Saham Bumi Resources (BUMI) Tiba,tiba Diserbu, Ada Apa di Baliknya?

Selasa, 22 April 2025 oleh aisyah

Saham Bumi Resources (BUMI) Tiba,tiba Diserbu, Ada Apa di Baliknya?

Saham Bumi Resources (BUMI) Mendadak Ramai Peminat

Pasar saham Indonesia kembali menggeliat pada Selasa (22/4/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,89% ke level 6.503,49 pada sesi pertama perdagangan. Dari total saham yang diperdagangkan, 332 saham menghijau, 231 saham memerah, dan 226 saham stagnan.

Sektor industri dasar memimpin penguatan dengan kenaikan impresif sebesar 3,08%. Sementara itu, sektor non siklikal melemah 1,01%, diikuti sektor teknologi dan kesehatan yang masing-masing turun 0,71%.

Yang menarik perhatian, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi primadona di sesi pertama. Volume perdagangan saham BUMI melesat tinggi, mencapai 1,9 miliar saham, dengan kenaikan harga yang signifikan sebesar 11% ke level Rp 111. Nilai transaksi saham BUMI mencapai Rp 204,65 miliar, menempati posisi keempat tertinggi setelah ANTM (Rp 462,8 miliar), BMRI (Rp 294,73 miliar), dan BBRI (Rp 253,29 miliar).

Lonjakan ini terjadi setelah Bumi Resources, emiten Grup Bakrie dan Salim, mengumumkan rencana kuasi reorganisasi berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2024. Rencana ini diumumkan melalui keterbukaan informasi di Harian Investor Daily pada Selasa (22/4/2025).

Manajemen BUMI menjelaskan bahwa kuasi reorganisasi akan dilakukan dengan mengeliminasi akumulasi kerugian (defisit) menggunakan agio saham, yaitu selisih lebih antara setoran modal dengan nilai nominal saham.

“Sebagai langkah selanjutnya, perseroan melakukan restrukturisasi modal melalui rencana kuasi reorganisasi dengan mengeliminasi akumulasi rugi (defisit) menggunakan saldo agio saham,” jelas manajemen BUMI.

Per 31 Desember 2024, BUMI mencatatkan agio saham sebesar US$ 3,28 miliar, dengan defisit US$ 2,28 miliar dan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 67,47 juta.

Berikut beberapa tips untuk berinvestasi saham dengan bijak:

1. Pahami Profil Risiko Anda - Kenali seberapa besar risiko yang Anda siap tanggung dalam investasi. Apakah Anda tipe investor konservatif, moderat, atau agresif? Ini akan membantu Anda memilih instrumen investasi yang sesuai.

Contoh: Jika Anda konservatif, obligasi pemerintah mungkin lebih cocok daripada saham.

2. Lakukan Riset dan Analisis - Jangan asal beli saham. Pelajari fundamental perusahaan, prospek industri, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja saham.

Contoh: Analisis laporan keuangan perusahaan dan berita terkait industrinya.

3. Diversifikasi Portofolio - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasi Anda ke berbagai instrumen dan sektor untuk mengurangi risiko.

Contoh: Investasi di saham, obligasi, dan reksa dana.

4. Investasi Jangka Panjang - Pasar saham fluktuatif. Investasi jangka panjang dapat membantu Anda melewati masa-masa sulit dan meraih potensi keuntungan yang lebih besar.

Contoh: Jangan panik saat pasar turun, tetaplah berinvestasi secara konsisten.

5. Pantau Portofolio Secara Berkala - Pastikan investasi Anda tetap sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko Anda. Lakukan penyesuaian jika diperlukan.

Contoh: Review portofolio Anda setiap tiga bulan atau enam bulan sekali.

6. Konsultasikan dengan Ahli - Jika Anda merasa bingung atau membutuhkan saran profesional, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan.

Contoh: Diskusikan tujuan keuangan dan profil risiko Anda dengan penasihat keuangan untuk mendapatkan rekomendasi investasi yang tepat.

Apa dampak kuasi reorganisasi terhadap pemegang saham BUMI, Pak Budi Santoso?

Budi Santoso (Pengamat Pasar Modal): Kuasi reorganisasi dapat berdampak positif bagi pemegang saham karena dapat memperbaiki struktur permodalan perusahaan dan meningkatkan kepercayaan investor. Namun, perlu diingat bahwa harga saham tetap dipengaruhi oleh faktor-faktor pasar lainnya.

Bagaimana prospek saham BUMI ke depannya, Ibu Ani Wijaya?

Ani Wijaya (Analis Saham): Prospek saham BUMI ke depannya tergantung pada berbagai faktor, termasuk kinerja operasional perusahaan, harga komoditas batubara, dan kondisi ekonomi global. Investor perlu melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.

Apa yang dimaksud dengan agio saham, Pak Deddy Corbuzier?

Deddy Corbuzier (Figur Publik & Pebisnis): Agio saham adalah selisih lebih antara harga jual saham di atas nilai nominalnya. Ini merupakan modal tambahan bagi perusahaan yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk ekspansi usaha.

Apakah rencana kuasi reorganisasi ini menandakan BUMI dalam kondisi keuangan yang buruk, Bu Sri Mulyani?

Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan): Kuasi reorganisasi bukanlah indikasi langsung kondisi keuangan yang buruk. Ini merupakan strategi yang dapat digunakan perusahaan untuk membersihkan neraca keuangan dan meningkatkan kinerja ke depannya. Penting untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan secara komprehensif untuk menilai kondisi keuangannya.