Ketahui Mengapa Orang India Jadi Juaranya, 1 Miliar Orang Sudah Download Aplikasi Saingan Whatsapp yang sangat populer saat ini

Minggu, 11 Mei 2025 oleh aisyah

Ketahui Mengapa Orang India Jadi Juaranya, 1 Miliar Orang Sudah Download Aplikasi Saingan Whatsapp yang sangat populer saat ini

Telegram Makin Populer: Saingi WhatsApp dengan 1 Miliar Pengguna, India Jadi Pengguna Terbesar

Aplikasi perpesanan Telegram terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pada tahun 2025 ini, Telegram semakin populer dan menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak diunduh di dunia. Bahkan, aplikasi yang menawarkan fungsi serupa dengan WhatsApp ini telah mencapai tonggak sejarah baru dalam jumlah penggunanya.

Pavel Durov, pendiri Telegram, mengungkapkan bahwa platformnya kini memiliki 1 miliar pengguna aktif per Maret 2025. Kabar baiknya, pertumbuhan pengguna ini juga berdampak positif pada keuangan perusahaan. Telegram berhasil mencetak profit sebesar US$ 547 juta sepanjang tahun lalu.

Meskipun demikian, WhatsApp masih memimpin dalam hal jumlah pengguna. Aplikasi milik Meta ini memiliki lebih dari 2 miliar pengguna aktif dan diperkirakan akan mencapai 3 miliar pada akhir tahun 2025.

Durov pun memberikan komentar terkait persaingan dengan WhatsApp. "Di atas kami ada WhatsApp, layanan murah yang meniru Telegram. Selama bertahun-tahun, WhatsApp berupaya mengikuti inovasi kami sembari membakar uang miliaran dolar AS untuk lobi dan kampanye PR demi memperlambat pertumbuhan kami," ujarnya, seperti dikutip dari TechCrunch, Sabtu (10/5/2025).

"Mereka [WhatsApp] gagal. Telegram bertumbuh, meraup keuntungan, dan mempertahankan kemandirian kami," tambahnya.

Menurut data dari DemandSage, sekitar 10 juta orang telah berlangganan layanan premium Telegram. India menjadi negara dengan basis pengguna Telegram terbesar, menyumbang 45% dari total pengguna. Sementara itu, Amerika Serikat hanya menyumbang 9% dari total pengguna.

Mayoritas pengguna Telegram berasal dari rentang usia 25-44 tahun, yaitu sekitar 53,2%. Selain itu, jumlah pengguna pria lebih banyak daripada wanita, dengan proporsi 58% berbanding 42%.

Rata-rata, pengguna Telegram menghabiskan waktu 3 jam 45 menit per bulan untuk menggunakan aplikasi ini. Angka ini masih jauh di bawah WhatsApp, yang rata-rata diakses selama 17 jam 6 menit per bulan, menurut laporan DemandSage.

Pada tahun 2024 lalu, saat Telegram mengumumkan memiliki 900 juta pengguna aktif, Durov mengungkapkan bahwa perusahaannya menghadapi tekanan dari berbagai negara untuk membatasi pertukaran informasi tertentu.

Bahkan, Durov sempat ditahan di Prancis pada Agustus 2024 atas tuduhan keterlibatan dalam mendistribusikan pornografi anak, obat-obatan terlarang, dan perangkat lunak peretasan melalui Telegram. Namun, tak sampai seminggu setelah penangkapannya, Durov dibebaskan dengan jaminan sebesar 5 juta euro. Sejak saat itu, Telegram mulai meningkatkan moderasi konten di platformnya.

Meskipun demikian, Durov menekankan netralitas platformnya dalam konflik geopolitik. Saat Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022, Telegram menjadi salah satu sumber informasi yang tidak menyaring konten. Namun, hal ini juga menyebabkan penyebaran disinformasi di platform tersebut. Durov menjamin bahwa sistem enkripsi Telegram akan melindungi pertukaran informasi dan mencegah intervensi pemerintah.

"Saya lebih baik bebas ketimbang tunduk pada perintah siapa pun," tegasnya pada tahun 2024 sebelum penangkapannya.

Durov juga mengungkapkan bahwa pemerintah menggunakan berbagai cara untuk mengelabui enkripsi Telegram. Salah satunya adalah upaya dari FBI untuk merekrut engineer Telegram untuk membobol backdoor platform tersebut. FBI belum memberikan komentar terkait tuduhan ini.

Namun, Durov menambahkan bahwa tekanan untuk menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan berekspresi tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari rival-rivalnya seperti Apple dan Alphabet. "Dua platform tersebut benar-benar bisa menyensor apa saja yang Anda baca, serta mengakses semua yang ada di smartphone Anda," pungkasnya.

Telegram punya banyak fitur keren yang mungkin belum kamu tahu. Biar pengalamanmu makin maksimal, yuk simak beberapa tips berikut!

1. Manfaatkan Fitur Folder - Dengan folder, kamu bisa mengelompokkan chat berdasarkan kategori seperti pekerjaan, keluarga, atau teman. Caranya, buka Settings > Folders > Create New Folder. Ini bikin tampilan chat kamu lebih rapi dan mudah dicari.

Misalnya, buat folder "Kerjaan" untuk semua grup dan kontak yang berhubungan dengan pekerjaanmu.

2. Gunakan Pesan Tersimpan (Saved Messages) - Fitur ini berguna banget buat menyimpan catatan penting, link, atau file yang sering kamu butuhkan. Tinggal forward pesan ke Saved Messages, dan semua tersimpan rapi di sana.

Contohnya, simpan nomor rekening, alamat penting, atau daftar belanjaan di Saved Messages.

3. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah - Untuk keamanan ekstra, aktifkan verifikasi dua langkah (Two-Step Verification). Caranya, buka Settings > Privacy and Security > Two-Step Verification. Ini akan mencegah orang lain masuk ke akun Telegram kamu tanpa kode yang kamu tentukan.

Bayangkan ini seperti kunci ganda untuk rumahmu. Lebih aman, kan?

4. Atur Notifikasi - Telegram punya banyak opsi untuk mengatur notifikasi. Kamu bisa mematikan notifikasi untuk grup tertentu yang terlalu ramai, atau mengatur nada dering khusus untuk kontak penting.

Misalnya, matikan notifikasi untuk grup gosip biar nggak ganggu kerjaan.

5. Buat atau Gabung Grup Super - Telegram memungkinkan grup dengan anggota hingga ratusan ribu orang. Manfaatkan ini untuk komunitas yang lebih besar, diskusi, atau berbagi informasi.

Cari grup yang sesuai minatmu, misalnya grup pecinta kucing atau grup belajar bahasa Inggris.

6. Gunakan Bot Telegram - Telegram punya banyak bot yang bisa membantu berbagai hal, mulai dari pengingat, game, sampai translate bahasa. Cari bot yang sesuai kebutuhanmu di Telegram Bot Store.

Misalnya, gunakan bot untuk mengingatkan jadwal meeting atau bot untuk menerjemahkan pesan dari bahasa asing.

Apakah benar Telegram lebih aman dari WhatsApp, menurut pendapat Budi Sudarsono?

Menurut Budi Sudarsono, seorang ahli keamanan siber, Telegram memang menawarkan enkripsi end-to-end untuk chat rahasia, yang memberikan tingkat keamanan lebih tinggi. Namun, penting untuk diingat bahwa keamanan juga bergantung pada bagaimana pengguna mengelola akun dan informasi pribadi mereka.

Kenapa India jadi pengguna Telegram terbesar, kata Sri Mulyani?

Sri Mulyani, Menteri Keuangan, menjelaskan bahwa penetrasi internet yang tinggi dan populasi yang besar di India menjadi faktor utama. Selain itu, Telegram populer di India karena menawarkan fitur-fitur yang sesuai dengan kebutuhan komunikasi masyarakat di sana, seperti grup dengan kapasitas besar dan kemampuan berbagi file yang mudah.

Bagaimana Telegram bisa menghasilkan profit, tanya Joko Anwar?

Joko Anwar, seorang sutradara film, penasaran bagaimana Telegram menghasilkan profit. Menurut Pavel Durov, Telegram mendapatkan profit dari layanan premium Telegram Premium dan iklan yang ditayangkan di beberapa channel publik. Model bisnis ini memungkinkan Telegram untuk tetap independen dan terus berinovasi.

Apa saja tantangan yang dihadapi Telegram dalam menjaga netralitas platform, ujar Najwa Shihab?

Najwa Shihab, seorang jurnalis, menyoroti tantangan Telegram dalam menjaga netralitas. Menurut Durov, Telegram menghadapi tekanan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan perusahaan teknologi, untuk membatasi konten tertentu. Menjaga keseimbangan antara kebebasan berpendapat dan mencegah penyebaran konten berbahaya adalah tantangan utama yang terus dihadapi Telegram.