Inilah Rencana Ekspansi BYD di Subang, Pabrik Butuh 18 Ribu Pekerja, Apa Hubungannya dengan Pemkot Cirebon? Kesempatan Emas Menanti
Selasa, 13 Mei 2025 oleh aisyah
Pabrik BYD Subang Bakal Serap 18 Ribu Pekerja, Cirebon Siapkan Diri!
Kabar gembira datang dari Subang! Pabrik mobil listrik BYD yang tengah dibangun di sana diperkirakan akan membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah fantastis, mencapai 18 ribu orang. Pemerintah Kota Cirebon pun tak ingin ketinggalan momentum ini. Mereka siap ambil bagian dalam menyiapkan calon-calon pekerja terampil yang akan mendukung operasional pabrik tersebut.
Menurut Instruktur UPT LTK Disnaker Kota Cirebon, Supriyadi, Disnakertrans Provinsi Jawa Barat telah meminta beberapa daerah di kawasan Rebana (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Subang, Sumedang, Kuningan, dan Kota Cirebon sendiri) untuk berpartisipasi dalam program pelatihan calon tenaga kerja. Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) pabrik BYD.
"Kemarin kami diundang oleh Disnaker Provinsi. Semua UPTD BLK di kawasan Rebana dikumpulkan karena ada kebutuhan karyawan yang sangat besar di BYD Subang," ujar Supriyadi kepada detikJabar, Jumat (9/5/2025).
Rencananya, Disnakertrans Provinsi Jawa Barat akan menggelar pelatihan bagi 2.500 calon tenaga kerja. Seribu orang akan dilatih oleh UPTD BLK di kawasan Rebana, seribu orang oleh BLK Provinsi, dan sisanya, 500 orang, akan dilatih oleh pihak swasta.
"Untuk Kota Cirebon, kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari Disnaker Provinsi. Yang jelas, 1.000 orang itu akan dibagi ke 7 BLK yang ada di Rebana. Kami akan menyesuaikan dengan fasilitas dan kemampuan pelatihan yang kami miliki," jelas Supriyadi.
Program Pelatihan Mandiri Disnaker Kota Cirebon
Selain menunggu instruksi dari provinsi, Disnaker Kota Cirebon juga telah menyiapkan berbagai program pelatihan mandiri untuk tahun ini. Program-program ini dirancang untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja.
Supriyadi menyebutkan beberapa pelatihan yang akan diselenggarakan, antara lain pembuatan roti/kue, servis sepeda motor, mengemudi mobil, montir mobil, rias pengantin, barbershop, perawatan AC, dan menjahit. "Ada delapan program pelatihan yang dibiayai dari APBD. Setiap kelas akan diisi oleh sepuluh orang," katanya.
Pelatihan-pelatihan ini diperkirakan akan dimulai pada bulan Juni atau Juli 2025. Supriyadi berharap, program ini dapat menghasilkan tenaga kerja yang tidak hanya terampil, tetapi juga siap untuk mengisi kebutuhan industri, terutama di kawasan Rebana.
Ingin menjadi bagian dari perkembangan industri manufaktur di Indonesia, khususnya di kawasan Rebana? Yuk, simak tips berikut ini agar kamu siap menghadapi tantangan dan meraih peluang!
1. Identifikasi Minat dan Bakat - Langkah pertama adalah mengenali apa yang kamu sukai dan kuasai. Apakah kamu tertarik dengan otomotif, teknik mesin, atau mungkin tata rias? Dengan mengetahui minatmu, kamu akan lebih termotivasi untuk belajar.
Contoh: Jika kamu suka membongkar pasang mainan, mungkin kamu punya bakat di bidang teknik!
2. Ikuti Pelatihan Vokasi yang Relevan - Manfaatkan berbagai program pelatihan vokasi yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Pilih pelatihan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan industri saat ini.
Contoh: Jika pabrik BYD membutuhkan tenaga ahli perawatan AC, ikutilah pelatihan perawatan AC.
3. Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris - Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang sangat penting dalam dunia industri. Kuasai bahasa Inggris, minimal secara pasif, agar kamu bisa memahami manual produk atau berkomunikasi dengan rekan kerja dari luar negeri.
Contoh: Ikuti kursus bahasa Inggris online atau tonton film berbahasa Inggris dengan subtitle.
4. Pelajari Keterampilan Digital - Di era digital ini, kemampuan mengoperasikan komputer dan berbagai aplikasi menjadi sangat penting. Pelajari cara menggunakan software desain, spreadsheet, atau aplikasi perkantoran lainnya.
Contoh: Ikuti kursus online tentang Microsoft Excel atau AutoCAD.
5. Bangun Jaringan (Networking) - Perluas jaringanmu dengan mengikuti seminar, workshop, atau bergabung dengan komunitas industri. Bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama akan membuka peluang baru.
Contoh: Ikuti acara Career Day di kampus atau bergabung dengan forum otomotif online.
6. Siapkan Diri untuk Proses Seleksi - Pelajari tentang perusahaan yang kamu incar, persiapkan CV yang menarik, dan latih kemampuan wawancara. Tunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang kompeten dan bersemangat.
Contoh: Cari tahu visi dan misi perusahaan BYD dan latih jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan umum saat wawancara.
Apakah benar pabrik BYD di Subang membutuhkan 18 ribu pekerja, Kang Budi?
Benar sekali, Kang Budi! Menurut Bapak Taufik, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, kebutuhan tenaga kerja di pabrik BYD Subang memang sangat besar. Ini adalah peluang emas bagi warga Jawa Barat, khususnya di kawasan Rebana, untuk mendapatkan pekerjaan.
Pelatihan apa saja yang akan diselenggarakan oleh Disnaker Kota Cirebon, Teh Rina?
Teh Rina, Instruktur UPT LTK Disnaker Kota Cirebon menjelaskan bahwa ada delapan program pelatihan yang akan diselenggarakan, antara lain pembuatan roti/kue, servis sepeda motor, mengemudi mobil, montir mobil, rias pengantin, barbershop, perawatan AC, dan menjahit. Semuanya gratis dan terbuka untuk umum!
Bagaimana cara mendaftar pelatihan yang diadakan Disnaker, Mas Joko?
Mas Joko, staf Disnaker Kota Cirebon, menyarankan untuk langsung datang ke kantor Disnaker Kota Cirebon atau memantau informasi terbaru di website dan media sosial resmi Disnaker. Pendaftaran biasanya dibuka secara online dan offline dengan kuota terbatas.
Apakah lulusan SMK punya peluang besar untuk bekerja di pabrik BYD, Mbak Ani?
Mbak Ani, seorang guru SMK di Cirebon, sangat optimis bahwa lulusan SMK memiliki peluang yang sangat besar. Kurikulum SMK yang berbasis kompetensi sangat relevan dengan kebutuhan industri. Tinggal bagaimana siswa SMK tersebut mengembangkan diri dan meningkatkan keterampilan mereka.
Selain pelatihan, adakah program lain yang disiapkan pemerintah untuk mendukung penyerapan tenaga kerja di pabrik BYD, Pak Herman?
Pak Herman, seorang pengamat ekonomi regional, menjelaskan bahwa pemerintah juga fokus pada peningkatan infrastruktur dan iklim investasi di kawasan Rebana. Hal ini bertujuan untuk menarik lebih banyak investor dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, tidak hanya di pabrik BYD saja.