Inilah Cara Chat WA Bisa Disadap Diam,diam? Waspada Kebocoran Data Pribadi sekarang juga!

Selasa, 13 Mei 2025 oleh aisyah

Inilah Cara Chat WA Bisa Disadap Diam,diam? Waspada Kebocoran Data Pribadi sekarang juga!

Selain WhatsApp Web, Ini Lho Cara Chat WA Bisa Diam-Diam Diintip! Waspadalah!

Siapa sangka, aktivitas chatting di WhatsApp yang kita anggap pribadi ternyata bisa diintip oleh orang lain. Kita seringkali merasa aman karena WhatsApp sudah mengenkripsi pesan. Tapi, tahukah kamu kalau ada celah lain selain WhatsApp Web yang bisa dimanfaatkan untuk mengakses percakapan kita secara diam-diam?

Banyak yang beranggapan bahwa penyadapan itu rumit dan hanya bisa dilakukan oleh ahli IT. Padahal, ada beberapa cara sederhana yang bisa digunakan, mulai dari aplikasi pihak ketiga hingga trik manipulasi perangkat. Celakanya, cara-cara ini bisa disalahgunakan untuk mencuri informasi pribadi, data penting, bahkan digunakan untuk pemerasan.

Yuk, kita bedah beberapa cara penyadapan WhatsApp selain WhatsApp Web dan bagaimana cara melindungi akun kita dari ancaman ini!

Celah Keamanan yang Perlu Kamu Tahu

Meskipun WhatsApp mengklaim telah menggunakan enkripsi end-to-end, yang artinya hanya pengirim dan penerima yang bisa membaca pesan, tetap saja ada celah yang bisa dimanfaatkan. Sebagian besar metode ini memang memerlukan akses fisik ke perangkat atau kemampuan teknis yang lumayan, tapi tetap saja kita harus waspada.

Modus Operandi: Cara-Cara Chat WhatsApp Bisa Disadap

  • Serangan Spyware: Bayangkan handphone kamu terinfeksi spyware. Pelaku bisa melihat semua yang kamu ketik, baca pesan, bahkan mengakses mikrofon dan kamera untuk memata-matai aktivitasmu. Ngeri, kan?
  • Akses oleh Aparat Penegak Hukum: Dalam kasus tertentu, aparat hukum bisa menggunakan spyware atau teknik peretasan untuk mengakses isi WhatsApp. Mereka juga bisa meminta data resmi dari WhatsApp, seperti nomor telepon, waktu pengiriman pesan, alamat IP, dan informasi perangkat.
  • Backup ke Cloud yang Tidak Terenkripsi: Ini seringkali kita lupakan. Kalau kamu mencadangkan chat ke Google Drive atau iCloud tanpa enkripsi, aparat bisa meminta salinan pesan dari penyedia cloud tersebut. Jadi, pastikan backup kamu terenkripsi ya!
  • Manipulasi Fitur "Quote": Fitur kutipan pesan di WhatsApp ternyata bisa disalahgunakan. Peretas bisa memalsukan identitas pengirim dan memanipulasi isi percakapan.
  • WhatsApp Web: Ini yang paling umum. Jika seseorang memiliki akses ke handphone kamu, mereka bisa membuka WhatsApp Web dan membaca chat. Biasanya, akan ada notifikasi di perangkatmu, tapi tetap saja waspada. Aktifkan fitur keamanan biometrik di WhatsApp untuk mencegah akses tanpa izin.
  • Menyadap Nomor Telepon: Kalau seseorang berhasil mencegat nomor teleponmu, mereka bisa mendapatkan kode verifikasi dua langkah dan mengambil alih akun WhatsApp-mu. Aktifkan verifikasi dua langkah dan jangan berikan kode verifikasi ke siapapun!
  • Panggilan WhatsApp: Saat melakukan panggilan, alamat IP kamu bisa terlihat oleh lawan bicara. Menggunakan VPN bisa membantu menyembunyikan informasi ini.

Meskipun ada risiko-risiko tersebut, enkripsi end-to-end WhatsApp tetap memberikan perlindungan yang kuat. Setiap pesan dilindungi dengan kunci khusus yang hanya bisa dibuka oleh pengirim dan penerima, serta dilengkapi kode otentikasi agar tidak bisa diubah saat dikirim. Kunci enkripsi ini bahkan berubah untuk setiap pesan yang dikirim.

Lindungi percakapan WhatsApp-mu dari intaian orang lain! Berikut ini beberapa tips sederhana yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan keamanan akunmu:

1. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah - Ini adalah lapisan keamanan ekstra yang sangat penting. Dengan verifikasi dua langkah, kamu memerlukan PIN selain kode SMS untuk memverifikasi nomor teleponmu di WhatsApp. Caranya: Buka WhatsApp > Setelan > Akun > Verifikasi dua langkah > Aktifkan.

Contoh: Bayangkan seseorang berhasil mendapatkan kode verifikasi SMS-mu. Tanpa PIN verifikasi dua langkah, mereka tetap tidak bisa mengakses akun WhatsApp-mu!

2. Waspada Terhadap Phishing - Jangan pernah memberikan kode verifikasi WhatsApp kepada siapapun, termasuk yang mengaku sebagai pihak WhatsApp. WhatsApp tidak akan pernah meminta kode verifikasi melalui telepon atau pesan.

Contoh: Jika kamu menerima pesan yang mencurigakan, misalnya tawaran hadiah atau peringatan tentang akunmu, jangan klik tautan apapun dan jangan berikan informasi pribadi.

3. Periksa WhatsApp Web Secara Berkala - Buka WhatsApp > Setelan > WhatsApp Web untuk melihat perangkat mana saja yang saat ini terhubung ke akunmu. Jika ada perangkat yang tidak kamu kenali, segera keluarkan.

Contoh: Setiap kali kamu selesai menggunakan WhatsApp Web di komputer umum, pastikan untuk keluar dari sesi tersebut. Jangan biarkan sesi tetap aktif, karena orang lain bisa mengaksesnya.

4. Aktifkan Kunci Sidik Jari (atau Face ID) di WhatsApp - Ini akan mencegah orang lain membuka WhatsApp-mu meskipun mereka berhasil membuka kunci handphone-mu. Caranya: Buka WhatsApp > Setelan > Akun > Privasi > Kunci Sidik Jari (atau Face ID) > Aktifkan.

Contoh: Jika kamu sering meminjamkan handphone kepada teman atau keluarga, mengaktifkan kunci sidik jari akan memberikan lapisan keamanan ekstra untuk percakapan WhatsApp-mu.

5. Hati-Hati dengan Aplikasi Pihak Ketiga - Hindari mengunduh aplikasi pihak ketiga yang menjanjikan fitur tambahan untuk WhatsApp, seperti melihat pesan yang sudah dihapus atau menyadap percakapan orang lain. Aplikasi semacam itu seringkali mengandung malware atau spyware.

Contoh: Lebih baik menggunakan fitur yang sudah ada di WhatsApp secara optimal daripada mengambil risiko menginstal aplikasi yang tidak jelas keamanannya.

6. Enkripsi Backup WhatsApp-mu - Saat mencadangkan chat ke Google Drive atau iCloud, pastikan untuk mengaktifkan enkripsi. Ini akan melindungi data cadanganmu dari akses yang tidak sah.

Contoh: Cari pengaturan enkripsi di opsi pencadangan WhatsApp-mu. Ini akan memastikan bahwa meskipun seseorang berhasil mengakses akun Google Drive atau iCloud-mu, mereka tidak akan bisa membaca isi percakapan WhatsApp-mu.

Apakah benar WhatsApp bisa disadap semudah itu, menurut pendapat Bambang?

Menurut Onno W. Purbo, pakar keamanan siber, "Meskipun ada celah, WhatsApp dengan enkripsi end-to-end masih cukup aman. Yang penting adalah kita sebagai pengguna harus cerdas dan waspada terhadap potensi serangan, seperti phishing dan malware."

Kata Siti, apa yang harus saya lakukan jika curiga WhatsApp saya disadap?

Kata Pratama Persadha, Ketua Lembaga Riset Siber CISSReC, "Segera periksa WhatsApp Web dan keluarkan semua perangkat yang tidak dikenal. Ganti password akun Google atau iCloud jika kamu mencadangkan chat di sana. Aktifkan verifikasi dua langkah dan laporkan ke WhatsApp jika kamu merasa akunmu telah dibajak."

Apakah menggunakan VPN bisa benar-benar melindungi saya dari penyadapan, menurut penjelasan Rina?

Dijelaskan oleh Alfons Tanujaya, pengamat keamanan internet dari Vaksin.com, "VPN bisa menyembunyikan alamat IP kamu, tapi tidak sepenuhnya melindungi dari penyadapan. VPN hanya mengenkripsi lalu lintas internet antara perangkatmu dan server VPN. Jika server VPN itu sendiri tidak aman, data kamu tetap bisa terancam."

Apakah backup chat WhatsApp ke Google Drive aman? Bagaimana menurut pendapat Joko?

Menurut Teguh Aprianto, seorang ahli keamanan siber, "Backup chat ke Google Drive atau iCloud memang memudahkan, tapi juga berisiko jika tidak dienkripsi. Aktifkan fitur enkripsi di WhatsApp saat melakukan backup agar data kamu aman dari akses yang tidak sah."

Apa saja ciri-ciri WhatsApp yang sudah disadap, ya? Tolong jelaskan, Dewi!

Kata Dr. Ir. Ashwin Sasongko Sastrosubroto, M.Sc., pakar telematika dari ITB, "Beberapa ciri WhatsApp yang mungkin disadap antara lain: baterai cepat habis, data internet boros, muncul aplikasi yang tidak dikenal, atau ada aktivitas aneh di WhatsApp Web. Jika kamu mengalami hal ini, segera lakukan langkah-langkah pencegahan yang sudah disebutkan di atas."