Ketahui Demo Ojol 20 Mei Berpotensi Rugikan Rp188 M, Simak Dampaknya Lebih Lanjut

Kamis, 22 Mei 2025 oleh aisyah

Demo Ojol 20 Mei: Potensi Kerugian Ekonomi Capai Rp188 Miliar?

Aksi demonstrasi yang melibatkan ribuan pengemudi ojek online (ojol) pada 20 Mei diperkirakan membawa dampak signifikan bagi perekonomian. Institute for Demographic and Affluence Studies (IDEAS) memperkirakan kerugian yang mungkin timbul mencapai angka fantastis, yakni Rp188 miliar.

Perhitungan ini didasarkan pada potensi penurunan aktivitas di sektor ride-hailing. Bayangkan saja, aksi mogok atau off bid serentak yang dilakukan para pengemudi ojol berpotensi memangkas separuh dari perputaran uang di sektor ini.

"Kami memperkirakan nilai transaksi harian di sektor ride-hailing mencapai Rp375,89 miliar. Jika aktivitasnya berkurang separuh saja, berarti ada sekitar Rp188 miliar yang tidak berputar dalam satu hari," ujar Muhammad Anwar, Peneliti IDEAS, dalam keterangan resminya.

Ketahui Demo Ojol 20 Mei Berpotensi Rugikan Rp188 M, Simak Dampaknya Lebih Lanjut

Namun, Anwar menekankan bahwa angka kerugian ini belum mencakup dampak berantai ke sektor-sektor lainnya. Ia mengidentifikasi setidaknya empat sektor yang berpotensi terkena imbas dari aksi demo besar-besaran ini.

Sektor-Sektor yang Berpotensi Terdampak

  1. UMKM dan Pedagang Kuliner: Warung-warung kecil sangat bergantung pada layanan pesan antar seperti GoFood dan GrabFood. Penurunan order yang signifikan bisa mengganggu arus kas harian mereka dan mengancam kelangsungan usaha.
  2. Masyarakat Umum: Pekerja harian dan pelajar, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, akan mengalami kesulitan mobilitas akibat berkurangnya ketersediaan layanan ojol.
  3. Sektor Logistik Skala Kecil: Pengiriman barang dan dokumen mendesak melalui GoSend dan GrabExpress juga terhambat. Banyak usaha mikro dan individu yang mengandalkan layanan ini untuk aktivitas bisnis mereka.
  4. Reputasi Perusahaan Platform: Aksi off bid massal dapat merusak reputasi perusahaan platform digital. Jika para pengemudi merasa tidak dihargai dan tidak dilindungi, kelangsungan model bisnis mereka bisa terancam.

Anwar menambahkan bahwa demo ojol ini mencerminkan ketidakseimbangan kekuatan antara perusahaan platform digital besar dan para mitra pengemudi. Ia menilai para pengemudi ojol seolah-olah bekerja seperti karyawan tetap, tetapi tidak mendapatkan perlindungan hukum yang layak.

"Tanpa regulasi yang adil dan berpihak, digitalisasi hanya akan menjadi kelanjutan dari eksploitasi ekonomi lama dengan wajah baru. Negara tidak boleh tinggal diam melihat jutaan pengemudi dibiarkan tanpa kepastian dan perlindungan," tegasnya.

IDEAS menggunakan gross transaction value (GTV) dari layanan aplikator untuk menetapkan angka Rp375,89 miliar sebagai nilai transaksi harian sektor ride-hailing. Ini adalah hasil rata-rata dari nilai total transaksi seluruh aplikator di Indonesia yang diklaim mencapai Rp135,32 triliun per tahun. Sebagai contoh, IDEAS menghitung GTV Gojek mencapai Rp63,04 triliun dan Grab senilai Rp58,75 triliun, serta total GTV dari perusahaan aplikasi lainnya sebesar Rp13,53 triliun.

Aksi demonstrasi ribuan pengemudi ojol dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Di Jakarta, perwakilan massa aksi diterima oleh Direktur Jenderal Darat Kementerian Perhubungan, Aan Suhanan. Pihak Kemenhub berjanji akan menindaklanjuti aspirasi para pengemudi, termasuk mempertimbangkan penurunan potongan aplikasi menjadi maksimal 10 persen.

Demo ojol memang bisa bikin repot, tapi jangan khawatir! Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk meminimalisir dampaknya:

1. Rencanakan Perjalanan Lebih Awal - Kalau kamu tahu ada demo ojol, sebaiknya rencanakan perjalananmu jauh-jauh hari. Cek rute alternatif dan pertimbangkan menggunakan transportasi umum atau kendaraan pribadi jika memungkinkan.

Misalnya, jika biasanya kamu pesan ojol jam 7 pagi untuk ke kantor, coba berangkat jam 6.30 atau 6 pagi. Lebih baik menunggu sebentar daripada telat karena kesulitan dapat ojol.

2. Manfaatkan Transportasi Umum - Ini saatnya memaksimalkan penggunaan transportasi umum seperti bus, kereta, atau MRT. Cek jadwal dan rute yang tersedia agar perjalananmu tetap lancar.

Di Jakarta, misalnya, kamu bisa menggunakan aplikasi seperti Moovit atau Google Maps untuk mencari tahu rute transportasi umum terbaik dari rumah ke kantor.

3. Pesan Makanan Lebih Awal - Kalau kamu sering pesan makanan lewat aplikasi ojol, usahakan untuk memesan lebih awal dari jam makan siang atau makan malam. Ini untuk menghindari antrian panjang atau bahkan kesulitan mendapatkan pengemudi.

Misalnya, pesan makan siangmu jam 10 pagi atau makan malam jam 5 sore. Dengan begitu, kamu bisa menghindari lonjakan pesanan saat jam sibuk.

4. Gunakan Layanan Pengiriman Alternatif - Jika kamu perlu mengirim barang atau dokumen mendesak, pertimbangkan untuk menggunakan layanan pengiriman alternatif selain ojol, seperti kurir instan atau jasa ekspedisi.

Ada banyak pilihan layanan pengiriman yang bisa kamu gunakan, seperti JNE, SiCepat, atau Paxel. Bandingkan harga dan estimasi waktu pengiriman untuk mendapatkan yang terbaik.

5. Dukung UMKM Lokal Secara Langsung - Jika memungkinkan, kunjungi langsung warung makan atau toko-toko UMKM di sekitarmu. Selain mendukung perekonomian lokal, kamu juga bisa mendapatkan pengalaman yang lebih personal.

Coba deh sesekali makan siang di warung tegal dekat kantor atau beli camilan di toko kelontong dekat rumah. Selain enak, kamu juga bisa menjalin silaturahmi dengan pemiliknya.

Apa dampak demo ojol ini bagi pedagang makanan, menurut pendapat Ibu Siti?

Menurut Ibu Siti, seorang pemilik warung makan di Jakarta, "Demo ojol ini sangat terasa dampaknya. Orderan dari GoFood dan GrabFood langsung turun drastis. Biasanya bisa dapat 50 orderan sehari, sekarang paling cuma 10-15. Semoga cepat selesai demonya, biar warung saya bisa ramai lagi."

Bagaimana tanggapan Bapak Budi, seorang pekerja kantoran, mengenai kesulitan transportasi saat demo ojol?

Bapak Budi, seorang pekerja kantoran di Surabaya, mengatakan, "Waktu demo ojol kemarin, saya susah banget cari transportasi ke kantor. Biasanya naik ojol cuma 15 menit, kemarin sampai 1 jam lebih. Untung ada teman yang searah, jadi bisa nebeng. Semoga pemerintah bisa segera menyelesaikan masalah ini."

Apa saran dari Ibu Ani, seorang pengamat transportasi, terkait solusi jangka panjang masalah ojol?

Menurut Ibu Ani, seorang pengamat transportasi, "Solusi jangka panjangnya adalah pemerintah harus membuat regulasi yang jelas dan adil bagi semua pihak, baik perusahaan platform maupun pengemudi. Perlu ada perlindungan sosial dan kepastian hukum bagi pengemudi ojol, agar mereka tidak merasa dieksploitasi. Selain itu, perusahaan platform juga harus lebih transparan dalam menentukan tarif dan komisi."

Bagaimana pandangan Bapak Joko, seorang pengemudi ojol, mengenai tuntutan mereka dalam demo tersebut?

Bapak Joko, seorang pengemudi ojol di Medan, menjelaskan, "Kami hanya ingin diperlakukan adil. Potongan aplikasi terlalu besar, sementara biaya operasional semakin tinggi. Kami juga ingin ada jaminan sosial dan asuransi kesehatan. Kami ini mitra, bukan budak. Semoga pemerintah dan perusahaan platform bisa mendengarkan aspirasi kami."