Inilah Bupati Karanganyar Disanksi Pusat! Sampah Jadi Biang Kerok ujungnya fatal sekali
Kamis, 15 Mei 2025 oleh aisyah
Bupati Karanganyar Dikenai Sanksi Pusat: Masalah Sampah Jadi Sorotan Utama
Kabar kurang sedap datang dari Kabupaten Karanganyar. Pemerintah pusat, melalui Kementerian Lingkungan Hidup, menjatuhkan sanksi administrasi kepada Bupati Rober Christanto terkait penanganan sampah di wilayahnya. Sanksi ini merupakan tindak lanjut dari upaya pemerintah pusat untuk menghentikan praktik open dumping atau pembuangan sampah secara terbuka.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan langsung kabar ini saat menghadiri sebuah seminar di Karanganyar pada Selasa (13/5/2025). "Hari ini kita sudah terbitkan sanksi administrasi, ini termasuk Bupati Karanganyar," ujarnya kepada awak media.
Pemerintah pusat memberikan waktu enam bulan kepada seluruh bupati dan wali kota di Indonesia untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah di daerah masing-masing. Presiden Prabowo Subianto, menurut Hanif, sangat serius dalam menangani masalah sampah ini. Beliau bahkan menginstruksikan langkah-langkah percepatan, termasuk penggunaan teknologi waste to energy untuk kota-kota dengan timbunan sampah di atas 1.000 ton per hari, pembentukan satuan tugas penanganan sampah di seluruh Indonesia, dan penerapan solusi pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
"Sebanyak 343 unit site TPA di seluruh tanah air diberikan sanksi administrasi dan sekarang dalam pengawasan ketat selama enam bulan," tegas Hanif.
Selain pendekatan kuratif, Kementerian Lingkungan Hidup juga membuka kemungkinan untuk mengambil langkah represif jika diperlukan. Ini akan dilakukan jika sanksi administratif tidak diindahkan oleh pemerintah daerah. "Sanksi ada dua, bilamana sanksi administrasi tidak dipatuhi, kabupaten/kota akan diberikan pembebanan pemberatan sanksi dan bisa dikenakan pidana maksimal 1 tahun untuk kelalaian di dalam rangka mengimplementasikan paksaan pemerintah," jelas Hanif.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karanganyar, Sunarno, menyatakan bahwa Bupati Rober Christanto dan jajarannya sangat memperhatikan masalah sampah. Pihaknya telah melakukan penambahan luasan 3.000 meter persegi untuk TPA dan sedang menunggu bantuan dari provinsi sebesar Rp 10 miliar untuk pembelian alat berat dan pembangunan hanggar.
"Ini kita diberi banyak anggaran terkait untuk penuntasan dalam waktu 6 bulan itu. Salah satunya dalam waktu dekat ini, kita diberi Rp 1,5 miliar, itu mendahului perubahan (APBD). Itu digunakan untuk pembelian tanah uruk, pembuatan hanggar, pembuatan pipa gas metan dan juga pemasangan ngelanjutin saluran yang lama itu," ungkapnya.
Sunarno juga menambahkan bahwa akan ada penambahan anggaran pada Perubahan APBD 2025 untuk Sanitary Landfill.
Masalah sampah memang kompleks, tapi kita bisa mulai dari hal kecil di rumah. Berikut beberapa tips sederhana yang bisa kamu terapkan untuk mengurangi dampak sampah:
1. Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai - Mulailah dengan membawa tas belanja sendiri saat berbelanja, hindari membeli minuman dalam kemasan plastik, dan gunakan botol minum serta kotak makan yang bisa dipakai berulang kali. Ini langkah kecil yang dampaknya besar!
Contohnya, daripada beli air mineral botolan setiap hari, lebih baik bawa botol minum dan isi ulang di rumah.
2. Pilahlah Sampah di Rumah - Siapkan minimal dua wadah sampah: satu untuk sampah organik (sisa makanan, daun kering) dan satu lagi untuk sampah anorganik (plastik, kertas, logam). Dengan memilah sampah, kamu memudahkan proses daur ulang.
Misalnya, sisa sayuran dan buah bisa dikumpulkan untuk dijadikan kompos.
3. Manfaatkan Sampah Organik Jadi Kompos - Membuat kompos dari sampah organik sangat mudah dan bermanfaat untuk tanaman. Kamu bisa menggunakan komposter sederhana atau membuat lubang kompos di halaman rumah.
Kompos ini bisa digunakan sebagai pupuk alami untuk tanaman di rumah, sehingga kamu tidak perlu lagi membeli pupuk kimia.
4. Daur Ulang Sampah Anorganik - Jika memungkinkan, daur ulang sampah anorganik seperti botol plastik, kertas, dan kardus. Kamu bisa menjualnya ke pengepul sampah atau memanfaatkan kembali untuk keperluan lain.
Contohnya, botol plastik bekas bisa dijadikan pot tanaman atau wadah penyimpanan barang.
Mengapa ya, Pak Bupati Karanganyar bisa sampai kena sanksi masalah sampah ini, menurut Bapak Prof. Dr. Bambang Sudarsono?
Menurut Prof. Dr. Bambang Sudarsono, ahli kebijakan publik, sanksi ini kemungkinan besar disebabkan oleh belum optimalnya sistem pengelolaan sampah di Karanganyar. "Kemungkinan besar masih ada praktik open dumping dan kurangnya infrastruktur yang memadai untuk pengolahan sampah. Ini adalah masalah klasik yang sering terjadi di banyak daerah," ujarnya.
Apa saja sih dampak buruknya kalau kita buang sampah sembarangan, menurut Ibu Lurah Siti Aminah?
Ibu Lurah Siti Aminah menjelaskan, "Membuang sampah sembarangan bisa menyebabkan berbagai masalah, mulai dari pencemaran lingkungan, banjir, hingga penyebaran penyakit. Selain itu, lingkungan yang kotor juga tidak enak dipandang dan bisa menurunkan kualitas hidup masyarakat."
Sebagai warga biasa, apa yang bisa saya lakukan untuk membantu mengurangi masalah sampah ini, menurut Mas Joko Santoso?
Mas Joko Santoso, seorang aktivis lingkungan, menyarankan, "Kita bisa mulai dari hal-hal kecil di rumah, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah, dan mendaur ulang. Selain itu, kita juga bisa aktif dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan dan mengedukasi orang lain tentang pentingnya menjaga kebersihan."
Apa yang dimaksud dengan waste to energy yang tadi disebutkan oleh Pak Menteri, menurut Mbak Ayu Lestari, seorang insinyur lingkungan?
Mbak Ayu Lestari menjelaskan, "Waste to energy adalah teknologi pengolahan sampah yang mengubah sampah menjadi energi, seperti listrik atau panas. Teknologi ini bisa menjadi solusi untuk mengurangi volume sampah dan menghasilkan energi yang ramah lingkungan."
Bagaimana caranya agar program penanganan sampah di Karanganyar ini bisa berhasil, menurut Bapak Rober Christanto, selaku Bupati Karanganyar?
Bapak Rober Christanto, Bupati Karanganyar, menjawab, "Keberhasilan program penanganan sampah membutuhkan kerjasama dari semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, masyarakat, hingga sektor swasta. Kami akan terus berupaya meningkatkan infrastruktur pengolahan sampah, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan, dan mencari solusi inovatif untuk mengatasi masalah sampah ini."