Ketahui PHK Melonjak, 24.036 Orang Terdampak, Jateng Paling Terpukul, Simak Data Lengkapnya
Senin, 5 Mei 2025 oleh aisyah
Gelombang PHK di Awal 2025: Jawa Tengah Terdampak Paling Berat
Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kembali menerjang Indonesia di awal tahun 2025. Data terbaru dari Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menunjukkan angka yang cukup memprihatinkan, mencapai 24.036 kasus hingga 23 April 2025. Yang lebih mengkhawatirkan, jumlah ini sudah mencapai sepertiga dari total PHK sepanjang tahun 2024.
Jawa Tengah menjadi provinsi yang paling terdampak, dengan 10.692 kasus PHK. Angka ini jauh melampaui DKI Jakarta yang berada di posisi kedua dengan 4.649 kasus. Riau menyusul di peringkat ketiga dengan 3.547 kasus. "Provinsi terbanyak PHK, Jawa Tengah, Jakarta, Riau," ungkap Menaker Yassierli dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2025).
Sektor industri pengolahan menjadi penyumbang PHK terbesar, diikuti oleh perdagangan besar dan eceran, serta aktivitas jasa lainnya. Rinciannya adalah sebagai berikut:
- Industri pengolahan: 16.801
- Perdagangan besar dan eceran: 3.622
- Aktivitas jasa lainnya: 2.012
Tren PHK di awal 2025 ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Menaker Yassierli menjelaskan bahwa angka 24 ribu tersebut setara dengan sepertiga dari total PHK di tahun 2024 yang mencapai 77.965 kasus. "Saat ini sudah terdata sekitar 24 ribu, jadi sudah sepertiga dari tahun 2024. Jadi memang meningkat dibandingkan tahun lalu," ujarnya.
Sebagai perbandingan, jumlah PHK di tahun-tahun sebelumnya fluktuatif. Pada tahun 2020, di puncak pandemi COVID-19, angka PHK mencapai 386.877. Kemudian menurun menjadi 127.085 di tahun 2021 dan 25.114 di tahun 2022. Namun, tren kembali naik menjadi 64.855 di tahun 2023 dan 77.965 di tahun 2024.
Menghadapi gelombang PHK tentu tidak mudah. Berikut beberapa tips untuk mempersiapkan diri dan menghadapi situasi tersebut:
1. Evaluasi Keuangan - Periksa kondisi keuangan Anda saat ini. Catat pengeluaran dan pemasukan secara detail.
Contoh: Buatlah anggaran bulanan dan identifikasi pos pengeluaran yang bisa dikurangi.
2. Dana Darurat - Pastikan Anda memiliki dana darurat yang cukup untuk beberapa bulan ke depan. Idealnya 3-6 bulan pengeluaran.
Contoh: Sisihkan sebagian gaji setiap bulan untuk dana darurat.
3. Asah Keterampilan - Tingkatkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini.
Contoh: Ikuti kursus online atau pelatihan untuk meningkatkan kompetensi Anda.
4. Perluas Jaringan - Aktiflah di platform profesional seperti LinkedIn dan bangun koneksi dengan orang-orang di industri Anda.
Contoh: Hadiri seminar atau webinar untuk memperluas jaringan.
5. Perbarui CV dan Portofolio - Pastikan CV dan portofolio Anda up-to-date dan mencerminkan kemampuan terbaik Anda.
Contoh: Sertakan keterampilan baru dan pengalaman terbaru dalam CV Anda.
6. Cari Peluang Kerja - Mulailah mencari peluang kerja sedini mungkin. Manfaatkan platform online dan jaringan Anda.
Contoh: Daftar di situs lowongan kerja dan informasikan jaringan Anda bahwa Anda sedang mencari pekerjaan.
Bagaimana pemerintah mengatasi peningkatan PHK ini? (Pertanyaan dari Siti Nurhaliza)
Pemerintah terus berupaya menciptakan lapangan kerja baru dan memberikan pelatihan vokasi untuk meningkatkan keterampilan angkatan kerja. - Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan)
Apa penyebab utama PHK di sektor industri pengolahan? (Pertanyaan dari Budi Santoso)
Beberapa faktor seperti perlambatan ekonomi global, efisiensi operasional, dan otomatisasi proses produksi dapat menjadi penyebab PHK di sektor ini. - Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian)
Apakah ada program bantuan untuk korban PHK? (Pertanyaan dari Ani Yudhoyono)
Pemerintah menyediakan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang memberikan manfaat uang tunai, akses informasi pasar kerja, dan pelatihan kerja. - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan sebelumnya)
Bagaimana prospek lapangan kerja ke depannya? (Pertanyaan dari Rina Dewi)
Pemerintah optimistis dengan pertumbuhan ekonomi dan fokus pada pengembangan sektor-sektor prioritas akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. - Joko Widodo (Presiden Republik Indonesia)
Apa saran untuk pencari kerja di tengah situasi ini? (Pertanyaan dari Anton Supriyanto)
Penting untuk terus meningkatkan keterampilan, memperluas jaringan, dan aktif mencari informasi lowongan kerja. - Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi)
Apa peran sektor swasta dalam mengatasi masalah PHK? (Pertanyaan dari Dewi Pertiwi)
Sektor swasta diharapkan dapat berkolaborasi dengan pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja baru dan memberikan pelatihan kepada tenaga kerja. - Rosan Roeslani (Ketua KADIN Indonesia)