Kemenkes Ungkap Jumlah Petugas Kesehatan Haji 2025 Hanya 188 Orang, Kekurangan Semakin Nyata?
Jumat, 18 April 2025 oleh aisyah
Jumlah Petugas Kesehatan Haji 2025 Turun Drastis
Jumlah petugas kesehatan yang akan mendampingi jemaah haji pada tahun 2025 mengalami penurunan signifikan. Dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Liliek Marhaendro Susilo, mengungkapkan bahwa jumlah petugas kesehatan haji tahun ini hanya 188 orang, turun hampir 50% dari 306 orang pada tahun 2024.
Penurunan drastis ini tentu menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas pelayanan kesehatan bagi jemaah. Namun, Liliek memastikan bahwa Kemenkes tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik. "Meski jumlah petugas berkurang, kami akan tetap mengoptimalkan pelayanan kesehatan bagi calon jemaah," tegasnya.
Salah satu strategi yang akan diterapkan adalah pengoperasian klinik di bandara Jeddah. "Di Jeddah, kami akan menyewa ruangan khusus untuk klinik dan menyediakan mobil golf untuk evakuasi jemaah dari pesawat ke klinik," jelas Liliek. Sayangnya, fasilitas serupa belum bisa diterapkan di Madinah. "Pelayanan kesehatan di Madinah akan dilakukan di area antara pesawat dan bus," tambahnya.
Selain klinik bandara, Kemenkes juga akan mengoperasionalkan klinik sektor di Madinah (5 klinik) dan Mekah (10 klinik). Klinik-klinik ini akan dikelola oleh dokter spesialis dan perawat untuk memastikan jemaah mendapatkan perawatan yang memadai. Lebih lanjut, setiap kloter haji akan didampingi oleh satu dokter dan satu perawat. Liliek berharap petugas haji daerah dari unsur kesehatan dapat dilibatkan untuk memperkuat pelayanan di setiap kloter.
Menjaga kesehatan selama ibadah haji sangatlah penting. Berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti:
1. Konsumsi Air Putih yang Cukup - Dehidrasi adalah musuh utama selama haji. Pastikan Anda minum air putih secara teratur, terutama di bawah terik matahari. Bawalah selalu botol air minum dan isi ulang setiap ada kesempatan.
Contoh: Minumlah minimal 2 liter air putih per hari, atau lebih jika cuaca sangat panas.
2. Istirahat yang Cukup - Ibadah haji membutuhkan fisik yang prima. Usahakan untuk mendapatkan istirahat yang cukup setiap harinya agar tubuh tetap bugar dan tidak mudah lelah. Manfaatkan waktu-waktu luang untuk beristirahat.
Contoh: Tidurlah minimal 6-8 jam setiap malam. Jika memungkinkan, istirahatlah sejenak setelah melakukan aktivitas fisik yang berat.
3. Jaga Kebersihan Diri - Cuci tangan sesering mungkin, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet. Gunakan masker dan hand sanitizer untuk mencegah penyebaran kuman dan virus.
Contoh: Bawalah selalu hand sanitizer dan tisu basah. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap ada kesempatan.
4. Konsumsi Makanan Bergizi - Pilihlah makanan yang sehat dan bergizi untuk menjaga stamina selama ibadah haji. Perbanyak konsumsi buah dan sayur untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Contoh: Pilihlah makanan yang direbus atau dikukus daripada yang digoreng. Konsumsi buah-buahan seperti pisang, apel, dan jeruk.
Apakah penurunan jumlah petugas kesehatan akan mempengaruhi kualitas layanan kesehatan bagi jemaah haji, Bu Ani?
(Menkes Budi Gunadi Sadikin): Kemenkes berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi jemaah haji meskipun dengan jumlah petugas yang terbatas. Kami akan mengoptimalkan strategi dan sumber daya yang ada untuk memastikan kesehatan dan keselamatan jemaah.
Bagaimana dengan ketersediaan obat-obatan untuk jemaah haji, Pak Budi?
(Liliek Marhaendro Susilo): Kami telah memastikan ketersediaan obat-obatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jemaah haji. Tim kesehatan juga telah dibekali dengan berbagai jenis obat-obatan untuk menangani berbagai kondisi kesehatan yang mungkin terjadi.
Apa saja langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit menular selama ibadah haji, Ibu Siti?
(Prof. Zubairi Djoerban - Dokter Spesialis Penyakit Dalam): Selain penyediaan fasilitas kesehatan, edukasi kepada jemaah tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan protokol kesehatan juga menjadi prioritas. Kami juga akan melakukan pemantauan dan skrining kesehatan secara berkala.
Bagaimana jika ada jemaah yang membutuhkan perawatan intensif, Pak Amir?
(dr. Daeng M Faqih - Ketua IDI): Kami telah berkoordinasi dengan rumah sakit setempat di Arab Saudi untuk menangani kasus-kasus yang membutuhkan perawatan intensif. Jemaah yang memerlukan perawatan lebih lanjut akan dirujuk ke rumah sakit tersebut.
Apakah ada pelatihan khusus bagi petugas kesehatan haji tahun ini, Bu Dewi?
(Liliek Marhaendro Susilo): Tentu, semua petugas kesehatan haji telah menjalani pelatihan khusus untuk meningkatkan kompetensi dan kesiapsiagaan mereka dalam melayani jemaah haji di tanah suci.
Apa pesan Bapak untuk para calon jemaah haji tahun ini, Pak Hasan?
(Yaqut Cholil Qoumas - Menteri Agama): Jaga kesehatan, patuhi arahan petugas, dan fokus pada ibadah. Semoga ibadah haji Bapak/Ibu diterima Allah SWT dan kembali ke tanah air dengan selamat dan sehat.