Maaf Dolar Tak Lagi Jadi Andalan, Ini Penjelasan Sri Mulyani, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Minggu, 4 Mei 2025 oleh aisyah

Maaf Dolar Tak Lagi Jadi Andalan, Ini Penjelasan Sri Mulyani, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Dolar Kehilangan Daya Tarik, Yen dan Euro Jadi Primadona Baru

Rupanya, dolar AS tak lagi sekuat dulu. Di tengah gejolak ekonomi global, mata uang Paman Sam ini mulai ditinggalkan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa yen Jepang dan euro Eropa kini menjadi aset aman pilihan para investor.

Sri Mulyani mencatat penguatan signifikan yen dan euro terhadap dolar AS hingga akhir April 2025. Yen menguat 9,3%, sementara euro naik 9,1%. Di sisi lain, rupiah tertekan 4,5% dan dolar AS sendiri terkontraksi 8,5%. Menariknya, mata uang China masih menunjukkan penguatan tipis sebesar 0,1%.

"Safe haven sekarang adalah euro dan Jepang. Kita perlu cermat mengamati dan menjaga situasi ini. Meskipun Indonesia tidak kebal terhadap dampaknya, komunikasi tetap menjadi kunci," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN.

Tekanan terhadap dolar AS disinyalir berasal dari ketidakpastian ekonomi di AS sendiri. Perang dagang yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Donald Trump dan perselisihannya dengan Gubernur The Fed, Jerome Powell, menjadi faktor utama.

Sri Mulyani menjelaskan, "Trump menyebut Powell 'Mr. Too Late' karena ingin suku bunga diturunkan agar ekonomi terus melaju. Perselisihan ini menambah gejolak dan ketidakpastian yang berdampak luas, mulai dari suku bunga, imbal hasil SBN, hingga nilai tukar dolar."

Kinerja dolar AS memang tercatat buruk di era kepemimpinan Trump. Indeks dolar AS merosot tajam, bahkan berpotensi mencatat kinerja terburuk dalam 100 hari pertama masa kepresidenan. Kebijakan tarif Trump justru mendorong investor mengalihkan dananya ke aset di luar AS, memperlemah dolar, dan menguatkan mata uang lain serta harga emas.

Fluktuasi nilai tukar bisa berdampak pada keuangan kita. Berikut beberapa tips untuk menghadapinya:

1. Diversifikasi Aset - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasi Anda dalam berbagai mata uang dan instrumen.

Contoh: Selain rupiah, Anda bisa berinvestasi dalam dolar AS, euro, atau emas.

2. Pantau Perkembangan Ekonomi Global - Ikuti berita dan analisis ekonomi untuk mengantisipasi perubahan nilai tukar.

Contoh: Baca berita ekonomi dari sumber terpercaya dan ikuti perkembangan geopolitik.

3. Konsultasi dengan Ahli Keuangan - Jika Anda bingung, mintalah saran dari ahli keuangan profesional.

Contoh: Diskusikan strategi investasi Anda dengan perencana keuangan.

4. Lindung Nilai (Hedging) - Gunakan instrumen lindung nilai untuk mengurangi risiko kerugian akibat fluktuasi nilai tukar.

Contoh: Anda bisa menggunakan instrumen derivatif seperti forward atau option.

5. Kelola Utang Valas dengan Bijak - Jika Anda memiliki utang dalam mata uang asing, kelola dengan hati-hati.

Contoh: Pastikan Anda memiliki sumber pendapatan yang cukup untuk membayar cicilan utang valas.

6. Jangan Panik - Fluktuasi nilai tukar adalah hal yang wajar. Jangan membuat keputusan investasi berdasarkan kepanikan.

Contoh: Tetaplah berpegang pada strategi investasi jangka panjang Anda.

Apakah penurunan nilai dolar AS akan berdampak pada ekonomi Indonesia, Bu Ani?

(Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan) Tentu saja ada dampaknya, meskipun Indonesia tidak sepenuhnya bergantung pada dolar AS. Kita perlu waspada dan menjaga stabilitas ekonomi kita.

Bagaimana perang dagang AS-China memengaruhi nilai tukar rupiah, Pak Perry?

(Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia) Perang dagang menciptakan ketidakpastian global yang dapat menekan nilai tukar rupiah. Bank Indonesia terus memantau dan mengambil langkah-langkah stabilisasi.

Apa saran Bapak untuk investor ritel di tengah fluktuasi ini, Pak Destry?

(Destry Damayanti, Ekonom Senior) Saran saya, diversifikasi portofolio investasi Anda. Jangan hanya fokus pada satu mata uang atau instrumen investasi saja.

Apakah sebaiknya kita menyimpan uang dalam yen atau euro sekarang, Pak Faisal?

(Faisal Basri, Ekonom) Keputusan investasi harus didasarkan pada profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing individu. Konsultasikan dengan perencana keuangan sebelum mengambil keputusan.

Bagaimana dampak pelemahan dolar terhadap ekspor Indonesia, Bu Chatib?

(Shinta Widjaja Kamdani, Ketua Umum KADIN) Pelemahan dolar bisa membuat produk ekspor Indonesia lebih kompetitif di pasar global. Namun, kita juga perlu memperhatikan impor bahan baku yang mungkin terpengaruh.

Apa yang harus dilakukan pemerintah untuk menjaga stabilitas rupiah, Pak Aviliani?

(Aviliani, Ekonom INDEF) Pemerintah perlu menjaga fundamental ekonomi yang kuat, meningkatkan daya saing ekspor, dan menarik investasi asing langsung.