Harga Emas Terus Pecah Rekor, Apakah Akan Turun Lagi? Saatnya Beli atau Tunggu?
Minggu, 20 April 2025 oleh aisyah
Harga Emas Terus Meroket, Akankah Turun Kembali?
Harga emas Antam terus menguat, bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Harga emas 1 gram di Pegadaian bahkan telah menembus Rp 2.037.000 pada Kamis (17/4). Pertanyaannya, apakah harga emas akan turun kembali?
Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, menjelaskan bahwa kenaikan harga emas ini dipicu oleh aksi beli investor dan pelaku pasar. Ketidakpastian ekonomi global, geopolitik yang memanas, perang dagang, dan penurunan suku bunga akibat inflasi rendah menjadi faktor pendorongnya. "Pembelian logam mulia menunjukkan kekhawatiran masyarakat akan dampak perang dagang yang berlarut-larut dan geopolitik yang semakin panas. Inilah yang membuat harga emas melambung tinggi," ujarnya.
Dalam jangka menengah, harga emas diprediksi akan terus naik, bahkan berpotensi mencapai Rp 2,3-2,4 juta per gram. "Spekulasinya, harga logam mulia kemungkinan besar akan naik hingga Rp 2,3-2,4 juta per gram. Jika berani berspekulasi, silakan tahan. Namun, jika tidak, lebih baik jual saja," tambah Ibrahim.
Sementara itu, Joe Cavatoni, ahli strategi pasar senior di World Gold Council, memaparkan tiga skenario harga emas dalam jangka menengah: harga emas terus naik, harga emas berfluktuasi dan sulit diprediksi, atau harga emas anjlok tajam. Dari ketiga skenario tersebut, peluang harga emas untuk terus meningkat adalah yang terbesar, mengingat kekhawatiran pasar global terhadap potensi perang dagang yang berkepanjangan.
"Jika keputusan untuk melanjutkan tarif perdagangan tetap berlaku, ketidakpastian ekonomi akan terus berlanjut, yang cenderung mendorong permintaan aset safe haven seperti emas," kata Cavatoni.
Meski demikian, Cavatoni tidak menutup kemungkinan harga emas akan turun. Hal ini bisa terjadi jika banyak investor terpaksa menjual emas dalam jumlah besar untuk menutup kerugian di instrumen investasi lain. "Dalam aksi jual pasar yang tajam, emas bisa turun bersamaan dengan saham karena investor membutuhkan likuiditas. Likuiditas emas yang tinggi dan rendahnya korelasi dengan saham menjadikannya salah satu aset yang paling mudah dijual saat pasar anjlok," jelasnya.
Peningkatan kondisi ekonomi dan minat investor terhadap instrumen berisiko tinggi juga dapat menurunkan harga emas. "Jika kondisi keuangan global stabil dan inflasi mereda, harga emas mungkin stabil atau sedikit turun, karena investor lebih memilih instrumen berisiko," ungkap Cavatoni.
Kesimpulannya, meskipun banyak pakar memprediksi harga emas akan terus meningkat, kemungkinan harga emas turun tetap ada.
Berikut beberapa tips untuk menghadapi fluktuasi harga emas:
1. Pahami Profil Risiko Anda - Sebelum berinvestasi emas, kenali profil risiko Anda. Apakah Anda tipe investor agresif, moderat, atau konservatif? Ini akan membantu Anda menentukan alokasi investasi yang tepat.
Contoh: Jika Anda konservatif, sebaiknya alokasikan sebagian kecil portofolio Anda ke emas.
2. Diversifikasi Portofolio - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Diversifikasi investasi Anda ke berbagai instrumen, termasuk emas, saham, obligasi, dan properti. Ini akan mengurangi risiko kerugian.
Contoh: Sebarkan investasi Anda ke beberapa instrumen agar tidak terlalu terpengaruh fluktuasi harga emas.
3. Pantau Perkembangan Pasar - Selalu ikuti perkembangan pasar dan berita ekonomi. Ini akan membantu Anda membuat keputusan investasi yang lebih bijak.
Contoh: Baca berita ekonomi dan analisis pasar untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi harga emas.
4. Konsultasikan dengan Ahli - Jika Anda ragu, konsultasikan dengan perencana keuangan atau ahli investasi. Mereka dapat memberikan saran yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan Anda.
Contoh: Diskusikan strategi investasi emas Anda dengan perencana keuangan untuk mendapatkan saran profesional.
Apakah sekarang waktu yang tepat untuk membeli emas, Pak Desianto?
(Destry Damayanti, Ekonom Senior) Investasi emas selalu menarik, terutama di tengah ketidakpastian. Namun, pertimbangkan profil risiko dan tujuan finansial Anda. Jangan terbawa euforia pasar.
Bagaimana cara terbaik menyimpan emas, Bu Ani?
(Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia) Anda bisa menyimpan emas fisik di brankas pribadi atau memanfaatkan layanan safe deposit box di bank. Investasi emas digital melalui platform terpercaya juga merupakan pilihan yang praktis dan aman.
Apa saja risiko investasi emas, Pak Budi?
(Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan) Fluktuasi harga adalah risiko utama. Selain itu, ada risiko pencurian untuk emas fisik. Pastikan Anda menyimpan emas dengan aman dan memahami dinamika pasar.
Kapan sebaiknya menjual emas, Ibu Ratna?
(Lo Kheng Hong, Investor Saham) Tidak ada patokan pasti. Sesuaikan dengan tujuan investasi Anda. Jika tujuan tercapai atau Anda membutuhkan dana likuid, saat itu bisa menjadi pertimbangan untuk menjual.