Susah Cari Kerja Kantoran, Profesi Lama Mulai Dilirik Lagi, Apa Saja Pilihannya?

Rabu, 23 April 2025 oleh aisyah

Susah Cari Kerja Kantoran, Profesi Lama Mulai Dilirik Lagi, Apa Saja Pilihannya?

Khawatir Tersingkir oleh AI? Keahlian Praktis Kini Jadi Primadona!

Jakarta - Kehadiran Artificial Intelligence (AI) memang bikin banyak pekerja kantoran ketar-ketir. Namun, di tengah kecemasan ini, muncul tren menarik: kembali melirik profesi yang sebelumnya dianggap “kuno”. Di Amerika Serikat, sekolah-sekolah mulai menggiatkan kembali pelatihan keahlian seperti pertukangan dan pengelasan, tapi dengan sentuhan modern.

Bukan lagi sekadar palu dan gergaji, sekolah-sekolah ini memanfaatkan teknologi canggih untuk melatih siswanya. SMA Middleton di Wisconsin, misalnya, menginvestasikan US$90 juta untuk memodernisasi laboratorium manufakturnya. Bayangkan, siswa di sana kini belajar mengelas dengan bantuan lengan robot yang dikendalikan komputer! Semua prosesnya bisa diamati lewat jendela kaca besar, keren banget, kan?

Untuk menarik minat siswa, guru bahasa Inggris yang merangkap instruktur pengelasan, Quincy Millerjohn, punya jurus jitu. Ia membeberkan potensi gaji yang menggiurkan di industri manufaktur, mencapai US$41 ribu hingga US$52 ribu per jam (sekitar Rp 670 ribu hingga Rp 849 ribu). Strategi ini terbukti ampuh! Tercatat 2.300 siswa mendaftar di kelas-kelas keahlian praktis dalam beberapa tahun terakhir.

Kelas-kelas ini menawarkan beragam keahlian yang sempat populer di era 90-an dan 2000-an, seperti konstruksi, manufaktur, dan pertukangan kayu. John Mihm, konsultan pendidikan di Wisconsin, mengatakan bahwa kebangkitan minat pada keahlian tangan ini dipicu oleh kekhawatiran akan dominasi AI di dunia kerja kantoran.

"Ada pergeseran paradigma. Pekerjaan tangan kini dianggap sebagai pekerjaan dengan keahlian tinggi dan bergaji tinggi, menarik banyak orang karena mereka bisa langsung melihat hasil karyanya," kata Mihm.

Tertarik untuk meningkatkan skill praktis? Berikut beberapa tips untuk memilih pelatihan yang tepat:

1. Identifikasi minat dan bakat Anda. - Apakah Anda suka bekerja dengan kayu, logam, atau mungkin bidang otomotif? Kenali minat Anda agar pelatihan lebih efektif.

Misalnya, jika Anda suka menggambar dan merancang, mungkin pertukangan kayu atau desain interior cocok untuk Anda.

2. Riset lembaga pelatihan. - Pastikan lembaga pelatihan memiliki reputasi yang baik, fasilitas memadai, dan instruktur yang berpengalaman.

Cari tahu testimoni dari alumni atau lihat akreditasi lembaga tersebut.

3. Pertimbangkan prospek kerja. - Pilihlah pelatihan keahlian yang memiliki peluang kerja yang baik di masa depan.

Pelatihan di bidang teknologi terapan, misalnya, biasanya memiliki prospek yang cerah.

4. Sesuaikan dengan budget. - Bandingkan biaya pelatihan dari beberapa lembaga dan pilih yang sesuai dengan anggaran Anda.

Jangan sampai biaya pelatihan menjadi beban finansial di kemudian hari.

5. Jangan takut untuk memulai. - Langkah pertama selalu yang tersulit. Setelah menemukan pelatihan yang tepat, segera daftarkan diri dan mulailah belajar!

Ingat, keahlian praktis adalah investasi berharga untuk masa depan Anda.

Apakah keahlian praktis hanya untuk laki-laki? (Pertanyaan dari Ani Handayani)

Tentu saja tidak! Keahlian praktis terbuka untuk semua gender. Banyak perempuan yang sukses di bidang pertukangan, mekanik, bahkan pengelasan. - Najwa Shihab, Jurnalis

Apakah perlu kuliah untuk memiliki keahlian praktis? (Pertanyaan dari Budi Santoso)

Tidak harus. Banyak jalur pelatihan vokasi dan sertifikasi yang bisa ditempuh tanpa harus kuliah formal. - Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Bagaimana prospek kerja di bidang keahlian praktis di Indonesia? (Pertanyaan dari Cindy Permata)

Prospeknya cukup bagus, terutama di sektor industri dan manufaktur. Indonesia membutuhkan banyak tenaga terampil di bidang ini. - Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

Apakah keahlian praktis bisa dipelajari secara otodidak? (Pertanyaan dari Dedi Supriadi)

Bisa, tapi akan lebih efektif jika mengikuti pelatihan terstruktur dengan bimbingan instruktur yang berpengalaman. - Susi Pudjiastuti, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan

Apa saja keahlian praktis yang paling dibutuhkan saat ini? (Pertanyaan dari Eka Wulandari)

Beberapa keahlian yang banyak dicari antara lain teknisi mesin, programmer, teknisi listrik, dan ahli las. - Erick Thohir, Menteri BUMN