Ketahui Bahaya Mengabaikan Kondisi Cairan Rem, Cegah Rem Blong dan Kecelakaan di Jalan Raya! Utamakan selalu keselamatan

Sabtu, 10 Mei 2025 oleh aisyah

Ketahui Bahaya Mengabaikan Kondisi Cairan Rem, Cegah Rem Blong dan Kecelakaan di Jalan Raya! Utamakan selalu keselamatan

Cairan Rem: Jangan Sepelekan! Rem Blong Mengintai!

Seringkali kita terlupa betapa pentingnya cairan rem pada kendaraan kita. Padahal, selain oli mesin dan sistem kelistrikan, sistem pengereman adalah hal mendasar yang wajib diperhatikan. Kurang perhatian pada sistem rem bisa berakibat fatal: rem blong!

Sistem rem, termasuk cairan rem atau brake fluid, seringkali terabaikan. Padahal, mengabaikan kondisi cairan rem bisa memicu masalah serius, salah satunya adalah rem blong. Kondisi ini sering menjadi penyebab utama kecelakaan di jalan raya. Bayangkan, ketika rem blong, mobil atau motor jadi sulit dikendalikan karena laju kendaraan tidak bisa dikurangi.

Salah satu contohnya adalah gejala vapor lock. Kondisi ini terjadi saat suhu rem terlalu panas akibat penggunaan yang berlebihan, sehingga cairan rem mendidih. Ketika cairan rem mendidih, uap air atau vapor lock terbentuk dan menghambat kinerja rem dalam menekan kampas rem. Akibatnya? Rem blong!

Mengapa cairan rem begitu penting? Karena cairan ini memiliki sifat higroskopis, artinya mudah menyerap air dari udara. Air yang masuk ke sistem pengereman akan menurunkan titik didih cairan rem dan memicu pembentukan uap. Hal ini tentu saja mengurangi efektivitas pengereman secara signifikan.

Kedua kondisi ini menyebabkan rem kendaraan bermasalah atau blong, membuat laju kendaraan tak terkendali. Lalu, bagaimana cara mengantisipasinya? Sebenarnya cukup sederhana agar hal tersebut tidak terjadi.

Cara paling mudah adalah dengan rutin memeriksa volume cairan rem di tabung reservoir. Pastikan volumenya tidak berkurang. Selain itu, perhatikan juga kebersihan tabung. Jangan sampai ada kotoran yang menyumbat saluran cairan rem, atau lumut yang bisa merusak kualitas cairan. Periksa juga saluran dan sambungan untuk memastikan tidak ada kebocoran. Jangan lupa, pastikan kampas rem masih tebal agar mampu mengurangi laju kendaraan dengan optimal.

Autochem Mengajar: Edukasi Pentingnya Sistem Pengereman

PT Autochem Industry (AI), distributor resmi produk Prestone di Indonesia yang telah berdiri sejak 13 November 1984, turut berbagi pengetahuan tentang pentingnya sistem pengereman melalui program "Autochem Mengajar".

Program ini bertujuan memberikan edukasi mengenai sistem pengereman kepada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan mahasiswa. "Autochem Mengajar adalah wujud Corporate Social Responsibility (CSR) PT Autochem Industry (AI) terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Sistem pengereman adalah materi penting karena masih banyak anak muda yang belum paham betul tentang teknologi rem, padahal ini sangat penting untuk keselamatan berkendara. Sebagai distributor resmi cairan rem Prestone selama 40 tahun, kami ingin anak muda memahami dasar-dasar pengetahuan seputar rem dan komponen penting kendaraan lainnya," jelas Chris Sada, Marketing Director PT Autochem Industry (AI).

Lokasi pertama kegiatan Autochem Mengajar adalah di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada akhir April 2025. Sebanyak 90 siswa kelas X dan XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan mengikuti kegiatan ini. Materi yang diajarkan meliputi pengenalan sistem rem dan teknologi rem oleh Dhany Ekasaputra, Promotion & Technical Support Manager PT AI.

Selain sistem dan teknologi rem, para pelajar juga diajarkan tentang fungsi cairan rem. Cairan rem (brake fluid) seperti Prestone Brake Fluid memiliki peran utama sebagai media transmisi tenaga hidraulis dari tuas rem ke piston kaliper, yang kemudian mendorong kampas rem untuk mengurangi kecepatan kendaraan dengan menekan cakram rem.

Dijelaskan pula bahwa cairan rem harus tahan dalam berbagai kondisi, terutama suhu tinggi saat bekerja. Brake fluid juga memiliki sifat higroskopis yang membuatnya mudah menyerap air dari udara. Dengan pemahaman yang baik tentang sistem rem, diharapkan para pelajar dapat merawat sistem rem sepeda motor dengan baik dan mengaplikasikan rem secara optimal di jalan.

Selanjutnya, roadshow Autochem Mengajar berlanjut ke Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Peserta di hari pertama adalah mahasiswa Fakultas Teknik yang mengambil mata kuliah Teknologi Motor Diesel.

Materi yang disajikan meliputi electronic control unit (ECU), emisi gas buang, dan perkembangan teknologi elektrikal (kelistrikan). Awalnya, ECU berfungsi mengatur sistem injeksi BBM menggantikan karburator. Seiring perkembangan teknologi otomotif, sistem kontrol terintegrasi ini berkembang pesat, mengendalikan hampir seluruh sistem kendaraan.

Sistem kontrol dan kelistrikan kendaraan yang mumpuni juga dimanfaatkan untuk menekan emisi gas buang agar sesuai regulasi pemerintah. ECU mengatur teknologi mesin terkini seperti katup variabel, direct injection, turbo variabel, hingga teknologi elektrifikasi, sehingga mesin memiliki performa terbaik namun tetap ramah lingkungan. Seiring perkembangan artificial intelligence, ECU memegang peran penting dalam mengoptimalkan sistem berbasis algoritma ini.

"Generasi muda, khususnya Gen-Z, adalah pihak yang paling berkepentingan dalam pengembangan teknologi otomotif di Indonesia agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di masa depan. Kami melihat, Gen-Z membutuhkan dasar ilmu yang kuat terkait teknologi otomotif, terutama hal-hal mendasar seperti sistem pengereman, pelumas, dan ECU. Dengan rekam jejak Prestone yang panjang, kami berharap ilmu pengetahuan dan pengalaman yang kami bagikan melalui program Autochem Mengajar dapat bermanfaat bagi mereka yang menerapkannya langsung dalam proses belajar serta mobilitas sehari-hari," tutup Chris Sada.

Merawat cairan rem itu gampang kok! Ikuti langkah-langkah berikut ini supaya rem kendaraanmu tetap pakem dan aman:

1. Periksa Ketinggian Cairan Rem Secara Berkala - Cek secara visual ketinggian cairan rem di tabung reservoir. Pastikan posisinya berada di antara batas minimum dan maksimum. Jika kurang, segera tambahkan dengan cairan rem yang sesuai dengan spesifikasi kendaraanmu. Misalnya, jika kamu menggunakan motor matic, periksa setiap bulan saat mencuci motor.

Kenapa penting? Karena kekurangan cairan rem bisa menyebabkan kinerja rem menurun dan bahkan berpotensi blong!

2. Pastikan Tabung Reservoir Bersih - Kotoran atau endapan di dalam tabung reservoir bisa menyumbat saluran cairan rem. Bersihkan tabung secara berkala dengan kain bersih dan cairan pembersih khusus. Hindari menggunakan sabun atau deterjen karena residunya bisa merusak cairan rem.

Ingat, tabung yang bersih menjamin aliran cairan rem yang lancar dan kinerja rem yang optimal!

3. Periksa Kebocoran pada Saluran dan Sambungan Rem - Perhatikan apakah ada tanda-tanda kebocoran cairan rem pada selang, master silinder, atau kaliper rem. Kebocoran bisa menyebabkan tekanan hidrolik berkurang dan rem menjadi kurang pakem.

Kalau menemukan kebocoran, segera bawa kendaraanmu ke bengkel terpercaya untuk diperbaiki. Jangan tunda, keselamatanmu lebih penting!

4. Ganti Cairan Rem Secara Teratur - Cairan rem bersifat higroskopis, artinya mudah menyerap air dari udara. Air yang terserap akan menurunkan titik didih cairan rem dan mengurangi efektivitas pengereman. Ganti cairan rem setiap 1-2 tahun sekali atau sesuai rekomendasi pabrikan kendaraanmu.

Dengan mengganti cairan rem secara teratur, kamu menjaga kinerja rem tetap optimal dan menghindari risiko rem blong.

5. Perhatikan Kondisi Kampas Rem - Kampas rem yang tipis akan mengurangi efektivitas pengereman. Periksa ketebalan kampas rem secara berkala dan ganti jika sudah tipis. Pastikan juga kampas rem yang kamu gunakan berkualitas baik dan sesuai dengan spesifikasi kendaraanmu.

Kampas rem yang prima akan memberikan daya pengereman yang maksimal dan menjaga keselamatanmu di jalan!

Apa yang menyebabkan cairan rem bisa berkurang, menurut pendapat Ibu Ratna?

Menurut Ibu Ratna, seorang mekanik senior dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, "Cairan rem berkurang biasanya karena dua hal utama: kebocoran pada sistem pengereman atau kampas rem yang sudah aus. Kebocoran bisa terjadi pada selang, master silinder, atau kaliper rem. Sementara kampas rem yang aus menyebabkan piston kaliper bekerja lebih keras, sehingga cairan rem di reservoir berkurang secara bertahap."

Apakah semua jenis cairan rem sama dan bisa saling menggantikan, menurut Mas Budi?

Mas Budi, seorang pengamat otomotif ternama, menegaskan, "Tidak semua cairan rem sama. Ada beberapa jenis cairan rem yang dibedakan berdasarkan standar DOT (Department of Transportation), seperti DOT 3, DOT 4, dan DOT 5. Setiap jenis memiliki titik didih dan komposisi yang berbeda. Penting untuk menggunakan cairan rem yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan Anda. Mencampur jenis cairan rem yang berbeda bisa merusak sistem pengereman."

Bagaimana cara mengetahui apakah cairan rem sudah perlu diganti, menurut Mbak Sinta?

Mbak Sinta, seorang influencer otomotif dengan jutaan pengikut, menyarankan, "Selain berdasarkan interval waktu yang direkomendasikan pabrikan, Anda juga bisa memeriksa kondisi fisik cairan rem. Jika warnanya sudah berubah menjadi gelap atau keruh, itu menandakan cairan rem sudah terkontaminasi dan perlu segera diganti. Anda juga bisa menggunakan alat khusus untuk mengukur kadar air dalam cairan rem. Jika kadar airnya terlalu tinggi, cairan rem juga perlu diganti."

Apa risiko menggunakan cairan rem palsu, menurut Pak Joko?

Menurut Pak Joko, seorang pemilik bengkel mobil yang berpengalaman, "Menggunakan cairan rem palsu sangat berbahaya. Cairan rem palsu biasanya tidak memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Titik didihnya rendah, sehingga mudah menguap dan menyebabkan rem blong. Selain itu, cairan rem palsu juga bisa merusak komponen sistem pengereman seperti karet seal dan selang. Sebaiknya beli cairan rem di toko atau bengkel yang terpercaya."

Apakah cairan rem bisa diisi sendiri di rumah, menurut Nona Ayu?

Nona Ayu, seorang instruktur safety riding yang populer, menjelaskan, "Mengisi cairan rem sendiri sebenarnya bisa dilakukan, asalkan Anda memiliki pengetahuan dan peralatan yang memadai. Pastikan Anda menggunakan cairan rem yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan Anda dan mengikuti prosedur yang benar. Namun, jika Anda tidak yakin, sebaiknya serahkan pekerjaan ini kepada mekanik yang profesional. Kesalahan dalam mengisi cairan rem bisa berakibat fatal."