Masa Depan Hidrogen Indonesia Dirilis, Toyota, Arahan Jelas dari Pemerintah Membuka Peluang Investasi Baru
Sabtu, 19 April 2025 oleh aisyah
Indonesia Menuju Masa Depan Hidrogen: Toyota Sambut Baik Peta Jalan Pemerintah
Komitmen Indonesia terhadap lingkungan yang lebih bersih semakin nyata dengan dirilisnya Roadmap Hidrogen dan Amonia Nasional (RHAN) oleh Kementerian ESDM. Roadmap ini, yang disambut baik oleh raksasa otomotif Jepang, Toyota, menjabarkan strategi pengembangan hidrogen hijau sebagai kunci untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
RHAN memetakan lanskap energi Indonesia saat ini, potensi hidrogen, dan kerangka kebijakan yang mendukung. Pemerintah menargetkan pengurangan emisi CO2 sebesar 43% dengan investasi sebesar US$ 25,2 miliar untuk pengembangan hidrogen hijau antara tahun 2031 hingga 2060. Hal ini sejalan dengan upaya global dalam transisi energi bersih.
Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menjelaskan bahwa RHAN mencakup 215 rencana aksi untuk mengembangkan ekosistem hidrogen dan amonia, baik di dalam negeri maupun global. Hal ini diungkapkan dalam Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition (GHES) 2025.
“Kami sudah mengidentifikasi dari berbagai industri, rencana aksi ini ada 215 rencana aksi yang teridentifikasi di dalam roadmap kali ini. Dan kita melihat perspektif mendatang untuk mengembangkan ekosistem hidrogen dan amonia di dalam negeri maupun di negara global,” jelasnya.
Toyota Indonesia menyambut positif RHAN, menilai roadmap ini sebagai arahan yang jelas dari pemerintah. Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto, menyatakan bahwa langkah ini sejalan dengan upaya Toyota dalam menghadirkan ekosistem penggunaan hidrogen hijau melalui kendaraan Fuel Cell Electric Vehicles (FCEV).
“Toyota Indonesia sangat menghargai hadirnya RHAN. Kami sendiri sudah memulai sebelum roadmap tersedia melalui edukasi, pengembangan SDM, serta menghadirkan ekosistemnya seperti kendaraan dan stasiun pengisian hidrogen,” kata Nandi.
Komitmen Toyota terhadap hidrogen di Indonesia telah dimulai sejak satu dekade lalu dengan mendatangkan Toyota Mirai. Generasi kedua Mirai FCEV hadir pada 2024, disusul Toyota Crown FCEV pada 2025. TMMIN juga telah membangun Hydrogen Refueling Station (HRS) di pabriknya di Karawang Barat.
Toyota mengakui pentingnya pemanfaatan multi-teknologi dari berbagai sumber energi untuk mengurangi emisi. Hidrogen menjadi salah satu kunci dalam mencapai target NZE, khususnya di sektor transportasi yang menjadi fokus utama dekarbonisasi.
Tertarik dengan kendaraan hidrogen? Simak tips berikut untuk mempersiapkan diri:
1. Pelajari Teknologi FCEV - Pahami cara kerja kendaraan FCEV dan bedanya dengan mobil listrik berbasis baterai. Cari informasi dari sumber terpercaya seperti website Toyota atau media otomotif.
2. Pantau Perkembangan Infrastruktur - Perhatikan perkembangan pembangunan stasiun pengisian hidrogen (HRS) di daerah Anda. Ketersediaan infrastruktur pengisian bahan bakar penting untuk penggunaan sehari-hari.
Misalnya, cek website Kementerian ESDM untuk informasi terbaru.
3. Pertimbangkan Kebutuhan dan Budget - Evaluasi kebutuhan berkendara Anda dan sesuaikan dengan tipe kendaraan FCEV yang tersedia. Bandingkan harga dan spesifikasi dengan mobil konvensional atau mobil listrik lainnya.
4. Dukung Kebijakan Ramah Lingkungan - Dukung kebijakan pemerintah yang mendorong penggunaan energi bersih dan kendaraan ramah lingkungan. Partisipasi aktif masyarakat penting untuk mewujudkan masa depan yang lebih hijau.
Contohnya, sebarkan informasi positif tentang hidrogen dan FCEV.
Apa keuntungan utama menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan? (Pertanyaan dari Ani Handayani)
Dijawab oleh Prof. Eniya Listiani Dewi (Dirjen EBTKE Kementerian ESDM): Keuntungan utama hidrogen adalah emisi nol, hanya menghasilkan uap air. Ini berkontribusi signifikan terhadap upaya dekarbonisasi di sektor transportasi dan mewujudkan udara yang lebih bersih.
Kapan kira-kira mobil hidrogen akan tersedia secara luas di Indonesia? (Pertanyaan dari Budi Santoso)
Dijawab oleh Nandi Julyanto (Presiden Direktur TMMIN): Ketersediaan mobil hidrogen secara luas bergantung pada beberapa faktor, termasuk perkembangan infrastruktur pengisian hidrogen dan kebijakan pemerintah. Kami di Toyota terus berkomitmen untuk mempercepat adopsi teknologi ini di Indonesia.
Bagaimana keamanan mobil hidrogen dibandingkan dengan mobil konvensional? (Pertanyaan dari Siti Nurhaliza)
Dijawab oleh pakar otomotif Ridwan Hanif: Mobil hidrogen dirancang dengan standar keamanan yang ketat. Tangki hidrogennya sangat kuat dan tahan bocor. Berbagai uji coba telah dilakukan untuk memastikan keamanannya setara atau bahkan melebihi mobil konvensional.
Apa peran masyarakat dalam mendukung pengembangan ekosistem hidrogen? (Pertanyaan dari Rudi Hartono)
Dijawab oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar: Masyarakat dapat berperan aktif dengan mendukung kebijakan pemerintah yang pro-lingkungan, menyebarkan informasi positif tentang hidrogen, dan mempertimbangkan penggunaan kendaraan ramah lingkungan ketika membeli mobil baru.