Temukan Alasan Zuckerberg Menyatakan Era Media Sosial Berakhir Kini, Dampaknya Bagi Kita? Masa depan ada di sini

Selasa, 13 Mei 2025 oleh aisyah

Temukan Alasan Zuckerberg Menyatakan Era Media Sosial Berakhir Kini, Dampaknya Bagi Kita? Masa depan ada di sini

Zuckerberg Bilang Era Media Sosial Sudah Lewat? Ini Alasannya!

Dulu, Facebook dan platform media sosial lainnya adalah tempat kita terhubung dengan teman dan keluarga secara online. Tapi, dalam sepuluh tahun terakhir, ada perubahan besar. Media sosial jadi lebih mirip media massa, penuh dengan konten promosi dari selebriti, berita, video, dan bahkan konten yang dibuat oleh kecerdasan buatan (AI). Interaksi yang terasa personal dengan teman dan keluarga semakin jarang. Media sosial terasa... kurang sosial.

Bahkan, Mark Zuckerberg, sang CEO Meta, mengakui bahwa masa-masa awal Facebook sebagai tempat reuni teman lama sepertinya sudah berakhir. Dalam sidang dengan Federal Trade Commission (FTC), Zuck menyebutkan bahwa jumlah orang yang berbagi momen dengan teman-temannya di Facebook, khususnya, mengalami penurunan.

"Jumlah teman baru yang ditambahkan orang-orang juga saya rasa menurun," ujar Zuckerberg, meskipun ia tidak menyebutkan angka pastinya. "Saya tidak tahu angka pastinya."

Sheryl Sandberg, mantan kepala operasi Meta, juga pernah menyampaikan hal serupa. "Berbagi dengan teman dan keluarga menurun drastis dari waktu ke waktu. Jika strateginya menargetkan teman dan keluarga, Anda akan mengalami masalah pendapatan yang serius," katanya.

Ledakan popularitas TikTok telah mengubah lanskap media sosial. "Bagi banyak pengguna, aplikasi sekarang berfungsi terutama sebagai mesin penemuan," kata Zuckerberg. Interaksi sosial semakin banyak terjadi dengan kreator konten daripada dengan teman atau keluarga.

Itulah sebabnya, menurut Zuck, Meta menambahkan fitur Reels dan, baru-baru ini, fungsionalitas seperti TikTok Shop. Untuk tetap relevan, Meta harus membuat platformnya lebih mirip TikTok dan berinvestasi besar dalam algoritma.

"TikTok masih lebih besar daripada Facebook atau Instagram, dan saya tidak suka jika pesaing kami lebih baik dari kami," kata Zuck, seperti dikutip dari Ars Technica.

Karena Meta tidak tertarik untuk membeli TikTok, satu-satunya pilihan yang tersisa adalah membuat aplikasinya mirip TikTok untuk menghindari eksodus massal setelah pengguna Facebook mulai menurun untuk pertama kalinya pada tahun 2022.

Merasa media sosial kurang personal? Jangan khawatir! Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengembalikan kesenangan dan koneksi yang hilang. Yuk, simak tips berikut ini:

1. Kurangi Mengikuti Akun yang Tidak Relevan - Coba deh, tinjau lagi daftar akun yang kamu ikuti. Apakah semuanya benar-benar memberikan nilai tambah atau malah bikin kamu merasa insecure? Unfollow akun-akun yang membuatmu merasa tidak nyaman atau tidak relevan dengan minatmu.

Contohnya, jika kamu merasa tertekan dengan konten traveling yang berlebihan, tidak ada salahnya untuk berhenti mengikuti akun-akun tersebut.

2. Prioritaskan Interaksi dengan Teman dan Keluarga - Jangan biarkan media sosial hanya jadi tempat untuk melihat konten dari orang asing. Sempatkan untuk berinteraksi dengan teman dan keluarga. Kirim pesan, tinggalkan komentar, atau bahkan atur pertemuan offline.

Misalnya, daripada hanya scrolling tanpa tujuan, coba kirim pesan singkat ke teman lama yang sudah lama tidak kamu sapa.

3. Batasi Waktu Penggunaan Media Sosial - Terlalu banyak waktu di media sosial bisa membuatmu merasa lelah dan ketinggalan. Gunakan fitur time management yang ada di smartphone-mu untuk membatasi waktu penggunaan aplikasi media sosial.

Contohnya, setel batasan 30 menit per hari untuk setiap aplikasi media sosial. Setelah mencapai batas, aplikasi akan memberikan notifikasi pengingat.

4. Cari Komunitas yang Sesuai dengan Minatmu - Media sosial juga bisa menjadi tempat yang bagus untuk menemukan orang-orang dengan minat yang sama. Bergabunglah dengan grup atau komunitas online yang sesuai dengan hobimu. Di sana, kamu bisa berbagi pengalaman, belajar hal baru, dan menjalin pertemanan.

Misalnya, jika kamu suka fotografi, bergabunglah dengan grup fotografi online. Kamu bisa berbagi hasil fotomu, mendapatkan kritik membangun, dan belajar teknik baru dari anggota lain.

Apakah benar Facebook sudah tidak seramai dulu, menurut pendapatnya Budi?

Menurut pakar media sosial, Dr. Sari dari Universitas Indonesia, "Memang benar ada pergeseran tren. Facebook masih relevan, tapi penggunaannya sudah tidak seintens dulu. Sekarang, orang lebih banyak menghabiskan waktu di platform video pendek seperti TikTok dan Instagram Reels."

Kenapa Meta berusaha meniru TikTok, menurut pendapatnya Ani?

Menurut pengamat teknologi, Bapak Joko Anwar, "Meta melihat TikTok sebagai ancaman serius. Dengan meniru fitur-fitur populer TikTok, Meta berusaha untuk mempertahankan penggunanya dan menarik kembali mereka yang sudah pindah ke platform lain."

Apakah era media sosial akan benar-benar berakhir, menurut pendapatnya Citra?

Menurut CEO startup teknologi, Ibu Maya, "Saya tidak yakin era media sosial akan berakhir. Yang terjadi adalah evolusi. Platform media sosial akan terus beradaptasi dengan kebutuhan dan preferensi pengguna. Mungkin bentuknya akan berbeda, tapi intinya tetap sama: menghubungkan orang-orang."

Apa yang bisa kita lakukan agar media sosial tetap positif, menurut pendapatnya Dedi?

Menurut psikolog klinis, Bapak Andri, "Penting untuk menggunakan media sosial dengan bijak. Batasi waktu penggunaan, pilih konten yang positif dan membangun, dan jangan terpancing emosi oleh komentar negatif. Ingatlah, media sosial hanyalah alat. Kita yang menentukan bagaimana kita menggunakannya."