Ketahui Teleskop James Webb Mengungkap Ribuan Gugus Galaksi di Awal Semesta yang Mengubah Segalanya

Selasa, 6 Mei 2025 oleh aisyah

Ketahui Teleskop James Webb Mengungkap Ribuan Gugus Galaksi di Awal Semesta yang Mengubah Segalanya

Teleskop James Webb Ungkap Lautan Galaksi Purba

Bayangkan mesin waktu yang bisa membawa kita kembali miliaran tahun ke masa lalu, ke masa ketika alam semesta masih bayi. Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) telah melakukan hal yang mendekati itu! Dengan teknologi canggihnya, JWST berhasil mengintip ke kedalaman kosmos dan menemukan hampir 1.700 gugus galaksi purba yang terbentuk sekitar 12 miliar tahun lalu, di wilayah langit yang dikenal sebagai COSMOS-Web. Penemuan ini bukan hanya sekadar angka fantastis, tetapi juga jendela baru untuk memahami bagaimana alam semesta kita terstruktur dan berevolusi.

Mengintip Masa Lalu Alam Semesta

JWST, dengan kemampuannya menangkap cahaya redup dari objek yang sangat jauh, memungkinkan para ilmuwan untuk melihat alam semesta seperti apa adanya miliaran tahun lalu, jauh sebelum Bumi terbentuk. Data yang dikumpulkan mencakup periode dari sekitar 12 miliar hingga 1 miliar tahun yang lalu, periode krusial dalam pembentukan struktur galaksi yang kompleks. "Kita seperti menyaksikan kelahiran galaksi-galaksi pertama di alam semesta," ujar Ghassem Gozaliasl, peneliti utama dari Aalto University yang memimpin tim deteksi gugus galaksi. "Dengan 1.678 gugus galaksi atau proto-kluster yang terdeteksi – sampel terbesar dan terdalam yang pernah ditemukan dengan JWST – kita bisa mempelajari evolusi galaksi dalam kelompoknya selama 12 miliar tahun."

JWST: Mesin Waktu Kosmik

Diluncurkan pada 2021 dan beroperasi sejak 2022, JWST adalah teleskop luar angkasa tercanggih yang pernah dibuat. Kemampuannya menangkap cahaya inframerah, resolusi tinggi, dan sensitivitasnya yang luar biasa memungkinkan pengamatan galaksi yang miliaran kali lebih redup daripada yang bisa dilihat mata manusia. Karena cahaya membutuhkan waktu untuk mencapai kita, mengamati objek yang sangat jauh sama dengan melihat ke masa lalu. JWST layaknya mesin waktu, membawa kita kembali ke masa ketika alam semesta baru "lahir".

Gugus Galaksi: Lebih dari Sekadar Kumpulan Bintang

Gugus galaksi bukanlah sekadar kumpulan bintang dan planet. Mereka adalah struktur kosmik raksasa yang dipenuhi materi gelap, gas panas, dan galaksi raksasa di pusatnya, yang seringkali mengandung lubang hitam supermasif. "Interaksi kompleks antara materi-materi ini membentuk daur hidup galaksi dan evolusi gugus itu sendiri," jelas Gozaliasl. "Dengan mempelajari sejarah struktur-struktur ini, kita dapat memahami bagaimana proses tersebut membentuk pertumbuhan galaksi raksasa dan struktur terbesar di alam semesta." Galaksi-galaksi terhubung dalam jaringan kosmik yang luas, dan sebagian besar galaksi berada dalam gugus (3 hingga puluhan galaksi) atau kluster (ratusan hingga ribuan galaksi). Bima Sakti kita sendiri merupakan bagian dari Grup Lokal, bersama galaksi Andromeda dan puluhan galaksi kecil lainnya. "Seperti manusia, galaksi juga hidup dalam 'keluarga'," ujar Gozaliasl. "Studi tentang gugus dan kluster memberi wawasan tentang peran materi gelap, lubang hitam supermasif, dan sejarah gas panas antar galaksi."

Menelusuri Evolusi Galaksi

Katalog terbaru ini memungkinkan para astronom membandingkan struktur awal alam semesta dengan struktur yang lebih modern, karena mencakup rentang waktu kosmik yang luas, dari 1 hingga 12 miliar tahun lalu. Penelitian ini juga mengungkap bagaimana galaksi paling terang dan masif di pusat gugus (Brightest Group Galaxies atau BGGs) terbentuk dari penggabungan galaksi. "Galaksi di masa lalu tampak lebih tidak beraturan dan aktif membentuk bintang. Seiring waktu, pembentukan bintang melambat, dan galaksi menjadi lebih simetris – spiral atau elips," jelas Gozaliasl. "Melihat perubahan ini sungguh menakjubkan. Kita mulai bisa menjawab pertanyaan besar tentang evolusi alam semesta."

Ingin lebih memahami tentang gugus galaksi? Berikut beberapa tips praktis:

1. Mulai dengan dasar-dasar. - Pelajari dulu apa itu galaksi, bintang, dan planet. Pahami perbedaan antara gugus dan kluster galaksi. Misalnya, Bima Sakti kita adalah bagian dari sebuah gugus, sementara gugus-gugus lain bergabung membentuk kluster yang lebih besar.

2. Jelajahi sumber daya online. - Banyak situs web dan video yang menjelaskan tentang gugus galaksi dengan bahasa yang mudah dipahami. Coba cari informasi di situs NASA atau ESA.

3. Kunjungi planetarium. - Planetarium menawarkan pengalaman visual yang menarik tentang alam semesta, termasuk gugus galaksi. Anda bisa melihat simulasi dan penjelasan dari ahlinya.

4. Bergabung dengan komunitas astronomi. - Bergabung dengan klub atau komunitas astronomi memungkinkan Anda berdiskusi dan belajar bersama orang lain yang tertarik dengan topik ini. Anda bisa berbagi informasi dan mendapatkan wawasan baru.

Bagaimana JWST bisa melihat galaksi yang sangat jauh? (Pertanyaan dari Dewi Pertiwi)

JWST dirancang khusus untuk menangkap cahaya inframerah, yang memungkinkan kita melihat objek yang sangat jauh dan redup. Cahaya dari galaksi-galaksi jauh ini telah "meregang" menjadi inframerah karena ekspansi alam semesta. - Prof. Thomas Djamaluddin (Ahli Astronomi)

Apa pentingnya mempelajari gugus galaksi? (Pertanyaan dari Bambang Irawan)

Mempelajari gugus galaksi membantu kita memahami bagaimana alam semesta terstruktur dan berevolusi, termasuk peran materi gelap dan lubang hitam supermasif. Ini seperti mempelajari sejarah keluarga kosmik kita. - Dr. Premana W. Premadi (Kepala Observatorium Bosscha)

Apakah ada kehidupan di gugus galaksi lain? (Pertanyaan dari Ani Susanti)

Itu pertanyaan besar yang masih dicari jawabannya oleh para ilmuwan. Dengan teknologi seperti JWST, kita semakin dekat untuk menemukan petunjuk tentang kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi. - Dr. Chatief Kunjaya (Peneliti Astronomi LAPAN)

Bagaimana saya bisa terlibat dalam penelitian astronomi? (Pertanyaan dari Rian Maulana)

Mulailah dengan belajar astronomi dasar dan bergabung dengan komunitas astronomi amatir. Banyak universitas juga menawarkan program studi astronomi. Siapa tahu, Anda bisa menjadi astronom masa depan! - Prof. Hakim L. Malasan (Guru Besar Astronomi ITB)