Jangan Bilang 'Tolong' dan 'Terima Kasih' ke ChatGPT, Ini Alasannya yang Mengejutkan

Sabtu, 26 April 2025 oleh aisyah

Jangan Bilang 'Tolong' dan 'Terima Kasih' ke ChatGPT, Ini Alasannya yang Mengejutkan

Kata Sopan ke ChatGPT? Ternyata Bikin Tagihan Listrik OpenAI Bengkak!

Bayangkan, mengucapkan "tolong" dan "terima kasih" ke ChatGPT ternyata bisa berdampak besar pada pengeluaran OpenAI. CEO OpenAI, Sam Altman, baru-baru ini mengungkapkan bahwa interaksi sopan seperti ini, meski terdengar sepele, justru menyumbang pada lonjakan biaya operasional, khususnya listrik. Bukan cuma sedikit, lho, tapi mencapai puluhan juta dolar!

Kok bisa, ya? Rahasianya terletak pada cara kerja ChatGPT yang menggunakan large language models (LLM). Model canggih ini membutuhkan daya komputasi yang luar biasa besar, berjalan di ribuan unit GPU berperforma tinggi di pusat data. Pusat data ini ibarat raksasa yang haus energi, menyerap listrik dalam jumlah fantastis.

Sebagai gambaran, satu respons singkat dari ChatGPT, misalnya satu paragraf atau email, bisa menghabiskan sekitar 0,14 kilowatt-jam (kWh) listrik. Bayangkan, itu setara dengan menyalakan 14 lampu LED selama satu jam! Kalikan dengan miliaran interaksi yang terjadi setiap hari, dan Anda akan mengerti betapa besarnya konsumsi energi yang dibutuhkan.

New York Post melaporkan bahwa saat ini pusat data menyumbang sekitar 2% konsumsi listrik global, dan angka ini diprediksi akan terus meningkat seiring popularitas AI generatif seperti ChatGPT. Meskipun demikian, sejumlah pakar AI berpendapat bahwa penggunaan bahasa sopan tetap penting untuk membangun interaksi yang lebih positif dan kolaboratif dengan AI.

Kurtis Beavers dari tim desain Microsoft Copilot, misalnya, menjelaskan bahwa bahasa sopan dapat memicu respons yang lebih profesional dari AI. "Ketika AI menangkap nada sopan, ia cenderung membalas dengan sikap yang sama," tulis Microsoft WorkLab, media internal Microsoft yang fokus pada adopsi AI di dunia kerja. Menariknya, sebuah survei tahun lalu menunjukkan bahwa 67% pengguna di AS rutin menggunakan bahasa sopan saat berinteraksi dengan chatbot.

Yuk, optimalkan interaksimu dengan ChatGPT dengan tips berikut:

1. Sampaikan Perintah dengan Jelas dan Spesifik - Hindari perintah yang ambigu. Misalnya, daripada bertanya "Tulis sesuatu tentang kucing," lebih baik tanyakan "Tulis puisi pendek tentang kucing yang sedang tidur di bawah sinar matahari."

2. Berikan Konteks yang Cukup - Semakin banyak informasi yang Anda berikan, semakin relevan respons ChatGPT. Misalnya, jika ingin ChatGPT menulis email, berikan detail seperti penerima, subjek, dan poin-poin penting yang harus ada.

3. Gunakan Contoh - Memberikan contoh dapat membantu ChatGPT memahami gaya dan format yang Anda inginkan. Misalnya, "Tulis cerita pendek dengan gaya seperti cerita 'Kancil dan Buaya'."

4. Eksperimen dengan Perintah yang Berbeda - Terkadang, mengubah sedikit susunan kata dalam perintah dapat menghasilkan respons yang berbeda dan lebih memuaskan.

Apakah penggunaan bahasa sopan benar-benar berpengaruh pada kinerja ChatGPT, Bu Sri Mulyani?

Sebagai Menteri Keuangan, saya lebih fokus pada dampak ekonomi dari teknologi AI. Meskipun belum ada studi yang secara spesifik membahas pengaruh bahasa sopan pada *kinerja* ChatGPT, efisiensi penggunaan sumber daya, termasuk energi, tentu menjadi pertimbangan penting dalam pengembangan teknologi.

Pak Nadiem Makarim, bagaimana pandangan Kemendikbudristek terhadap penggunaan ChatGPT di dunia pendidikan?

Teknologi AI seperti ChatGPT memiliki potensi besar untuk mentransformasi pendidikan. Kemendikbudristek mendorong pemanfaatan teknologi ini secara bijak dan bertanggung jawab, dengan tetap mengedepankan nilai-nilai etika dan pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa.

Bagaimana cara agar kita bisa lebih bijak dalam menggunakan energi yang berkaitan dengan AI, Pak Ridwan Kamil?

Sebagai Gubernur Jawa Barat, saya mendorong inovasi dan pemanfaatan teknologi, termasuk AI. Kunci untuk penggunaan energi yang bijak adalah efisiensi dan kesadaran. Kita perlu mengembangkan teknologi AI yang lebih hemat energi dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan teknologi secara bertanggung jawab.

Ibu Susi Pudjiastuti, apa pendapat Ibu tentang perkembangan pesat AI seperti ChatGPT ini?

Perkembangan AI memang luar biasa. Namun, kita harus tetap waspada dan memastikan teknologi ini digunakan untuk kebaikan, bukan untuk merusak. Sama seperti laut, AI memiliki potensi yang besar, tetapi juga bisa berbahaya jika tidak dikelola dengan bijak.