Hidrogen Diklaim Lebih Irit dari BBM, Ini Penjelasannya, Hemat Uang Anda

Rabu, 16 April 2025 oleh aisyah

Hidrogen Diklaim Lebih Irit dari BBM, Ini Penjelasannya, Hemat Uang Anda

Hidrogen: Alternatif Bahan Bakar yang Lebih Irit dari Bensin?

Bayangkan, mengisi bahan bakar mobil Anda dengan harga jauh lebih murah daripada bensin. Itulah potensi yang ditawarkan oleh hidrogen sebagai bahan bakar alternatif. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan perbandingan menarik antara biaya penggunaan hidrogen, bensin, dan listrik untuk kendaraan. Menggunakan contoh mobil Toyota Innova, Darmawan menjelaskan bahwa biaya per kilometer dengan bensin mencapai Rp 1.300. Sementara itu, hidrogen dan pengisian daya mobil listrik di SPKLU hanya membutuhkan sekitar Rp 550 per kilometer.

Keunggulan hidrogen semakin terlihat dari sisi produksi. Darmawan menjelaskan bahwa PLN memiliki kelebihan pasokan hidrogen dari proses pendinginan pembangkit listrik. Kebutuhan pendingin hanya 75 ton, sementara produksi mencapai 200 ton. Kelebihan inilah yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar, sehingga biaya produksinya menjadi sangat rendah. "Karena ini excess supply, tidak ada investasi pembangkit, biayanya hanya Rp 550 per kilometer. Lebih murah daripada bensin, hidrogennya bisa dibilang setengah gratis. Kalau tidak dimanfaatkan, ya terbuang ke udara," ungkap Darmawan.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menambahkan bahwa hidrogen merupakan solusi potensial untuk mengurangi impor BBM yang mencapai 900-1.000 barel per hari. Indonesia memiliki sumber daya melimpah untuk memproduksi hidrogen, seperti batu bara, gas, dan air. "Kita bisa mengurangi impor dengan memanfaatkan bahan bakar alternatif, seperti B40, baterai listrik, dan juga hidrogen," ujarnya.

Meskipun menjanjikan, Bahlil mengakui bahwa hidrogen masih merupakan teknologi baru. Pemerintah perlu merumuskan kebijakan yang tepat untuk mendorong perkembangan pasar hidrogen. Saat ini, regulasi baru mencakup kendaraan listrik, dan belum ada aturan khusus untuk kendaraan berbahan bakar hidrogen. Pemerintah sedang mengkaji proposal investasi dan mencari cara untuk memberikan insentif agar investasi di sektor hidrogen menjadi lebih menarik.

Yuk, Beralih ke Kendaraan yang Lebih Ramah Lingkungan!

Siap berkontribusi untuk lingkungan yang lebih bersih? Berikut beberapa tips untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan:

1. Riset Jenis Kendaraan - Pelajari berbagai jenis kendaraan ramah lingkungan, seperti mobil listrik, hibrida, dan berbahan bakar hidrogen. Pertimbangkan kebutuhan dan budget Anda.

Contoh: Bandingkan spesifikasi dan harga mobil listrik Hyundai Ioniq 5 dengan Toyota Prius Hybrid.

2. Cek Infrastruktur - Pastikan ketersediaan infrastruktur pengisian daya atau pengisian bahan bakar di daerah Anda. Apakah ada SPKLU atau stasiun pengisian hidrogen yang mudah dijangkau?

Contoh: Gunakan aplikasi untuk menemukan lokasi SPKLU terdekat.

3. Manfaatkan Insentif Pemerintah - Cari tahu apakah ada insentif atau subsidi yang diberikan pemerintah untuk pembelian kendaraan ramah lingkungan.

Contoh: Beberapa daerah memberikan keringanan pajak untuk mobil listrik.

4. Hitung Biaya Operasional - Bandingkan biaya operasional kendaraan ramah lingkungan dengan kendaraan konvensional. Perhitungkan biaya bahan bakar, perawatan, dan pajak.

Contoh: Hitung penghematan biaya bahan bakar dengan menggunakan mobil listrik dibandingkan mobil bensin.

5. Uji Coba Kendaraan - Lakukan test drive untuk merasakan langsung pengalaman berkendara dengan kendaraan ramah lingkungan pilihan Anda.

Contoh: Kunjungi dealer mobil dan minta kesempatan untuk mencoba mobil listrik atau hibrida.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah hidrogen aman digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, Pak Darmawan? - Ani Wijaya

Darmawan Prasodjo (Dirut PLN): Hidrogen memang mudah terbakar, namun dengan teknologi penyimpanan dan penggunaan yang tepat, hidrogen bisa menjadi bahan bakar yang aman. Standar keamanan yang ketat diterapkan dalam desain kendaraan dan infrastruktur hidrogen.

Kapan kira-kira mobil hidrogen akan tersedia secara luas di Indonesia, Pak Bahlil? - Budi Santoso

Bahlil Lahadalia (Menteri ESDM): Pemerintah sedang berupaya mendorong investasi di sektor hidrogen. Ketersediaan mobil hidrogen secara luas bergantung pada perkembangan pasar dan infrastruktur. Kami optimis dalam beberapa tahun ke depan, mobil hidrogen akan mulai meramaikan pasar otomotif Indonesia.

Apa saja tantangan dalam pengembangan infrastruktur hidrogen di Indonesia, Bu Sri Mulyani? - Siti Nurhaliza

Sri Mulyani (Menteri Keuangan): Salah satu tantangan utama adalah investasi yang cukup besar untuk membangun infrastruktur produksi, penyimpanan, dan distribusi hidrogen. Pemerintah sedang mengkaji berbagai skema pembiayaan dan insentif untuk menarik investor.

Bagaimana pemerintah memastikan harga hidrogen tetap terjangkau bagi masyarakat, Pak Jokowi? - Rudi Hartono

Joko Widodo (Presiden RI): Pemerintah berkomitmen untuk memastikan harga hidrogen tetap terjangkau. Kami akan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dalam negeri dan memberikan insentif yang tepat agar harga hidrogen kompetitif dibandingkan bahan bakar lainnya.