Inilah 3 Ciri Urine yang Wajib Diwaspadai, Tanda Kerusakan Ginjal? segera konsultasi dokter

Senin, 12 Mei 2025 oleh aisyah

Inilah 3 Ciri Urine yang Wajib Diwaspadai, Tanda Kerusakan Ginjal? segera konsultasi dokter

3 Ciri Urine yang Bisa Jadi Pertanda Ginjal Bermasalah

Ginjal adalah organ vital yang punya segudang tugas penting dalam tubuh kita. Mulai dari menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, menyaring darah dari zat-zat berbahaya, mengatur tekanan darah, sampai membuang limbah melalui urine. Bisa dibilang, ginjal ini seperti "penjaga kebersihan" tubuh kita.

Sayangnya, gangguan ginjal seringkali datang tanpa disadari. Padahal, mendeteksi masalah ginjal sejak dini itu krusial banget. Dengan begitu, pengobatan bisa segera dilakukan dan peluang kesembuhan pun meningkat. Nah, salah satu cara sederhana untuk memantau kesehatan ginjal adalah dengan memperhatikan perubahan pada urine kita. Yuk, kenali ciri-ciri urine yang bisa jadi sinyal adanya masalah pada ginjal!

Urine adalah "produk" yang dihasilkan ginjal setelah menyaring darah. Jadi, kalau ada yang aneh dengan urine, bisa jadi itu indikasi ada masalah di ginjal. Perubahan warna, konsistensi, atau frekuensi buang air kecil bisa menjadi petunjuk penting.

Kenali Ciri-Ciri Urine yang Mengindikasikan Masalah Ginjal

Berikut ini adalah beberapa ciri urine yang sebaiknya tidak diabaikan, karena bisa jadi tanda adanya gangguan fungsi ginjal:

1. Warna Urine yang Tidak Biasa

Perhatikan warna urine Anda. Jika tiba-tiba berubah menjadi merah, cokelat, atau mirip warna teh atau cola, ini patut dicurigai. Warna-warna tersebut bisa menandakan adanya darah dalam urine (hematuria) atau penumpukan limbah yang seharusnya sudah disaring oleh ginjal. Bahkan, urine berwarna kuning tua yang sangat pekat juga bisa mengindikasikan dehidrasi dan gangguan fungsi ginjal, karena tubuh jadi menahan cairan dan limbah.

Menurut National Kidney Foundation, ginjal yang tidak berfungsi dengan baik mungkin tidak mampu menyaring zat-zat berbahaya seperti darah dan protein. Akibatnya, zat-zat ini ikut keluar bersama urine dan menyebabkan perubahan warna.

2. Perubahan Jumlah Urine yang Signifikan

Produksi urine yang berkurang drastis juga bisa menjadi pertanda bahwa ginjal sedang "mogok kerja". Jika Anda merasa jarang buang air kecil dalam sehari atau volume urine yang keluar sangat sedikit, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter. Penurunan produksi urine ini bisa jadi indikasi awal gagal ginjal.

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa tips sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan ginjal:

1. Minum Air Putih yang Cukup - Usahakan minum minimal 8 gelas air putih setiap hari. Air membantu ginjal menyaring limbah dan racun dari darah. Kurang minum air putih bisa membebani kerja ginjal dan meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.

Contohnya, bawa botol air minum kemanapun Anda pergi dan biasakan minum setiap jam.

2. Batasi Konsumsi Garam - Terlalu banyak garam bisa meningkatkan tekanan darah, yang pada gilirannya dapat merusak ginjal. Hindari makanan olahan, makanan cepat saji, dan tambahkan garam secukupnya saat memasak.

Coba gunakan rempah-rempah alami seperti bawang putih, merica, atau cabai untuk menambah rasa pada masakan Anda.

3. Jaga Berat Badan Ideal - Obesitas atau kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko diabetes dan tekanan darah tinggi, yang keduanya merupakan faktor risiko utama penyakit ginjal. Olahraga teratur dan pola makan sehat bisa membantu menjaga berat badan ideal.

Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, jogging, atau bersepeda selama 30 menit setiap hari.

4. Hindari Konsumsi Obat-obatan yang Berlebihan - Beberapa jenis obat-obatan, terutama obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen, dapat merusak ginjal jika dikonsumsi dalam jangka panjang atau dosis tinggi. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan apapun.

Jika Anda merasa nyeri, coba atasi dengan kompres air hangat atau pijat ringan terlebih dahulu sebelum minum obat.

5. Rutin Periksa Kesehatan - Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ginjal, diabetes, atau tekanan darah tinggi. Pemeriksaan urine dan tes darah dapat membantu mendeteksi masalah ginjal sejak dini.

Idealnya, lakukan pemeriksaan kesehatan minimal setahun sekali.

Dok, apakah urine berbusa selalu menandakan masalah ginjal, menurut Bapak Budi?

Menurut Dr. Siti Fadilah Supari, seorang ahli ginjal terkemuka, urine berbusa memang bisa menjadi tanda adanya protein dalam urine (proteinuria), yang bisa jadi indikasi gangguan ginjal. Namun, urine berbusa juga bisa disebabkan oleh faktor lain seperti dehidrasi atau aliran urine yang kuat. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memastikan penyebabnya.

Ibu Ani bertanya, bagaimana cara membedakan warna urine yang normal dengan yang tidak normal?

Menjawab pertanyaan Ibu Ani, Prof. Dr. Nila Moeloek, seorang ahli kesehatan masyarakat, menjelaskan bahwa urine normal biasanya berwarna kuning pucat hingga kuning jernih. Warna yang tidak normal meliputi merah, cokelat, atau seperti teh. Warna-warna ini bisa mengindikasikan adanya darah atau masalah pada hati dan ginjal. Jika ragu, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Apakah sakit pinggang selalu berhubungan dengan masalah ginjal, menurut Mas Joko?

Menurut Dr. Terawan Agus Putranto, seorang ahli radiologi, sakit pinggang memang bisa menjadi gejala penyakit ginjal, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti perubahan warna urine atau kesulitan buang air kecil. Namun, sakit pinggang juga bisa disebabkan oleh masalah otot, saraf, atau tulang belakang. Untuk memastikan penyebabnya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Mbak Rina bertanya, apakah sering menahan pipis bisa merusak ginjal?

Menanggapi pertanyaan Mbak Rina, Dr. Reisa Broto Asmoro, seorang dokter dan presenter televisi, menjelaskan bahwa sering menahan pipis memang tidak baik untuk kesehatan. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK) dan dalam jangka panjang dapat memengaruhi fungsi ginjal. Usahakan untuk buang air kecil secara teratur saat terasa ingin.