Potret 5 Pelaku Pembakar Mobil Polisi di Depok Terungkap Motif Mengejutkan
Selasa, 22 April 2025 oleh aisyah
Lima Pelaku Pembakaran Mobil Polisi di Depok Ditangkap, Salah Satunya Perempuan
Tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil mengamankan lima pelaku pembakaran mobil polisi di Harjamukti, Cimanggis, Depok. Kejadian yang menggegerkan publik ini ternyata melibatkan seorang perempuan berinisial LA.
“Kelima pelaku saat ini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Subdit Jatanras Polda Metro Jaya,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin (21/4/2025).
Dari foto-foto yang diperoleh, terlihat salah satu dari kelima pelaku adalah seorang perempuan. "Benar, ada satu perempuan, inisialnya LA," tambah Ade Ary.
Keterlibatan Ormas dalam Insiden Pembakaran
Ade Ary menjelaskan bahwa beberapa pelaku merupakan pengurus sebuah ormas. Kelima pelaku yang masing-masing berinisial RS, GR alias AR, ASR, LA, dan LS memiliki peran yang berbeda dalam insiden ini.
RS, yang berperan menutup portal untuk menghalangi petugas, juga diketahui memukul seorang anggota polisi, Aipda Ariek. Sementara itu, GR berperan sebagai pelaku utama yang membakar mobil Xenia milik petugas.
ASR, seorang karyawan swasta, turut melawan petugas Aipda Ariek dan menghalangi petugas mengambil mobil yang ditahan di dalam portal. LA, sekretaris ormas, memprovokasi massa dengan teriakan 'bakar....bakar....bakar', sedangkan LS ikut merusak mobil polisi.
Penangkapan kelima pelaku dilakukan di beberapa lokasi berbeda sejak Sabtu (19/4) hingga Senin (21/4) dini hari.
Kronologi Kejadian Pembakaran Mobil
Insiden pembakaran terjadi pada Jumat (18/4) pukul 02.30 WIB. Bermula saat anggota Satreskrim Polres Depok datang ke Harjamukti untuk menangkap TS, seorang pelaku perusakan. Saat hendak meninggalkan lokasi, polisi dihadang oleh massa yang menutup portal. Massa yang beringas juga menyerang polisi dengan balok kayu dan lemparan batu, mengakibatkan beberapa petugas terluka.
Dalam situasi chaos tersebut, para pelaku menggulingkan dan membakar mobil polisi. Personel polisi terpaksa berlari menyelamatkan diri.
Berikut beberapa tips untuk menjaga keamanan diri dan menghindari konflik dengan aparat:
1. Kooperatif dengan Petugas - Patuhi instruksi petugas dan berikan informasi yang dibutuhkan dengan sopan. Misalnya, jika diminta menunjukkan KTP, berikan dengan tenang dan sopan.
2. Hindari Provokasi - Jangan terpancing emosi atau melakukan tindakan provokatif. Misalnya, hindari mengucapkan kata-kata kasar atau melakukan gerakan yang mengancam.
3. Ketahui Hak Anda - Pahami hak-hak Anda sebagai warga negara. Jika merasa diperlakukan tidak adil, catat nama dan pangkat petugas serta laporkan ke pihak berwenang.
4. Rekam Kejadian - Jika memungkinkan, rekam kejadian sebagai bukti. Pastikan rekaman dilakukan secara aman dan tidak memprovokasi.
5. Hubungi Lembaga Bantuan Hukum - Jika merasa hak Anda dilanggar, hubungi lembaga bantuan hukum untuk mendapatkan pendampingan.
6. Selesaikan Masalah Secara Damai - Upayakan untuk menyelesaikan masalah secara damai dan melalui jalur hukum yang berlaku.
Bagaimana polisi memastikan proses hukum berjalan adil bagi semua pihak yang terlibat, Ani?
(Prof. Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional UI): "Kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini secara transparan dan akuntabel. Semua pihak yang terlibat akan diperiksa sesuai prosedur hukum yang berlaku, tanpa terkecuali, untuk memastikan keadilan bagi semua pihak."
Apa langkah yang diambil polisi untuk mencegah kejadian serupa terulang, Budi?
(Komjen Pol. (Purn.) Ito Sumardi, Mantan Kabareskrim Polri): "Penting untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara polisi dan masyarakat. Selain itu, perlu ada upaya proaktif dalam mengidentifikasi potensi konflik dan melakukan pendekatan persuasif untuk mencegah eskalasi kekerasan."
Apa saja sanksi hukum yang menanti para pelaku pembakaran, Citra?
(Dr. Eva Achjani Zulfa, SH., MH., Pakar Hukum Pidana): "Para pelaku dapat dijerat dengan pasal-pasal terkait perusakan, penganiayaan, dan pembakaran. Ancaman hukumannya bervariasi, tergantung pada peran dan tingkat keterlibatan masing-masing pelaku."
Bagaimana peran masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban, Dedi?
(Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo, Mantan Panglima TNI): "Masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban dengan aktif melaporkan kejadian yang mencurigakan kepada pihak berwajib dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum tentu kebenarannya."
Apa dampak dari insiden ini terhadap citra kepolisian, Eka?
(Margareth Aliyatul Maimunah, S.I.P., M.Si, Pengamat Sosial): "Insiden ini tentu dapat mempengaruhi citra kepolisian. Oleh karena itu, penting bagi kepolisian untuk bertindak tegas dan transparan dalam menangani kasus ini, serta meningkatkan pelayanan dan kepercayaan publik."