Mobil Listrik Jepang Laku Keras, BYD Mulai Tersingkir di Pasar Indonesia?
Minggu, 20 April 2025 oleh aisyah
Mobil Hibrida Jepang Laris Manis, Bikin Inden Mengular!
Toyota, raksasa otomotif Jepang, sedang menikmati manisnya permintaan mobil hibrida yang meroket. Sayangnya, lonjakan peminat ini justru menimbulkan masalah baru: kesulitan memenuhi produksi. Dealer-dealer Toyota di berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Serikat, Jepang, China, dan Eropa, mengalami kekosongan stok. Pembeli pun harus gigit jari, menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan mobil impian mereka.
Fenomena ini seakan membuktikan strategi Toyota yang kukuh mempertahankan produksi mobil hibrida, meski banyak pesaing yang memprediksi mobil listrik berbasis baterai akan menggeser pasar. Data LMC Automotive menunjukkan penjualan mobil hibrida global, termasuk model plug-in, melonjak hampir tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir, dari 5,7 juta unit menjadi 16,1 juta unit. Sebuah prestasi yang patut diacungi jempol!
Di Eropa, inden mobil hibrida Toyota bisa mencapai 60 hingga 70 hari, hampir dua kali lipat dari tahun 2020. Model-model favorit seperti Yaris Cross Hybrid dan RAV4 Plug-in Hybrid jadi incaran utama. Di Jepang sendiri, waktu tunggu berkisar antara dua hingga lima bulan. Kondisi serupa juga terjadi di Amerika Serikat, di mana stok mobil hibrida semakin menipis. Bahkan, di salah satu dealer di Pantai Barat, Prius Hybrid dilaporkan ludes terjual sejak pertengahan Februari.
Reuters mewawancarai sejumlah narasumber di Toyota dan para pemasoknya, mengungkapkan kendala rantai pasokan sebagai biang keladi. Kelangkaan komponen penting, seperti magnet yang digunakan dalam komponen hibrida dari pemasok Aisin Corp, menyebabkan keterlambatan produksi. Denso, pemasok utama Toyota lainnya, juga menghadapi hambatan serupa. Toyota sendiri tengah mencari solusi, termasuk menjajaki pemasok baru dan meningkatkan kapasitas produksi di berbagai negara, seperti India dan Amerika Serikat.
Di China, meski penjualan Toyota secara keseluruhan turun, penjualan mobil listriknya, yang mayoritas adalah mobil hibrida, justru meningkat. Pesaing Toyota, seperti Hyundai dan Kia, juga menghadapi tantangan serupa dalam memenuhi permintaan mobil hibrida yang semakin tinggi. Waktu tunggu untuk beberapa model Hyundai dan Kia bahkan mencapai satu tahun!
Minat beli mobil hibrida sedang tinggi, tapi indennya panjang? Tenang, ikuti tips berikut agar proses pembelian lebih lancar:
1. Hubungi beberapa dealer. - Jangan hanya terpaku pada satu dealer. Hubungi beberapa dealer di kota Anda untuk membandingkan waktu tunggu dan ketersediaan unit.
Misalnya, coba hubungi dealer Toyota di Jakarta Utara, Selatan, dan Barat untuk membandingkan ketersediaan Yaris Cross Hybrid.
2. Fleksibel dengan pilihan warna dan fitur. - Jika Anda tidak terlalu terpaku pada warna atau fitur tertentu, kemungkinan mendapatkan unit lebih cepat akan lebih besar.
Misalnya, jika warna favorit Anda putih sedang inden lama, pertimbangkan warna lain yang tersedia.
3. Manfaatkan pameran otomotif. - Pameran otomotif seringkali menawarkan promo dan kemudahan inden. Ini bisa jadi kesempatan mendapatkan mobil hibrida impian Anda lebih cepat.
Contohnya, pameran GIIAS sering menawarkan program menarik untuk pembelian mobil.
4. Pantau informasi secara berkala. - Selalu pantau informasi terbaru tentang ketersediaan unit dan promo melalui website resmi, media sosial, atau langsung menghubungi dealer.
Dengan memantau informasi, Anda bisa segera bertindak ketika ada kesempatan mendapatkan unit lebih cepat.
Mengapa permintaan mobil hibrida Toyota meningkat? (Pertanyaan dari Siti Nurhaliza)
Menurut Jongkie D. Sugiarto, Ketua I Gaikindo, peningkatan permintaan mobil hibrida Toyota didorong oleh beberapa faktor, antara lain kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang semakin tinggi, harga bahan bakar yang terus naik, serta teknologi hibrida Toyota yang terbukti handal dan efisien.
Apa kendala utama Toyota dalam memenuhi permintaan? (Pertanyaan dari Budi Santoso)
Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director Toyota Astra Motor menjelaskan bahwa kendala utama terletak pada rantai pasokan komponen hibrida yang terganggu, terutama pasokan magnet dan inverter.
Berapa lama waktu tunggu untuk mendapatkan mobil hibrida Toyota? (Pertanyaan dari Ani Rahmawati)
Waktu tunggu bervariasi tergantung model dan wilayah. Fransiscus Soerjopranoto, mantan Direktur Pemasaran TAM, menyebutkan bahwa di Indonesia, waktu tunggu bisa mencapai beberapa bulan, sedangkan di Eropa bisa mencapai 60-70 hari.
Apa solusi yang dilakukan Toyota untuk mengatasi masalah ini? (Pertanyaan dari Dedi Supriadi)
Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mengatakan Toyota sedang berupaya meningkatkan kapasitas produksi komponen dan mencari pemasok baru di berbagai negara.
Apakah pesaing Toyota juga mengalami hal yang sama? (Pertanyaan dari Ratna Sari Dewi)
Ya, pesaing seperti Hyundai dan Kia juga menghadapi tantangan serupa dalam meningkatkan produksi mobil hibrida mereka, ungkap Bebin Djuana, pengamat otomotif.