Net Sell Asing Mulai Gencar Lagi, Saham Ini Dibanting Keras, Apa yang Sedang Terjadi?

Jumat, 25 April 2025 oleh aisyah

Net Sell Asing Mulai Gencar Lagi, Saham Ini Dibanting Keras, Apa yang Sedang Terjadi?

Asing Ramai-ramai Lepas Saham, BBCA Terpukul Keras

Investor asing kembali gencar melakukan aksi jual bersih (net sell) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (24/4/2025). Saham BBCA menjadi sasaran utama aksi jual tersebut.

Total net sell asing di seluruh pasar mencapai Rp 514,5 miliar, menambah akumulasi net sell sepanjang tahun berjalan menjadi Rp 50,8 triliun, berdasarkan data BEI. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalami tekanan jual paling signifikan di pasar reguler, dengan net sell mencapai Rp 655,4 miliar.

Di sisi lain, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) justru diburu asing dengan net buy sebesar Rp 337,5 miliar. Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga mencatat net buy asing yang cukup besar, mencapai Rp 185,4 miliar.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan dengan penurunan 20,89 poin (0,32%) ke level 6.613,4, mengakhiri reli penguatan empat hari berturut-turut. Sebanyak 327 saham menguat, 274 saham melemah, dan 203 saham stagnan. Total nilai transaksi mencapai Rp 13,2 triliun dengan volume perdagangan 20,3 miliar saham dan frekuensi 1,1 juta kali.

Sebagian besar sektor saham melemah, dipimpin oleh sektor barang konsumsi non primer yang turun 0,4%. Sektor properti, energi, dan keuangan juga ikut melemah, masing-masing sebesar 0,3%, 0,1%, dan 0,1%. Sektor teknologi juga tercatat turun tipis 0,07%.

Sedangkan sektor yang mencatat penguatan antara lain sektor barang konsumsi primer (1%), perindustrian (0,7%), infrastruktur (0,5%), transportasi (0,5%), dan barang baku (0,1%).

Fluktuasi pasar saham adalah hal yang wajar. Berikut beberapa tips untuk menghadapinya:

1. Jangan Panik - Hindari mengambil keputusan impulsif berdasarkan rasa takut atau panik. Misalnya, jangan langsung menjual semua saham saat pasar turun.

2. Diversifikasi Portofolio - Sebarkan investasi Anda ke berbagai instrumen dan sektor untuk mengurangi risiko. Contohnya, jangan hanya investasi di saham bank saja, tetapi juga di sektor lain seperti properti atau consumer goods.

3. Investasi Jangka Panjang - Fokus pada investasi jangka panjang untuk meminimalisir dampak fluktuasi jangka pendek.

4. Pahami Fundamental Perusahaan - Lakukan riset dan pahami fundamental perusahaan sebelum berinvestasi. Ini membantu Anda memilih saham yang berkualitas dan berpotensi tumbuh dalam jangka panjang.

5. Konsultasikan dengan Ahli - Jika Anda ragu, konsultasikan dengan penasihat keuangan untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda.

Apa penyebab utama net sell asing di pasar saham? (Pertanyaan dari Ani Wijaya)

Net sell asing bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi global, kebijakan moneter, sentimen pasar, dan perkiraan kinerja emiten. - Destry Damayanti, Ekonom Senior

Bagaimana dampak net sell asing terhadap IHSG? (Pertanyaan dari Budi Santoso)

Net sell asing yang signifikan dapat memberikan tekanan jual pada IHSG, namun dampaknya tergantung pada besaran net sell dan kondisi pasar secara keseluruhan. - Lo Kheng Hong, Investor Saham

Apakah investor ritel perlu khawatir dengan net sell asing? (Pertanyaan dari Citra Dewi)

Investor ritel sebaiknya fokus pada strategi investasi jangka panjang dan tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi pasar jangka pendek. - Ryan Filbert, Perencana Keuangan

Mengapa saham BBCA menjadi sasaran utama net sell? (Pertanyaan dari Dedi Supriadi)

Alasan spesifik di balik net sell pada saham tertentu bisa bervariasi, termasuk valuasi, profit taking, rotasi sektor, dan faktor-faktor spesifik perusahaan. - Teuku Rafli Pasya, Analis Pasar Modal

Bagaimana prospek pasar saham ke depannya? (Pertanyaan dari Eka Lestari)

Prospek pasar saham dipengaruhi oleh banyak faktor dan sulit diprediksi secara pasti. Namun, Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang kuat dan potensi pertumbuhan jangka panjang yang baik. - Chatib Basri, Ekonom