Ini Aplikasi Saingan WhatsApp di 2025, Pengguna Mulai Pindah, Akankah Anda Berikutnya?
Senin, 21 April 2025 oleh aisyah
Telegram: Saingan WhatsApp yang Makin Menggoda di 2025?
Jakarta - Persaingan aplikasi pesan instan semakin memanas! Telegram, aplikasi yang kerap dibandingkan dengan WhatsApp, menunjukkan pertumbuhan pengguna yang signifikan di tahun 2025. Tak hanya itu, Telegram juga berhasil meraup keuntungan yang menggiurkan.
Pendiri Telegram, Pavel Durov, mengumumkan bahwa pengguna aktif Telegram telah mencapai 1 miliar per Maret 2025. Lebih impresif lagi, perusahaan ini berhasil mencetak profit sebesar US$547 juta sepanjang tahun lalu. Bandingkan dengan WhatsApp yang meskipun masih memimpin dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif dan diprediksi mencapai 3 miliar di akhir 2025, belum tentu seprofitabel Telegram.
"Di atas kami ada WhatsApp, layanan murah yang meniru Telegram. Selama bertahun-tahun, WhatsApp berupaya mengikuti inovasi kami sembari membakar uang miliaran dolar AS untuk lobi dan kampanye PR demi memperlambat pertumbuhan kami," kata Pavel Durov, seperti dikutip dari TechCrunch.
Durov menambahkan, "Mereka [WhatsApp] gagal. Telegram bertumbuh, meraup keuntungan, dan mempertahankan kemandirian kami."
Data dari DemandSage menunjukkan bahwa 10 juta orang telah berlangganan layanan berbayar Telegram Premium. India menjadi basis pengguna terbesar Telegram dengan kontribusi 45%, sementara AS hanya menyumbang 9%. Mayoritas pengguna Telegram (53,2%) berada di rentang usia 25-44 tahun, dengan dominasi pengguna pria (58%) dibandingkan perempuan (42%).
Meskipun rata-rata waktu penggunaan Telegram per bulan (3 jam 45 menit) masih jauh di bawah WhatsApp (17 jam 6 menit), pertumbuhan Telegram tetap patut diperhitungkan. Apalagi, Durov pernah mengungkapkan bahwa Telegram menghadapi tekanan dari berbagai negara terkait pertukaran informasi di platformnya.
Pada 2024, Durov sempat ditahan di Prancis atas tuduhan keterlibatan dalam distribusi konten ilegal di Telegram. Meskipun dibebaskan dengan jaminan, insiden ini mendorong Telegram untuk meningkatkan moderasi konten. Namun, Durov tetap menekankan netralitas platformnya, terutama dalam konteks konflik geopolitik seperti invasi Rusia ke Ukraina di tahun 2022.
Berikut beberapa tips untuk memaksimalkan pengalaman Anda menggunakan Telegram:
1. Manfaatkan Bot Telegram - Telegram memiliki banyak bot yang bisa membantu Anda, mulai dari bot pengingat, bot berita, hingga bot untuk download. Contohnya, gunakan bot @ImageBot untuk mencari dan mengirim gambar dengan mudah.
2. Gabung Grup dan Channel yang Relevan - Temukan komunitas dan informasi yang Anda minati dengan bergabung ke grup dan channel Telegram. Misalnya, ikuti channel berita favorit Anda untuk mendapatkan update terkini.
3. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah - Lindungi akun Anda dengan mengaktifkan verifikasi dua langkah di pengaturan privasi dan keamanan.
4. Kelola Notifikasi dengan Bijak - Atur notifikasi untuk setiap chat agar tidak mengganggu aktivitas Anda. Anda bisa mematikan notifikasi untuk grup yang kurang penting.
5. Eksplor Fitur Telegram Premium (Opsional) - Jika menginginkan fitur lebih, seperti upload file berukuran besar dan stiker eksklusif, pertimbangkan untuk berlangganan Telegram Premium.
Apakah Telegram aman digunakan, Pak Budi Santoso?
Sebagai pakar keamanan siber, saya menilai Telegram cukup aman dengan enkripsi end-to-end-nya. Namun, penting untuk tetap berhati-hati dalam berbagi informasi pribadi dan mengaktifkan fitur keamanan yang tersedia. - Budi Santoso, Pakar Keamanan Siber
Bagaimana cara membedakan grup dan channel di Telegram, Ibu Ani Wijaya?
Grup di Telegram memungkinkan anggota untuk berinteraksi satu sama lain, sementara channel berfungsi sebagai platform siaran satu arah dari admin ke pengikut. - Ani Wijaya, Social Media Specialist
Apa keuntungan menggunakan Telegram Premium, Mas Reza Pratama?
Dengan Telegram Premium, Anda mendapatkan fitur tambahan seperti upload file yang lebih besar, stiker eksklusif, dan kecepatan download yang lebih cepat. - Reza Pratama, Tech Reviewer
Bagaimana tanggapan pemerintah Indonesia terhadap penggunaan Telegram, Bapak Anton Setiawan?
Pemerintah Indonesia mendorong penggunaan platform digital yang aman dan bertanggung jawab. Kami terus memantau dan berkoordinasi dengan penyedia layanan seperti Telegram untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. - Anton Setiawan, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (fiktif)