Inilah Lambatnya Realisasi! Penyaluran Makan Bergizi Gratis Belum Libatkan BPOM, Kualitasnya Jadi Pertanyaan Besar
Kamis, 8 Mei 2025 oleh aisyah
Program Makan Bergizi Gratis: Pengawasan BPOM Belum Optimal di Awal Pelaksanaan
Program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebuah inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, ternyata belum melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara penuh sejak awal pelaksanaannya. Hal ini menimbulkan pertanyaan dari berbagai pihak, terutama terkait standardisasi dan pengawasan mutu pangan yang didistribusikan.
Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, menyoroti masalah ini dalam rapat bersama Badan Gizi Nasional (BGN). Menurutnya, keterlibatan BPOM seharusnya menjadi prioritas sejak awal program digulirkan, bukan hanya setelah muncul laporan dugaan keracunan makanan di beberapa daerah.
"Kerjasama dengan BPOM itu krusial dari awal. Standardisasi, sertifikasi mutu, dan keamanan pangan seharusnya sudah menjadi bagian integral dari perencanaan program ini," tegas Netty.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengakui bahwa koordinasi dengan BPOM masih dalam tahap awal. Pihaknya sedang menyusun mekanisme kerja sama formal agar BPOM dapat menjalankan peran pengawasan kualitas dan keamanan pangan secara efektif.
"Program ini masih baru, jadi kami sedang menyusun rencana implementasi kerja sama dengan BPOM. Kami sudah sepakat bahwa BPOM akan memantau dan memitigasi risiko terkait kualitas dan keamanan pangan," jelas Dadan.
Sebagai langkah sementara, BGN telah menggandeng Dinas Kesehatan setempat untuk melakukan pengawasan rutin terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau mitra penyedia makanan MBG. Pengawasan ini meliputi aspek higienis dan keamanan pangan, termasuk pemeriksaan bahan baku dari bahan berbahaya dan pestisida.
"Dinas Kesehatan secara rutin melakukan pengecekan, terutama terkait aspek higienis dan keamanan pangan dari bahan baku," tambah Dadan.
Dadan juga menyebutkan bahwa beberapa daerah telah mengambil inisiatif sendiri untuk memastikan kualitas makanan. Contohnya, Dinas Kesehatan di Bojonegoro telah mengadakan pelatihan khusus.
Ke depannya, Dadan berharap bahwa koordinasi lintas lembaga, termasuk dengan BPOM, akan berjalan lebih sistematis setelah Instruksi Presiden (Inpres) terkait program MBG disahkan. Inpres ini diharapkan dapat memperjelas peran dan tanggung jawab masing-masing pihak.
"Dengan semakin intensnya kegiatan dan selesainya Inpres, koordinasi akan lebih mudah," tutupnya.
Program MBG saat ini telah menjangkau jutaan penerima manfaat di ratusan wilayah. Namun, laporan dugaan keracunan makanan di beberapa daerah menjadi pengingat pentingnya pengawasan mutu pangan sejak awal distribusi program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto ini.
Hai teman-teman! Keamanan makanan itu penting banget, lho. Yuk, kita simak beberapa tips sederhana supaya makanan yang kita konsumsi sehari-hari aman dan bergizi:
1. Cuci Tangan Sebelum Memasak dan Makan - Kebiasaan sederhana ini bisa mencegah penyebaran bakteri dan kuman penyebab penyakit. Bayangkan, tangan kita menyentuh banyak benda sepanjang hari. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, ya!
Pastikan juga mencuci tangan setelah dari toilet, setelah memegang hewan, dan sebelum menyiapkan makanan.
2. Perhatikan Tanggal Kedaluwarsa - Selalu cek tanggal kedaluwarsa pada kemasan makanan sebelum membeli atau mengonsumsinya. Makanan yang sudah kedaluwarsa berpotensi mengandung bakteri berbahaya yang bisa menyebabkan keracunan.
Jangan tergoda dengan harga murah jika tanggal kedaluwarsanya sudah dekat. Kesehatan kita lebih berharga!
3. Masak Makanan Hingga Matang Sempurna - Memasak makanan hingga matang sempurna dapat membunuh bakteri berbahaya yang mungkin ada di dalamnya. Terutama untuk daging, unggas, dan telur. Pastikan bagian dalamnya tidak berwarna merah muda atau mentah.
Gunakan termometer makanan untuk memastikan suhu internalnya sudah mencapai suhu yang aman.
4. Simpan Makanan dengan Benar - Makanan yang tidak disimpan dengan benar bisa menjadi sarang bakteri. Simpan makanan matang di kulkas dalam wadah tertutup rapat. Jangan biarkan makanan berada di suhu ruang lebih dari dua jam.
Pisahkan makanan mentah dan matang untuk mencegah kontaminasi silang.
Mengapa program Makan Bergizi Gratis perlu melibatkan BPOM sejak awal, menurut pendapat Ibu Ratna?
Menurut Ibu Ratna Listyawati, seorang ahli gizi, "Keterlibatan BPOM sejak awal sangat penting untuk memastikan bahwa makanan yang didistribusikan memenuhi standar keamanan dan gizi yang ditetapkan. Ini bukan hanya soal menghindari keracunan, tetapi juga memastikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan penerima program."
Apa saja langkah konkret yang sedang dilakukan BGN untuk memperkuat koordinasi dengan BPOM, seperti yang dijelaskan oleh Bapak Budi?
Bapak Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI, menjelaskan, "BGN sedang menyusun mekanisme kerja sama formal dengan BPOM, termasuk pembentukan tim gabungan yang bertugas untuk melakukan pengawasan mutu pangan secara berkala dan memberikan pelatihan kepada penyedia makanan MBG. Selain itu, kami juga sedang mengembangkan sistem pelaporan online untuk memantau kualitas makanan secara real-time."
Bagaimana peran Dinas Kesehatan setempat dalam mengawasi program Makan Bergizi Gratis sebelum BPOM terlibat penuh, menurut penjelasan Ibu Sinta?
Menurut Ibu Sinta Nuriyah Wahid, tokoh masyarakat dan pegiat kesehatan, "Dinas Kesehatan memiliki peran vital dalam melakukan inspeksi mendadak ke dapur penyedia makanan, memeriksa sampel makanan secara berkala, dan memberikan edukasi tentang keamanan pangan kepada masyarakat. Mereka adalah garda terdepan dalam memastikan makanan yang dikonsumsi aman dan bergizi."
Apa dampak positif yang diharapkan dari Instruksi Presiden (Inpres) terkait program Makan Bergizi Gratis, menurut pandangan Bapak Joko?
Bapak Joko Widodo, Presiden RI, menyampaikan, "Inpres ini akan memberikan landasan hukum yang kuat untuk program MBG, memperjelas peran dan tanggung jawab masing-masing lembaga, dan memastikan koordinasi yang lebih efektif. Dengan demikian, program ini dapat berjalan lebih lancar, tepat sasaran, dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat."
Bagaimana masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengawasi program Makan Bergizi Gratis, menurut saran Ibu Ani?
Ibu Ani Yudhoyono, tokoh publik dan pegiat sosial, menyarankan, "Masyarakat dapat berperan aktif dengan melaporkan jika menemukan kejanggalan terkait kualitas makanan atau praktik yang tidak higienis. Laporkan kepada pihak berwenang, seperti Dinas Kesehatan atau BPOM, agar segera ditindaklanjuti. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini."
Selain pengawasan dari BPOM dan Dinas Kesehatan, faktor apa lagi yang penting dalam menjamin kualitas makanan, menurut pendapat Bapak Bambang?
Bapak Bambang Brodjonegoro, seorang ekonom dan pengamat kebijakan publik, menyatakan, "Penting juga untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran program MBG. Dana harus digunakan secara efisien dan efektif, serta diawasi secara ketat untuk mencegah penyimpangan yang dapat mempengaruhi kualitas makanan yang didistribusikan."