Gugatan Redenominasi Rp 1.000 Jadi Rp 1 di MK, Legal Standing Pemohon Disorot Picu Kontroversi

Jumat, 25 April 2025 oleh aisyah

Gugatan Redenominasi Rp 1.000 Jadi Rp 1 di MK, Legal Standing Pemohon Disorot Picu Kontroversi

Redenominasi Rupiah Digugat: MK Soroti Kedudukan Hukum Pemohon

Jakarta - Usulan redenominasi rupiah dari Rp 1.000 menjadi Rp 1 tengah diuji di Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, hakim konstitusi mempertanyakan kerugian konkret yang dialami pemohon, seorang advokat bernama Zico, sehingga merasa perlu mengajukan gugatan ini. Dalam sidang Selasa (22/4/2025), Hakim Konstitusi Saldi Isra menyoroti legal standing Zico, menekankan pentingnya argumentasi yang kuat terkait kerugian aktual maupun potensial akibat banyaknya angka nol pada mata uang rupiah.

Saldi Isra belum yakin dengan argumen yang disampaikan. "Saya terus terang belum bisa meyakinkan dengan argumentasi legal standing itu, yang aktualnya saja belum meyakinkan, apalagi yang potensialnya," katanya. Ia pun memberi nasihat kepada pemohon untuk memperkuat argumentasi kerugian yang dialaminya.

Kuasa hukum Zico, Putu Surya Permana Putra, berargumen bahwa banyaknya angka nol pada rupiah merugikan kliennya secara konstitusional, dinilai tidak efisien, dan berbeda dengan negara lain yang telah memangkas angka nol pada mata uangnya sebagai tanda stabilitas ekonomi. Argumen yang lebih unik, Putu juga menyebutkan bahwa menghitung denominasi rupiah yang besar menyebabkan digital eye strain atau kelelahan mata pada Zico. Hal ini disadari Zico saat bertransaksi di Singapura menggunakan dolar Singapura yang nominalnya lebih sederhana. Zico mengaku kesulitan dan bahkan pernah salah transaksi karena banyaknya angka nol pada rupiah.

Zico meminta MK menyatakan Pasal 5 ayat (1) huruf c dan ayat (2) huruf c Undang-Undang Mata Uang bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak berkekuatan hukum mengikat, kecuali jika dimaknai dengan konversi Rp 1.000 menjadi Rp 1.

Berikut beberapa tips untuk bertransaksi dengan aman dan nyaman, terlepas dari denominasi mata uang:

1. Teliti sebelum membayar. - Periksa kembali nominal yang tertera di mesin EDC atau struk sebelum Anda menyetujui pembayaran. Jangan terburu-buru, pastikan jumlahnya sesuai dengan yang seharusnya.

2. Manfaatkan aplikasi mobile banking. - Aplikasi mobile banking memudahkan Anda untuk memeriksa saldo dan riwayat transaksi secara detail, sehingga meminimalisir kesalahan.

3. Gunakan kalkulator jika perlu. - Jangan ragu menggunakan kalkulator di ponsel Anda untuk menghitung total belanjaan, terutama jika melibatkan banyak item atau diskon.

4. Simpan bukti transaksi. - Simpan struk atau bukti transaksi lainnya sebagai referensi jika terjadi kesalahan atau sengketa di kemudian hari.

5. Laporkan jika ada kesalahan. - Jika terjadi kesalahan transaksi, segera laporkan ke pihak bank atau merchant terkait. Jangan menunda, karena semakin cepat dilaporkan, semakin mudah masalahnya diselesaikan.

Apakah redenominasi akan berpengaruh pada nilai uang saya, Pak Perry?

Perry Warjiyo (Gubernur Bank Indonesia): Redenominasi tidak mengurangi nilai uang Anda. Ini hanya penyederhanaan penulisan mata uang, bukan perubahan nilai. Misalnya, Rp 1.000 akan menjadi Rp 1, tetapi nilainya tetap sama.

Bu Sri Mulyani, apa manfaat redenominasi bagi perekonomian Indonesia?

Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan): Redenominasi dapat meningkatkan efisiensi transaksi, penyederhanaan akuntansi, dan memperkuat citra rupiah di mata internasional. Namun, pelaksanaannya perlu dipertimbangkan dengan matang.

Bagaimana proses redenominasi akan dilakukan, Pak Mahfud MD?

Mahfud MD (Menko Polhukam): Proses redenominasi membutuhkan undang-undang dan tahapan transisi yang panjang. Masyarakat akan diberikan waktu untuk beradaptasi dengan mata uang baru.

Apa dampak redenominasi terhadap inflasi, Bu Rosita?

Rosita Dewi (Pengamat Ekonomi): Jika dikelola dengan baik, redenominasi tidak akan menyebabkan inflasi yang signifikan. Pemerintah perlu menjaga stabilitas harga dan melakukan sosialisasi yang efektif kepada masyarakat.

Pak Faisal Basri, apakah saat ini waktu yang tepat untuk melakukan redenominasi?

Faisal Basri (Ekonom Senior): Waktu yang tepat untuk redenominasi perlu mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi dan kesiapan masyarakat. Perlu kajian yang komprehensif sebelum mengambil keputusan.