Inilah Rahasia Panjang Umur, Rektor 93 Tahun di Korea Selatan Ungkap Resep Awet Muda ternyata sederhana!
Minggu, 1 Juni 2025 oleh aisyah
Rahasia Awet Muda Rektor 93 Tahun dari Korea Selatan: Lebih dari Sekadar Penampilan!
Lee Gil-ya, rektor sebuah universitas di Korea Selatan, menjadi perbincangan hangat. Di usianya yang ke-93, ia tampak jauh lebih muda, bahkan seperti separuh usianya! Bukan hanya soal penampilan fisik, semangatnya yang membara, pikiran yang jernih, dan dedikasinya yang tinggi sungguh menginspirasi banyak orang.
Popularitasnya kembali meroket setelah video dari Universitas Gachon di Seongnam, tempatnya menjabat sebagai rektor, viral di media sosial. Dalam video tersebut, Lee dengan penuh keyakinan berbicara tentang kecerdasan buatan (AI). Warganet terpukau bukan hanya oleh wawasannya yang luas, tetapi juga oleh penampilannya yang segar dan awet muda.
Bahkan, pada tahun 2023, ia sempat menari bersama para mahasiswa di tengah festival kampus, yang disambut meriah oleh para penonton.
Namun, Lee Gil-ya bukan hanya sekadar sosok yang "awet muda". Ia adalah seorang pionir, filantropis, dan pendidik yang mendedikasikan hidupnya untuk membantu sesama. Pada tahun 2013, Forbes menobatkannya sebagai salah satu dari 48 "Heroes of Philanthropy" di Asia.
Resep Awet Muda ala Lee Gil-ya
Dalam sebuah wawancara dengan Chosun Daily, Lee Gil-ya mengungkapkan bahwa rahasia awet mudanya ternyata sederhana. Kuncinya adalah konsisten menjalani hal-hal kecil dan sederhana.
Ia menghindari alkohol dan rokok, lebih memilih teh daripada kopi, dan selalu minum 1,5 liter air setiap hari. Di kamarnya, ia selalu menyalakan pelembap udara untuk menjaga kelembapan kulit. Selain itu, ia juga rutin menjalani perawatan laser kulit dan berusaha menjauhi stres berlebih.
“Hindari stimulan dan jangan terlalu stres,” pesannya dengan bijak.
Dedikasi di Bidang Kesehatan dan Pendidikan: Warisan yang Abadi
Sejak kecil, Lee Gil-ya menyaksikan sendiri bagaimana banyak orang miskin meninggal dunia karena tidak mampu mendapatkan pengobatan yang layak. Pengalaman inilah yang menumbuhkan tekadnya untuk menjadi seorang dokter.
Ia berhasil lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Nasional Seoul, kemudian melanjutkan studinya ke Jepang dan Amerika Serikat. Pada tahun 1958, ia membuka klinik kebidanan dengan kebijakan yang unik: pasien tidak perlu membayar uang muka.
Perhatian dan kasih sayangnya terhadap pasien sangatlah besar. Ia bahkan selalu menghangatkan stetoskop dengan suhu tubuhnya agar pasien tidak kaget saat diperiksa. Lebih dari sekadar mengobati, Lee Gil-ya juga mendidik. Ia sering berpesan kepada dokter-dokter muda:
“Rawatlah pasien dengan hati dan praktikkan kedokteran dengan kasih sayang.”
Pada tahun 1978, ia mendirikan Rumah Sakit Gil, dan di usia 65 tahun, mendirikan Sekolah Kedokteran Gachon. Di sekolah ini, para mahasiswa mendapatkan kuliah dan tempat tinggal secara gratis. Sejak tahun 2012, ia menjabat sebagai presiden Universitas Gachon, hasil penggabungan beberapa institusi pendidikan.
Kini, ia memimpin yayasan kepentingan publik terbesar di Korea Selatan. Kontribusinya yang luar biasa termasuk operasi jantung gratis untuk 432 anak dari 17 negara, dan pemeriksaan kanker serviks gratis bagi perempuan dari kalangan kurang mampu.
Hidup Tanpa Menikah, Mengabdi Sepenuh Hati
Meskipun tidak menikah dan tidak memiliki anak, Lee Gil-ya tidak merasa kesepian. “Pasien dan murid-murid saya adalah suami dan anak-anak saya,” ungkapnya dengan tulus.
Pilihan hidupnya yang tidak lazim di masa itu, yaitu tidak menikah, fokus pada pendidikan, dan mendirikan rumah sakit, menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia berani menentang norma masyarakat, dan justru menciptakan dampak besar yang terasa hingga kini.
Warganet pun tak henti-hentinya memberikan apresiasi. Salah satu komentar yang paling menyentuh adalah:
“Orang yang hidup tanpa pamrih akan selalu tampak muda—baik raga maupun jiwanya.”
Lee Gil-ya membuktikan bahwa hidup tidak harus selalu mengikuti aturan. Ia memilih jalan yang sulit, namun itulah yang membuatnya menjadi sosok yang hebat dan bermakna.
Terinspirasi dari gaya hidup Lee Gil-ya? Yuk, ikuti beberapa tips sederhana ini agar kamu juga bisa merasakan manfaatnya:
1. Hindari Stimulan - Kurangi konsumsi kopi, alkohol, dan rokok. Stimulan dapat mempercepat proses penuaan dan memengaruhi kualitas tidur. Misalnya, ganti kopi pagi dengan teh hijau yang kaya antioksidan.
Dengan menghindari stimulan, tubuhmu akan terasa lebih segar dan proses regenerasi sel akan berjalan lebih optimal.
2. Jaga Kelembapan Kulit - Gunakan pelembap udara di ruangan, terutama saat tidur. Kulit yang lembap akan terlihat lebih sehat dan awet muda. Oleskan juga pelembap secara rutin setelah mandi.
Lingkungan yang lembap membantu menjaga elastisitas kulit dan mencegah munculnya kerutan dini.
3. Minum Air yang Cukup - Usahakan minum minimal 1,5 liter air setiap hari. Air membantu menjaga hidrasi tubuh dan melancarkan metabolisme. Bawa botol minum ke mana pun kamu pergi sebagai pengingat.
Dehidrasi dapat membuat kulit terlihat kusam dan memicu berbagai masalah kesehatan. Jadi, jangan lupakan pentingnya air!
4. Kelola Stres dengan Baik - Cari cara untuk mengurangi stres, seperti meditasi, yoga, atau melakukan hobi yang kamu sukai. Stres kronis dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental.
Luangkan waktu untuk bersantai dan melakukan aktivitas yang membuatmu bahagia. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
5. Bergerak Aktif - Meskipun sibuk, usahakan untuk tetap aktif bergerak. Olahraga ringan seperti berjalan kaki atau bersepeda dapat membantu menjaga kebugaran tubuh dan memperlancar peredaran darah.
Aktivitas fisik yang teratur juga dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi risiko berbagai penyakit.
Apa yang membuat Ibu Lee Gil-ya begitu berdedikasi pada bidang kesehatan dan pendidikan, menurut pendapat Bambang?
Menurut Bambang Pamungkas, mantan pemain sepak bola profesional, "Dedikasi Ibu Lee Gil-ya lahir dari pengalamannya melihat langsung penderitaan orang-orang yang tidak mampu mendapatkan akses kesehatan yang memadai. Pengalaman itu membangkitkan semangatnya untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat."
Bagaimana pendapat Siti terkait pilihan Ibu Lee Gil-ya yang tidak menikah dan fokus pada kariernya?
Siti Nurbaya Bakar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, berpendapat, "Pilihan Ibu Lee Gil-ya yang tidak menikah adalah bukti keberaniannya untuk mendobrak norma sosial. Ia membuktikan bahwa perempuan juga bisa memberikan kontribusi besar bagi masyarakat tanpa harus mengikuti standar yang ditetapkan oleh masyarakat."
Apa pesan yang ingin disampaikan Ibu Lee Gil-ya kepada generasi muda, menurut Andre?
Menurut Andre Taulany, seorang komedian dan presenter, "Saya yakin Ibu Lee Gil-ya ingin menyampaikan pesan bahwa kita harus selalu berbuat baik kepada sesama, tanpa memandang latar belakang. Dedikasinya adalah contoh nyata bagaimana kita bisa membuat perbedaan positif dalam kehidupan orang lain."
Bagaimana cara Ibu Lee Gil-ya menjaga semangatnya tetap membara di usia yang sudah senja, menurut Rina?
Menurut Rina Nose, seorang aktris dan presenter, "Semangat Ibu Lee Gil-ya berasal dari cintanya pada pekerjaan dan komitmennya untuk membantu orang lain. Ketika kita melakukan sesuatu yang kita cintai dan memberikan dampak positif, kita akan selalu merasa bersemangat, berapapun usia kita."
Apa hal yang paling menginspirasi dari sosok Ibu Lee Gil-ya, menurut Joko?
Menurut Joko Anwar, seorang sutradara film, "Yang paling menginspirasi dari Ibu Lee Gil-ya adalah keberaniannya untuk berpikir di luar kotak dan menciptakan perubahan. Ia adalah contoh nyata bahwa satu orang dapat membuat perbedaan besar jika ia memiliki visi dan tekad yang kuat."