Laju IHSG Tersendat, Gagal Naik 1% Gara,Gara Faktor Mengejutkan Ini?

Kamis, 24 April 2025 oleh aisyah

Laju IHSG Tersendat, Gagal Naik 1% Gara,Gara Faktor Mengejutkan Ini?

IHSG Melesat, Tapi Gagal Tembus 1% Akibat Sentimen Ini

Jakarta, Kamis (24/4/2025) - Harapan IHSG untuk menguat 1% siang ini pupus. Sempat menyentuh kenaikan 0,9%, indeks akhirnya harus puas menutup sesi I dengan penguatan tipis 0,38%. Pergerakan ini terjadi di tengah transaksi yang cukup ramai, mencapai Rp7,52 triliun dengan volume 11,21 miliar saham berpindah tangan.

Sebagian besar sektor saham menghijau, dipimpin oleh sektor konsumer non-primer yang naik 1,44%. Namun, pergerakan IHSG tertahan oleh beberapa saham berkapitalisasi besar. BMRI, meskipun naik 1,43% ke level 4.970 dan menjadi penyumbang poin terbesar (5,29 poin), tak mampu mendongkrak IHSG secara signifikan. Saham DCII juga turut menopang indeks dengan kontribusi 4,83 poin. Kejutan datang dari BSIM (Bank Sinarmas) yang melesat lebih dari 20% dan menyumbang 3,16 poin.

Di sisi lain, BBCA menjadi pemberat utama dengan kontribusi -5,12 poin, diikuti BYAN (-3,48 poin) dan TPIA (-3,39 poin). Minimnya katalis pasar dan keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan BI-Rate di level 5,75% tampaknya menjadi faktor penahan laju IHSG. Meskipun sentimen perdagangan AS-China mulai positif, pergerakan IHSG yang telah naik beberapa hari terakhir membuatnya menguji level resistance.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, menegaskan bahwa BI masih mencermati kemungkinan penurunan suku bunga acuan di masa mendatang dengan mempertimbangkan stabilitas rupiah, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi. Keputusan ini menandai ketiga kalinya BI menahan suku bunga acuan sejak pemangkasan terakhir pada Januari 2025.

Dari kancah global, sinyal positif datang dari meredanya perang dagang AS-China. Presiden Trump mengindikasikan potensi penurunan tarif impor, sementara China menyatakan kesiapannya untuk kembali berunding. Meskipun demikian, China tetap memberikan peringatan keras kepada AS, menunjukkan bahwa situasi masih rentan.

Berikut beberapa tips untuk berinvestasi saham di tengah kondisi pasar yang fluktuatif:

1. Jangan panik. - Hindari mengambil keputusan investasi berdasarkan emosi sesaat. Pasar saham selalu berfluktuasi, dan kepanikan hanya akan memperburuk keadaan. Contoh: Jangan langsung menjual semua saham Anda saat IHSG turun.

2. Diversifikasi portofolio. - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasi Anda ke berbagai sektor dan instrumen untuk mengurangi risiko. Contoh: Kombinasikan investasi saham dengan obligasi dan reksadana.

3. Pantau berita dan analisis pasar. - Ikuti perkembangan terkini yang dapat memengaruhi pasar saham. Contoh: Baca berita ekonomi dan analisis dari para ahli.

4. Investasi secara berkala. - Strategi dollar-cost averaging dapat membantu mengurangi risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan dalam jangka panjang. Contoh: Investasikan sejumlah uang secara rutin setiap bulan, terlepas dari kondisi pasar.

5. Pahami profil risiko Anda. - Sesuaikan strategi investasi dengan tingkat toleransi risiko Anda. Contoh: Jika Anda seorang investor konservatif, hindari saham-saham yang volatil.

6. Konsultasikan dengan ahli. - Jika Anda merasa bingung atau ragu, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan. Contoh: Mintalah saran dari perencana keuangan profesional untuk menentukan strategi investasi yang tepat.

Apa dampak keputusan BI mempertahankan BI Rate terhadap pasar saham? (Pertanyaan dari Siti Nurhaliza)

"Keputusan BI mempertahankan BI Rate memberikan sinyal stabilitas kepada pasar. Meskipun belum memberikan dorongan signifikan, hal ini menunjukkan kehati-hatian BI dalam menjaga inflasi dan nilai tukar rupiah." - Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia

Bagaimana prospek IHSG ke depannya? (Pertanyaan dari Budi Santoso)

"Prospek IHSG masih cukup positif, didorong oleh meredanya perang dagang dan potensi pemulihan ekonomi global. Namun, investor perlu mewaspadai faktor risiko seperti fluktuasi nilai tukar dan sentimen pasar." - Destry Damayanti, Ekonom Senior

Apa saran untuk investor ritel dalam kondisi pasar saat ini? (Pertanyaan dari Ani Yudhoyono)

"Investor ritel disarankan untuk tetap tenang dan fokus pada investasi jangka panjang. Diversifikasi portofolio dan pemilihan saham-saham berkualitas menjadi kunci kesuksesan investasi." - Lo Kheng Hong, Investor Saham

Mengapa saham BSIM melonjak signifikan? (Pertanyaan dari Rudi Hartono)

"Kenaikan signifikan saham BSIM kemungkinan didorong oleh sentimen pasar dan spekulasi tertentu. Investor perlu berhati-hati dan melakukan riset mendalam sebelum berinvestasi di saham ini." - Handry Satriago, CEO General Electric Indonesia

Apa yang harus dilakukan jika portofolio saham saya sedang merugi? (Pertanyaan dari Dewi Lestari)

"Jangan panik dan hindari menjual saham saat harga sedang turun. Evaluasi kembali portofolio Anda dan konsultasikan dengan penasihat keuangan untuk menentukan langkah selanjutnya." - Aakar Abyasa Fidzuno, CEO Finansialku.com