Pengemis Terkaya Punya Harta Rp 14 Miliar dan Apartemen Rp 2,3 Miliar, Kisah Hidupnya Mengejutkan!

Minggu, 20 April 2025 oleh aisyah

Pengemis Terkaya Punya Harta Rp 14 Miliar dan Apartemen Rp 2,3 Miliar, Kisah Hidupnya Mengejutkan!

Kisah Bharat Jain: Dari Jalanan Mumbai Hingga Apartemen Mewah

Siapa sangka, di balik hiruk-pikuk jalanan Mumbai, tersembunyi kisah seorang pengemis yang hidupnya jauh dari kata kekurangan. Bharat Jain, namanya. Bukan sekadar pengemis biasa, ia dijuluki pengemis terkaya di dunia, dengan kekayaan yang fantastis.

Berawal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, Bharat Jain tak punya kesempatan mengenyam pendidikan formal. Jalan hidup membawanya menjadi seorang pengemis. Namun, siapa sangka, profesi yang sering dipandang sebelah mata ini justru mengubah nasibnya.

Menurut laporan Economic Times, Bharat Jain mampu meraup penghasilan fantastis, mencapai Rp 11 juta per bulan!

Bayangkan, total kekayaannya ditaksir mencapai Rp 14,8 miliar! Keberhasilannya ini memungkinkan anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang layak, sebuah impian yang mungkin tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Tak hanya itu, Bharat Jain bahkan memiliki apartemen dua kamar tidur di Mumbai senilai Rp 2,3 miliar dan dua toko di Thane yang disewakannya. Meskipun bergelimang harta, ia tetap terlihat mengemis di sekitar Chhatrapati Shivaji Maharaj Terminus atau Azad Maidan. Dalam 10-12 jam, ia bisa mengumpulkan Rp 365.000 hingga Rp 500.000.

Kisah Bharat Jain memang menakjubkan. Di tengah kerasnya kehidupan, ia berhasil membangun kehidupan yang nyaman bagi keluarganya. Meski banyak yang menasihatinya untuk berhenti mengemis, Bharat Jain tetap pada pilihannya.

Terinspirasi dari kisah Bharat Jain, mari kita belajar mengelola keuangan dengan bijak, terlepas dari berapapun penghasilan kita.

1. Catat Pengeluaran dan Pemasukan - Mencatat semua pengeluaran dan pemasukan, sekecil apapun, membantu kita memahami aliran uang dan mengidentifikasi area penghematan. Misalnya, catat pengeluaran untuk kopi, makan siang, dan transportasi.

2. Buat Anggaran - Susun anggaran bulanan untuk mengontrol pengeluaran dan memastikan uang digunakan sesuai prioritas. Pisahkan anggaran untuk kebutuhan pokok, tabungan, dan hiburan.

3. Sisihkan untuk Tabungan dan Investasi - Biasakan menyisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan dan investasi. Mulailah dengan jumlah kecil dan tingkatkan secara bertahap.

4. Hindari Utang Konsumtif - Utang konsumtif, seperti kartu kredit, dapat membebani keuangan. Usahakan untuk membeli barang secara tunai atau menabung terlebih dahulu.

5. Cari Sumber Penghasilan Tambahan - Jika memungkinkan, cari sumber penghasilan tambahan untuk meningkatkan pendapatan. Misalnya, dengan berjualan online atau memanfaatkan hobi.

Bagaimana cara mengelola keuangan dengan penghasilan tidak menentu seperti pengemis? - Ani

(Sri Mulyani, Menteri Keuangan): Prinsipnya sama, catat setiap pemasukan, sekecil apapun. Prioritaskan kebutuhan pokok, lalu sisihkan untuk tabungan darurat. Manfaatkan program bantuan pemerintah jika memenuhi syarat.

Apakah mengemis solusi yang tepat untuk keluar dari kesulitan ekonomi? - Budi

(Tri Rismaharini, Menteri Sosial): Mengemis bukanlah solusi jangka panjang. Lebih baik fokus pada peningkatan keterampilan dan mencari pekerjaan produktif. Kemensos memiliki program pelatihan dan bantuan untuk masyarakat yang membutuhkan.

Bagaimana cara membantu pengemis agar tidak terus mengemis? - Cici

(Prof. Rhenald Kasali, Pakar Manajemen): Berikan bantuan yang memberdayakan, seperti pelatihan keterampilan atau modal usaha kecil. Hindari memberi uang secara langsung, karena bisa membuat mereka tergantung pada belas kasihan.

Apa dampak sosial dari adanya pengemis kaya raya seperti Bharat Jain? - Dedi

(Najwa Shihab, Jurnalis): Fenomena ini bisa menimbulkan pertanyaan tentang kesenjangan sosial dan efektivitas program pengentasan kemiskinan. Perlu ada penelitian lebih lanjut untuk memahami akar masalah dan mencari solusi yang tepat.

Bagaimana pandangan agama terhadap praktik mengemis, meskipun menjadi kaya? - Eka

(Quraish Shihab, Ulama): Islam menganjurkan bekerja keras dan mencari rezeki halal. Mengemis hanya dibolehkan dalam kondisi darurat. Jika seseorang sudah mampu, ia seharusnya berusaha mandiri dan membantu orang lain yang membutuhkan.