disadap dari Jauh, dan Cara Ampuh Menghentikannya
WhatsApp sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari bertukar kabar dengan keluarga, berkoordinasi dengan rekan kerja, hingga urusan bisnis, semuanya serba praktis lewat aplikasi ini. Tapi, tahukah kamu? Kemudahan ini juga mengundang risiko, salah satunya adalah penyadapan akun. Nggak mau kan, data pribadi kita bocor dan disalahgunakan?
Penyadapan WhatsApp bisa sangat merugikan. Bayangkan, pesan-pesan pribadi, daftar kontak, bahkan informasi penting lainnya bisa diakses oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Lebih parah lagi, akun yang disadap bisa menjadi celah untuk menguras rekening bank atau melakukan penipuan online. Seram, kan?
Para peretas punya beragam cara untuk membobol akun WhatsApp. Mulai dari memasang aplikasi mata-mata, memanfaatkan celah di WhatsApp Web, hingga mengirimkan malware lewat tautan atau file yang mencurigakan. Apalagi, sekarang WhatsApp sering digunakan untuk menerima kode OTP (One Time Password) dari berbagai aplikasi, termasuk aplikasi belanja online dan perbankan. Jadi, kalau akun WhatsApp sampai disadap, dampaknya bisa sangat fatal.
Kenali Tanda-Tanda WhatsApp Akan Disadap
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa tanda yang perlu kamu waspadai:
- Menerima Kode OTP (One Time Password) Tanpa Diminta: Kode OTP adalah enam digit angka yang biasanya dikirimkan melalui SMS saat kita akan login ke WhatsApp. Jika kamu menerima kode ini tanpa melakukan permintaan apapun, waspadalah! Ada kemungkinan seseorang sedang mencoba masuk ke akun WhatsApp kamu. Jangan pernah memberikan kode OTP ini kepada siapapun.
- Tiba-Tiba Keluar dari WhatsApp: Ini bisa menjadi indikasi bahwa ada perangkat lain yang mencoba masuk ke akun WhatsApp kamu. Untuk memeriksanya, ketuk ikon tiga titik di pojok kanan atas aplikasi, lalu pilih "WhatsApp Web". Di sana, kamu bisa melihat daftar perangkat yang terhubung ke akunmu.
- Pesan Sudah Terbaca Padahal Kamu Belum Membukanya: Jika kamu menemukan pesan yang sudah ditandai sebagai "terbaca" padahal kamu belum sempat membukanya, hati-hati! Ini bisa jadi pertanda bahwa akunmu telah dibajak.
- Mengirim Pesan Sendiri: Pernahkah kamu mendapati pesan terkirim dari akunmu padahal kamu tidak merasa mengirimkannya? Ini adalah tanda bahaya yang tidak boleh diabaikan.
- Muncul Status WhatsApp Aneh: Jika tiba-tiba ada status WhatsApp yang muncul padahal bukan kamu yang membuatnya, segera periksa keamanan akunmu.
- Ada Panggilan Asing: Waspadalah jika ada panggilan telepon asing di riwayat panggilan WhatsApp kamu yang tidak kamu lakukan.
Cara Mencegah WhatsApp Disadap
Sebelum terlambat, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa kamu lakukan:
- Aktifkan Verifikasi Dua Langkah (Two-Step Verification): Fitur ini menambahkan lapisan keamanan ekstra pada akun WhatsApp kamu. Dengan verifikasi dua langkah, peretas tidak akan bisa mengakses akunmu meskipun mereka berhasil mendapatkan kode OTP.
Cara Mengaktifkan Verifikasi Dua Langkah:
- Buka WhatsApp.
- Ketuk ikon tiga titik di pojok kanan atas.
- Pilih "Setelan" (Settings).
- Masuk ke "Akun" (Account).
- Klik "Verifikasi dua langkah" (Two-Step Verification).
- Ikuti instruksi selanjutnya untuk membuat PIN dan memasukkan alamat email pemulihan.
Langkah Cepat Jika WhatsApp Sudah Terlanjur Disadap
Jika kamu sudah menjadi korban penyadapan, jangan panik! Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengamankan kembali akunmu:
- Nonaktifkan Akun Secepatnya: Kirim email ke tim dukungan WhatsApp di
dengan subjek "Lost/stolen: please deactivate my account". Jelaskan kronologi kejadian secara detail, termasuk kapan dan bagaimana kamu menduga akunmu diretas. WhatsApp akan menonaktifkan akunmu sementara.
- Instal Ulang WhatsApp: Setelah akun dinonaktifkan, instal ulang aplikasi WhatsApp di ponselmu. Pastikan kamu menggunakan nomor telepon yang sama saat mendaftar ulang. WhatsApp akan mengirimkan kode OTP ke nomor tersebut.
- Kunci Layar Ponsel: Aktifkan fitur kunci layar di ponselmu dengan menggunakan PIN, pola, sidik jari, atau pengenalan wajah. Ini akan mencegah orang lain mengakses WhatsApp kamu secara langsung.
- Periksa WhatsApp Web Secara Rutin: Periksa secara berkala perangkat apa saja yang terhubung ke akun WhatsApp kamu melalui WhatsApp Web. Jika ada perangkat yang tidak kamu kenali, segera keluarkan.
Cara Mengecek dan Mengeluarkan Perangkat yang Terhubung di WhatsApp Web:
- Buka WhatsApp.
- Ketuk ikon tiga titik di pojok kanan atas.
- Pilih "WhatsApp Web".
- Periksa daftar perangkat yang terhubung.
- Jika ada perangkat yang tidak kamu kenali, ketuk perangkat tersebut dan pilih "Keluar" (Log Out). Atau, pilih "Keluar dari semua perangkat" (Log Out from all devices).
Supaya kamu makin aman dan nyaman menggunakan WhatsApp, yuk simak beberapa tips penting berikut ini:
1. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah - Ini adalah lapisan keamanan tambahan yang sangat penting. Dengan mengaktifkan fitur ini, akun WhatsApp kamu akan lebih sulit dibobol meskipun seseorang berhasil mendapatkan kode OTP.
Caranya: Buka WhatsApp > Setelan > Akun > Verifikasi dua langkah > Aktifkan dan ikuti petunjuknya.
2. Jangan Klik Tautan Mencurigakan - Hindari mengklik tautan yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal atau tautan yang terlihat aneh. Tautan tersebut bisa saja berisi malware yang dapat membahayakan ponsel dan akun WhatsApp kamu.
Contohnya: Tautan yang menjanjikan hadiah atau diskon besar-besaran, atau tautan yang meminta kamu memasukkan informasi pribadi.
3. Jaga Kerahasiaan Kode OTP - Jangan pernah memberikan kode OTP kepada siapapun, termasuk orang yang mengaku sebagai petugas WhatsApp atau pihak bank. Kode OTP adalah kunci untuk mengakses akun WhatsApp kamu.
Ingat: WhatsApp tidak pernah meminta kode OTP melalui telepon atau pesan.
4. Periksa Perangkat yang Terhubung di WhatsApp Web Secara Rutin - Pastikan hanya perangkat yang kamu kenali yang terhubung ke akun WhatsApp kamu. Jika ada perangkat yang tidak dikenal, segera keluarkan.
Caranya: Buka WhatsApp > Ketuk ikon tiga titik > WhatsApp Web > Periksa daftar perangkat yang terhubung.
5. Perbarui Aplikasi WhatsApp Secara Teratur - Selalu gunakan versi terbaru dari aplikasi WhatsApp. Versi terbaru biasanya memiliki perbaikan keamanan yang dapat melindungi kamu dari ancaman penyadapan.
Pastikan kamu mengunduh aplikasi WhatsApp dari sumber yang terpercaya, seperti Google Play Store atau App Store.
Apakah benar kalau kode OTP bisa dipakai untuk membobol WhatsApp, menurut pendapat Ibu Ratna?
Menurut Ibu Ratna Listy, seorang pakar keamanan siber, "Kode OTP itu seperti kunci rumah kita. Kalau kuncinya jatuh ke tangan orang yang salah, rumah kita bisa dibobol. Jadi, jangan pernah kasih kode OTP ke siapapun, ya! WhatsApp tidak akan pernah meminta kode OTP melalui telepon atau pesan."
Jika sudah terlanjur menjadi korban penyadapan, apakah data-data saya bisa dikembalikan, kata Bapak Budi?
Bapak Budi Gunawan, seorang praktisi hukum, menjelaskan, "Setelah akun dinonaktifkan dan diinstal ulang, data-data yang tersimpan di cloud WhatsApp biasanya bisa dikembalikan. Tapi, data-data yang tersimpan secara lokal di perangkat yang disadap mungkin sudah tidak bisa dipulihkan. Penting untuk segera bertindak cepat untuk meminimalkan kerugian."
Apakah verifikasi dua langkah benar-benar ampuh mencegah penyadapan, penjelasan dari Mbak Sinta?
Mbak Sinta Dewi, seorang pengamat teknologi, mengatakan, "Verifikasi dua langkah itu seperti menambahkan gembok kedua di pintu rumah kita. Meskipun peretas berhasil mendapatkan kode OTP, mereka tetap tidak bisa masuk ke akun kita tanpa PIN verifikasi dua langkah. Jadi, sangat disarankan untuk mengaktifkan fitur ini."
Selain cara-cara di atas, adakah aplikasi tambahan yang bisa digunakan untuk mengamankan WhatsApp, menurut Mas Joko?
Menurut Mas Joko Anwar, seorang ahli keamanan digital, "Sebenarnya, fitur keamanan yang disediakan oleh WhatsApp sudah cukup memadai. Yang terpenting adalah kita sebagai pengguna harus selalu waspada dan berhati-hati. Jangan mudah percaya dengan tawaran atau iming-iming yang mencurigakan. Hindari mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya."