Temukan Hasil Studi Terbaru, Jalan Kaki Rutin Turunkan Risiko 13 Jenis Kanker, Berapa Langkah Idealnya? Demi Kesehatan Optimal

Sabtu, 17 Mei 2025 oleh aisyah

Studi Ungkap: Jalan Kaki Bisa Menurunkan Risiko 13 Jenis Kanker! Berapa Langkah Idealnya?

Di zaman serba digital ini, kita cenderung lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk. Padahal, gaya hidup kurang gerak ini bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, termasuk kanker. Tapi, ada kabar baik! Ternyata, solusi sederhana seperti berjalan kaki bisa memberikan dampak positif yang signifikan.

Sebuah studi besar dari University of Oxford menunjukkan bahwa berjalan kaki setiap hari berkaitan erat dengan penurunan risiko 13 jenis kanker. Studi ini melibatkan lebih dari 85.000 orang di Inggris yang menggunakan pelacak aktivitas untuk mengukur tingkat aktivitas mereka sehari-hari.

Para peserta studi diikuti selama rata-rata enam tahun. Hasilnya sangat menarik: semakin banyak langkah yang mereka ambil, semakin rendah risiko terkena kanker. Yang lebih menarik lagi, kecepatan berjalan ternyata tidak terlalu berpengaruh. Jadi, yang terpenting bukan seberapa cepat kita berjalan, tapi seberapa sering kita bergerak.

Temukan Hasil Studi Terbaru, Jalan Kaki Rutin Turunkan Risiko 13 Jenis Kanker, Berapa Langkah Idealnya? Demi Kesehatan Optimal

Lalu, Berapa Langkah yang Ideal?

Manfaat signifikan mulai terlihat pada sekitar 5.000 langkah per hari. Di bawah angka ini, perlindungan terhadap kanker tampak minim. Tapi, setelah melewati angka tersebut, hasilnya semakin terasa:

  • 7.000 langkah/hari → risiko kanker turun sekitar 11%
  • 9.000 langkah/hari → risiko turun hingga 16%

Namun, setelah mencapai 9.000 langkah, penurunan risiko mulai melambat dan tidak terlalu signifikan. Ada juga sedikit perbedaan antara pria dan wanita.

Temuan ini mendukung rekomendasi yang sudah populer: usahakan untuk berjalan 10.000 langkah setiap hari. Jumlah ini setara dengan sekitar 7-8 kilometer, atau sekitar 90-110 menit, tergantung pada panjang langkah masing-masing orang. Bukan hanya untuk menjaga kebugaran, tapi juga sebagai upaya nyata untuk mencegah kanker.

Jenis Kanker Apa Saja yang Risiko-nya Bisa Diturunkan?

Penelitian ini menyoroti 13 jenis kanker, termasuk:

  • Kanker esofagus, hati, paru-paru, ginjal, lambung, endometrium
  • Leukemia myeloid, myeloma, kolon, kepala dan leher, rektum, kandung kemih, dan payudara

Selama enam tahun penelitian, sekitar 3% peserta mengalami salah satu dari kanker-kanker tersebut. Pada pria, jenis yang paling umum adalah kanker kolon, rektum, dan paru-paru. Sementara pada wanita, kanker payudara, kolon, endometrium, dan paru-paru yang paling banyak terjadi.

Kaitan paling kuat dengan aktivitas fisik terlihat pada kanker lambung, kandung kemih, hati, endometrium, paru-paru, serta kanker kepala dan leher.

Lebih Penting Mana: Intensitas atau Total Aktivitas?

Para peneliti juga menganalisis kecepatan berjalan para peserta. Meskipun kecepatan awalnya tampak berhubungan dengan risiko kanker yang lebih rendah, setelah memperhitungkan total aktivitas, kecepatan tidak lagi berpengaruh signifikan. Kesimpulannya: kuantitas gerakan lebih penting daripada kecepatan.

Hal serupa juga terlihat ketika waktu duduk diganti dengan aktivitas ringan atau sedang. Bahkan aktivitas ringan seperti berjalan santai tetap memberikan manfaat, meskipun tidak seefektif olahraga berat. “Yang penting adalah bergerak lebih banyak, bukan seberapa berat atau cepat,” tegas para peneliti.

Studi ini menggunakan perangkat pelacak aktivitas, sehingga data yang diperoleh jauh lebih akurat dibandingkan studi sebelumnya yang mengandalkan laporan dari peserta.

Selain itu, fokus studi bukan pada olahraga berat, melainkan pada aktivitas ringan yang bisa dilakukan oleh hampir semua orang. Ini membuat pencegahan kanker menjadi lebih inklusif dan realistis.

Bayangkan saja: hanya dengan berjalan kaki sekitar 3 kilometer per hari – sekitar 4.000 langkah atau 40 menit jalan santai – kita sudah bisa mendapatkan manfaat besar untuk kesehatan jangka panjang.

Tips Mudah Menambah Langkah Harian

Tidak perlu repot meluangkan waktu khusus untuk berolahraga berat. Ada banyak cara sederhana untuk menambah langkah harian. Yuk, simak tipsnya!

Ingin lebih aktif bergerak setiap hari? Berikut beberapa tips sederhana yang bisa kamu terapkan untuk menambah jumlah langkahmu tanpa perlu pergi ke gym atau melakukan olahraga berat:

1. Naik Tangga, Bukan Lift! - Manfaatkan tangga sebagai pengganti lift atau eskalator. Ini adalah cara mudah untuk membakar kalori dan melatih otot kaki secara bersamaan.

Misalnya, saat di kantor atau pusat perbelanjaan, usahakan selalu memilih tangga jika memungkinkan.

2. Jalan Kaki Saat Jam Makan Siang - Gunakan waktu istirahat makan siang untuk berjalan-jalan sebentar di sekitar kantor atau tempat kerja.

Kamu bisa berjalan menuju tempat makan atau sekadar menikmati udara segar sambil meregangkan kaki.

3. Parkir Kendaraan Lebih Jauh - Sengaja parkir mobil atau motor sedikit lebih jauh dari tujuanmu. Ini akan memaksamu untuk berjalan kaki lebih banyak.

Misalnya, saat berbelanja di supermarket, parkir di ujung area parkir agar kamu harus berjalan lebih jauh menuju pintu masuk.

4. Ajak Teman atau Keluarga Berjalan Kaki - Ajak orang-orang terdekatmu untuk berjalan-jalan bersama, misalnya di taman atau lingkungan sekitar rumah.

Selain menambah langkah, kamu juga bisa mempererat hubungan dan bersosialisasi.

5. Manfaatkan Aplikasi Pelacak Aktivitas - Gunakan aplikasi pelacak aktivitas di ponselmu untuk memantau jumlah langkah harianmu dan menetapkan target yang ingin dicapai.

Aplikasi ini bisa menjadi motivasi tambahan untuk lebih aktif bergerak.

6. Berjalan Kaki Saat Menelpon - Jika memungkinkan, berjalanlah saat kamu sedang menelpon. Ini adalah cara sederhana untuk memanfaatkan waktu luangmu dengan lebih efektif.

Kamu bisa berjalan di sekitar rumah atau di taman sambil berbicara di telepon.

Kebiasaan-kebiasaan kecil ini, terutama jika dimulai saat usia paruh baya, bisa menjadi investasi kesehatan yang sangat berharga.

Tentu saja, hubungan antara aktivitas fisik dan kanker bukanlah hal yang sederhana. Penelitian jangka panjang lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap mekanisme biologis di baliknya dan memahami lebih dalam jenis kanker mana yang paling responsif terhadap aktivitas fisik.

Namun, satu hal sudah jelas: “Kurangi duduk, perbanyak jalan – dan kita bisa berjalan menuju hidup yang lebih sehat,” ujar Mhairi Morris, Dosen Senior Biokimia dari Loughborough University, yang ikut serta dalam pembahasan hasil penelitian ini.

Apakah berjalan kaki saja cukup untuk mencegah kanker, Pak Budi?

Menurut Dr. Tirta Mandira Hudhi, seorang dokter dan influencer kesehatan, "Berjalan kaki adalah awal yang baik, tapi idealnya dibarengi dengan pola makan sehat dan gaya hidup seimbang. Jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala."

Jika saya sudah terdiagnosis kanker, apakah berjalan kaki masih bermanfaat, Bu Ani?

Menurut Ibu Dian Sastro Wardoyo, seorang aktris dan pegiat gaya hidup sehat, "Tentu saja! Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki bisa membantu meningkatkan kualitas hidup pasien kanker. Tapi, konsultasikan dulu dengan dokter, ya, untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat."

Apakah benar semakin cepat berjalan kaki, semakin besar manfaatnya, Mas Joko?

Menurut Mas Deddy Corbuzier, seorang presenter dan tokoh kebugaran, "Dari studi ini, yang lebih penting adalah total langkah, bukan kecepatan. Jadi, santai saja, yang penting konsisten bergerak."

Jenis kanker apa yang paling bisa dicegah dengan berjalan kaki, Mbak Rina?

Menurut Mbak Najwa Shihab, seorang jurnalis dan aktivis, "Penelitian menunjukkan bahwa berjalan kaki sangat bermanfaat untuk mencegah kanker lambung, kandung kemih, hati, endometrium, paru-paru, serta kanker kepala dan leher. Tapi, tetap penting untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh."

Apakah 10.000 langkah per hari itu wajib, Pak Agus?

Menurut Pak Sandiaga Uno, seorang pengusaha dan politisi, "10.000 langkah adalah target yang baik, tapi jangan terpaku pada angka itu. Yang terpenting adalah bergerak lebih banyak dari sebelumnya. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit!"

Selain kanker, apakah berjalan kaki juga bermanfaat untuk penyakit lain, Bu Susi?

Menurut Ibu Susi Pudjiastuti, seorang pengusaha dan mantan menteri, "Tentu saja! Berjalan kaki itu bagus untuk jantung, mengurangi stres, dan meningkatkan mood. Yang penting, lakukan dengan senang hati dan nikmati setiap langkahnya!"