Review Film The Last Supper, Mengungkap Misteri, Plot Twist Mengejutkan, Akting Brilian, Wajib Tonton!

Senin, 14 April 2025 oleh aisyah

Review Film The Last Supper, Mengungkap Misteri, Plot Twist Mengejutkan, Akting Brilian, Wajib Tonton!

Review Film: The Last Supper

Berbeda dengan film-film bertema Alkitab lainnya seperti The Passion of the Christ yang memfokuskan pada penderitaan Yesus, The Last Supper menyuguhkan kisah yang lebih intim dan personal. Film garapan sutradara Italia, Mauro Borelli, ini menyorot perspektif para murid, khususnya Petrus (James Oliver Wheatley) dan Yudas Iskariot (Robert Knepper), di hari-hari terakhir Yesus.

Ketimbang momen penyaliban dan kebangkitan, film ini justru mengeksplorasi gejolak batin dan perdebatan yang berkecamuk dalam diri para murid. Petrus, yang bertindak sebagai narator, membawa kita menyelami motif di balik pengkhianatan Yudas. Kita disajikan dilema Yudas, antara kesetiaan pada Yesus (Jamie Ward) dan godaan duniawi. Keputusan-keputusan Yesus yang bertentangan dengan ekspektasinya, ditambah iming-iming uang dari Imam Besar Kayafas (James Faulkner), semakin mengguncangkan keyakinannya.

Konflik batin Yudas digambarkan secara intens, bahkan dengan kehadiran sosok Setan (Ahmed Hammoud) yang menjelma sebagai ular penggoda. Adegan-adegan ini menambahkan nuansa eerie, bak film horor ringan, ke dalam drama religius ini.

Keresahan Yudas juga berimbas pada Petrus, yang berusaha keras melindungi Yesus, terutama setelah Kayafas mulai mengawasi gerak-gerik Yesus pasca insiden pengusiran pedagang di Bait Allah. Di tengah ketegangan antara Petrus dan Yudas, hadirlah Yohanes (Charlie MacGechan), sang murid yang ceria, yang mampu mencairkan suasana dengan celetukan-celetukannya.

Sesuai judulnya, The Last Supper berfokus pada peristiwa Perjamuan Terakhir. Film ini menyajikan dua kisah paralel: Yesus dan ke-12 murid-Nya di ruang atas, menjalani ritual Paskah Yahudi, dan sebuah keluarga di lantai bawah yang juga merayakan Paskah, mengenang pembebasan bangsa Israel dari Mesir. Adegan Yesus membasuh kaki para murid, termasuk Yudas, menjadi salah satu momen paling mengharukan dalam film ini.

The Last Supper menghubungkan Perjamuan Terakhir dan Kebangkitan Yesus dengan cara yang sederhana namun efektif. Penderitaan Yesus diceritakan secara ringkas melalui kilas balik. Film ini tidak menampilkan penyaliban secara eksplisit, meskipun ada beberapa adegan pencambukan. Sebagai catatan, film ini menggambarkan detail kematian Yudas Iskariot yang bunuh diri.

Sayangnya, penokohan murid-murid lain terasa kurang mendalam. Mereka hanya hadir sebagai pelengkap, minim dialog dan interaksi. Absennya Pontius Pilatus, tokoh penting dalam pengadilan Yesus, juga menjadi kekurangan tersendiri. Meskipun kisahnya sederhana, durasi film yang mencapai 1 jam 54 menit terasa lambat dan hambar karena skenario yang kurang kuat secara emosional.

Penampilan Jamie Ward sebagai Yesus kurang meninggalkan kesan mendalam. Justru, karakter Petrus dan Yudas, yang diperankan dengan brilian oleh Wheatley dan Knepper, lebih mencuri perhatian. Gejolak batin dan keputusan-keputusan mereka menjadi cermin bagi penonton untuk berefleksi.

Secara visual, The Last Supper cukup mumpuni dalam menggambarkan kisah Alkitab. Namun, dari segi penceritaan dan penokohan, masih banyak ruang untuk perbaikan. Pemahaman Alkitab penonton akan mempengaruhi apresiasi mereka terhadap film ini, termasuk dalam membedakan mana yang merupakan interpretasi Borrelli dan mana yang sesuai dengan teks aslinya.

The Last Supper bisa menjadi alternatif tontonan Prapaskah bagi mereka yang ingin merenungkan makna Perjamuan Terakhir tanpa harus menyaksikan adegan penyaliban yang eksplisit.

Bagaimana film ini berbeda dengan film-film tentang Yesus lainnya, Bu Khofifah?

Film ini menitikberatkan pada perspektif para murid, khususnya gejolak batin Petrus dan Yudas menjelang Perjamuan Terakhir. Berbeda dengan film yang berfokus pada penderitaan fisik Yesus, The Last Supper lebih mengeksplorasi sisi psikologis dan konflik batin para tokohnya. - Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur)