Kunyit, Harta Karun Purba Kebanggaan RI yang Diburu Jepang, Manfaatnya Luar Biasa

Kamis, 17 April 2025 oleh aisyah

Kunyit: Rempah Emas Indonesia yang Memikat Dunia

Siapa sangka, rempah berwarna kuning cerah dengan aroma khas yang tajam, kunyit, kini menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia. Bukan hanya bumbu dapur, kunyit menyimpan potensi luar biasa yang membuatnya diburu dunia, termasuk Jepang.

Kunyit (Curcuma longa), rimpang dari keluarga jahe-jahean, telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional, seperti Ayurveda dan pengobatan Tiongkok kuno. Rahasianya terletak pada kurkumin, senyawa aktif yang memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan bahkan disebut-sebut memiliki potensi antikanker. Riset modern, seperti yang dipublikasikan dalam jurnal Foods (2021), mengungkapkan potensi kurkumin dalam meningkatkan fungsi otak dan sistem imun. Tak heran, di tengah tren hidup sehat dan meningkatnya popularitas minuman herbal, permintaan kunyit sebagai suplemen pun meroket.

Produksi kunyit Indonesia pun melesat. Data BPS menunjukkan lonjakan fantastis dari 35,2 juta kilogram di tahun 2019 menjadi 205,6 juta kilogram di tahun 2023. Peningkatan signifikan terjadi sejak 2021, didorong oleh permintaan domestik dan global, termasuk meningkatnya minat terhadap jamu dan rempah sebagai alternatif pencegahan penyakit selama pandemi COVID-19.

Di pasar ekspor, perjalanan kunyit Indonesia cukup dinamis. Volume ekspor sempat mencapai 3,7 juta kg pada 2023, namun turun menjadi 2,3 juta kg di tahun 2024. Nilai ekspor pun mengalami fluktuasi, mencapai puncaknya di US$4,1 juta pada 2023 sebelum turun ke US$3,2 juta di tahun berikutnya. Hal ini menunjukkan adanya persaingan ketat, terutama dari produsen besar seperti India.

Malaysia menjadi tujuan ekspor utama kunyit Indonesia, disusul Jepang yang menunjukkan minat stabil. Meskipun bukan pengguna tradisional kunyit, Jepang memanfaatkannya dalam industri kesehatan, kosmetik, dan minuman herbal. Sementara itu, ekspor ke India justru menurun, menunjukkan bahwa Indonesia perlu fokus pada diversifikasi pasar.

Kunyit Indonesia memiliki potensi besar di pasar global. Kualitas tropisnya yang khas dan permintaan regional yang tinggi menjadi modal kuat. Namun, kunci keberhasilan terletak pada hilirisasi. Indonesia perlu mengembangkan industri pengolahan kunyit, mulai dari ekstraksi kurkumin, inovasi produk, hingga branding yang kuat di pasar internasional. Dengan strategi yang tepat, kunyit bisa menjadi "emas baru" Nusantara, bukan hanya karena warnanya, tetapi juga karena nilainya yang terus berkembang.