Inilah Pasca Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Keamanan jamaah ibadah
Senin, 2 Juni 2025 oleh aisyah
Visa Furoda Dihapus, Aturan Umrah Diperketat: Apa yang Perlu Anda Ketahui?
Kabar terbaru bagi Anda yang berencana menunaikan ibadah haji dan umrah. Pemerintah Arab Saudi mengambil langkah tegas terkait visa furoda dan memperketat aturan umrah. Bagaimana dampaknya bagi calon jemaah Indonesia? Mari kita simak selengkapnya.
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) mengonfirmasi bahwa Pemerintah Arab Saudi tidak akan menerbitkan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Penutupan sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah dilakukan.
"Ya betul, pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," ujar Ketua Umum DPP AMPHURI Firman M Nur.
Keputusan ini tentu mengecewakan ribuan calon jemaah haji yang telah mempersiapkan diri. Bahkan, beberapa di antaranya baru mengetahui pembatalan keberangkatan sehari sebelum jadwal. Padahal, biaya yang dikeluarkan untuk paket perjalanan tidaklah sedikit, mencapai ratusan juta rupiah per orang.
Tidak hanya jemaah, penyelenggara perjalanan pun menanggung kerugian yang besar. Biaya untuk layanan di Arab Saudi, seperti penginapan, konsumsi, dan transportasi lokal, telah dibayarkan. Sayangnya, pengembalian dana tersebut tidaklah mudah.
Solusi Bagi Jemaah Haji Furoda yang Gagal Berangkat
Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Singgih Januratmoko, memberikan solusi terkait biaya yang telah dikeluarkan oleh jemaah haji furoda. Ia menyarankan agar dana tersebut dikembalikan atau dialihkan untuk keberangkatan haji tahun berikutnya. Tujuannya adalah untuk memastikan tidak ada pihak yang dirugikan.
"Apakah itu uang dikembalikan atau digunakan untuk haji tahun depan. Yang penting tidak ada yang dirugikan," kata Singgih Januratmoko.
DPP AMPHURI juga telah menerbitkan surat edaran resmi yang ditujukan kepada seluruh penyelenggara haji khusus. Surat tersebut berisi imbauan agar penyelenggara memberikan penjelasan kepada calon jemaah terkait kondisi visa furoda dan mendorong mereka untuk mempertimbangkan jalur haji khusus yang lebih terstruktur dan berada di bawah pengawasan resmi pemerintah.
Aturan Baru Umrah: Hotel Harus Berizin!
Selain penghapusan visa furoda, Pemerintah Arab Saudi juga memberlakukan kebijakan baru terkait penerbitan visa umrah. Kebijakan ini mulai berlaku pada 10 Juni 2025.
Salah satu poin pentingnya adalah, hotel tempat jemaah menginap harus memiliki izin resmi dari Difa' Madani dan Kementerian Pariwisata Saudi. Hanya akomodasi yang memenuhi kriteria ini yang akan diterima dalam sistem permohonan visa umrah. Visa umrah baru akan diterbitkan setelah mendapat persetujuan dari pihak hotel yang berizin melalui platform Nusuk.
Perubahan ini menuntut biro perjalanan untuk lebih selektif dalam memilih mitra penyedia akomodasi. Hal ini berpotensi menambah biaya dan menyulitkan penyusunan paket umrah.
Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam memilih jalur keberangkatan ibadah dan memastikan seluruh proses dilakukan melalui penyelenggara resmi yang mengikuti aturan yang berlaku.
Rincian Aturan Baru Umrah dari Kemenhaj Saudi
Berikut adalah poin-poin aturan terbaru umrah yang ditetapkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Saudi, yang telah diterjemahkan oleh AMPHURI:
- Hotel yang dipesan harus berizin dan aktif di Kementerian Pariwisata Kerajaan Arab Saudi.
- Program harus sesuai dengan pemesanan hotel.
- Jika pemesanan dilakukan melalui perusahaan eksternal (wholesaler) atau langsung dengan pihak hotel, perjanjian pemesanan harus disetujui oleh hotel melalui platform Nusuk.
Pastikan Anda mematuhi peraturan ini untuk kelancaran pemrosesan visa umrah Anda.
Perubahan aturan umrah mungkin membuat Anda khawatir. Tapi jangan panik! Berikut adalah beberapa tips praktis agar ibadah umrah Anda tetap lancar dan nyaman:
1. Pilih Biro Perjalanan Umrah yang Terpercaya - Pastikan biro perjalanan umrah yang Anda pilih memiliki izin resmi dari Kementerian Agama RI. Cek juga reputasi mereka melalui testimoni jemaah lain atau forum online. Misalnya, Anda bisa mencari tahu apakah biro tersebut tergabung dalam AMPHURI atau asosiasi penyelenggara haji dan umrah lainnya.
Ini penting untuk menghindari penipuan dan memastikan Anda mendapatkan pelayanan yang sesuai.
2. Pastikan Hotel Anda Memiliki Izin Resmi - Sebelum memesan paket umrah, tanyakan kepada biro perjalanan apakah hotel yang ditawarkan memiliki izin resmi dari Difa' Madani dan Kementerian Pariwisata Saudi. Anda juga bisa meminta bukti izin tersebut untuk memastikan keabsahannya.
Hotel yang tidak memiliki izin resmi tidak akan diproses visanya.
3. Periksa Kembali Program Umrah yang Ditawarkan - Pastikan program umrah yang ditawarkan sesuai dengan pemesanan hotel Anda. Jangan sampai ada perbedaan antara jadwal kegiatan, jenis hotel, atau fasilitas yang dijanjikan.
Hal ini penting untuk menghindari kekecewaan dan masalah selama pelaksanaan umrah.
4. Siapkan Dokumen dengan Lengkap dan Benar - Pastikan semua dokumen yang diperlukan untuk pengajuan visa umrah, seperti paspor, kartu kuning, dan foto, sudah lengkap dan sesuai dengan persyaratan. Perhatikan masa berlaku paspor dan pastikan tidak kurang dari enam bulan sebelum tanggal keberangkatan.
Dokumen yang tidak lengkap atau tidak benar dapat menyebabkan visa Anda ditolak.
5. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental - Ibadah umrah membutuhkan kondisi fisik dan mental yang prima. Lakukan olahraga ringan secara teratur, konsumsi makanan bergizi, dan istirahat yang cukup sebelum berangkat. Jangan lupa untuk membawa obat-obatan pribadi yang diperlukan.
Dengan kondisi fisik dan mental yang baik, Anda dapat menjalankan ibadah umrah dengan khusyuk.
6. Selalu Berkomunikasi dengan Biro Perjalanan - Jalin komunikasi yang baik dengan biro perjalanan umrah Anda. Tanyakan informasi terbaru terkait aturan dan kebijakan umrah, serta sampaikan segala keluhan atau pertanyaan yang Anda miliki. Biro perjalanan yang baik akan selalu siap membantu Anda.
Komunikasi yang lancar akan membantu Anda mengatasi masalah dan memastikan ibadah umrah Anda berjalan lancar.
Apa itu visa furoda, dan mengapa Ibu Fatimah tidak bisa menggunakannya lagi untuk haji tahun depan?
Menurut Bapak Prof. Dr. Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal, visa furoda adalah visa haji yang dikeluarkan di luar kuota resmi pemerintah. Pemerintah Arab Saudi telah menghentikan penerbitan visa ini untuk tahun 2025 karena ingin menertibkan pelaksanaan ibadah haji dan memastikan semua jemaah terdaftar secara resmi.
Pak Budi sudah membayar mahal untuk paket haji furoda, apa yang sebaiknya dia lakukan sekarang?
Bapak H. Anwar Abbas, Ketua PP Muhammadiyah, menyarankan agar Pak Budi segera menghubungi biro perjalanan yang bersangkutan. Ada dua opsi yang bisa diambil: meminta pengembalian dana secara penuh atau mengalihkan dana tersebut untuk keberangkatan haji tahun depan melalui jalur resmi yang terdaftar di Kementerian Agama.
Bagaimana Ibu Ani bisa memastikan hotel yang dipesannya untuk umrah sudah memiliki izin resmi?
Menurut Ibu Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ibu Ani dapat meminta bukti izin hotel tersebut kepada biro perjalanan yang menawarkan paket umrah. Izin resmi biasanya dikeluarkan oleh Difa' Madani (Pertahanan Sipil) dan Kementerian Pariwisata Saudi. Selain itu, Ibu Ani juga bisa mengecek status hotel melalui platform Nusuk jika biro perjalanan memberikan aksesnya.
Apa konsekuensi bagi Pak Joko jika tetap nekat berangkat umrah dengan visa yang tidak sesuai aturan?
Bapak Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama RI, menegaskan bahwa jemaah yang berangkat umrah dengan visa yang tidak sesuai aturan berisiko mengalami masalah selama di Arab Saudi, seperti dideportasi atau tidak mendapatkan akses ke fasilitas ibadah. Lebih baik memilih jalur resmi dan mengikuti semua aturan yang berlaku demi keamanan dan kelancaran ibadah.