Gen Z Lepas Smartphone, Kompak Pindah ke HP Penggantinya, Apa, Mengapa, Bagaimana, dan Kapan?
Senin, 14 April 2025 oleh aisyah
Gen Z Lepas Smartphone, Beralih ke HP Jadul?
Fenomena menarik sedang terjadi di kalangan Generasi Z. Setelah sekian lama identik dengan smartphone, kini mereka mulai melirik alternatif lain. Bukan upgrade ke gadget yang lebih canggih, melainkan kembali ke perangkat yang lebih sederhana: feature phone alias HP jadul. Benarkah tren ini mulai menggeliat?
Seorang influencer 'dumb phone', Jose Briones, mengamati bahwa sebagian Gen Z mulai merasa jenuh dengan layar smartphone. "Mereka bosan terus-menerus terpaku pada layar," ujarnya seperti dikutip dari CNBC International. Tren ini, yang mulai terlihat di Amerika Serikat beberapa tahun lalu, seakan menjadi angin segar bagi produsen ponsel jadul seperti HMD Global, pemilik merek Nokia yang begitu populer di awal tahun 2000-an.
Di AS, penjualan feature phone dilaporkan melonjak hingga puluhan ribu unit per bulan pada tahun 2022, berbanding terbalik dengan penjualan global smartphone yang justru mengalami penurunan. Pasar feature phone sendiri didominasi oleh negara-negara di Timur Tengah, Afrika, dan India, yang menurut Counterpoint Research mencapai 80% pada tahun lalu.
Bagaimana dengan Indonesia?
Di Indonesia, pasar smartphone sempat mengalami penurunan daya beli beberapa tahun terakhir. Laporan IDC Worldwide Quaterly Mobile Phone Tracker menunjukkan penurunan sebesar 14,3% pada tahun 2023, dengan total pengiriman hanya 35 juta unit.
Namun, secercah harapan muncul di tahun 2024. Pasar smartphone Indonesia mencatat pertumbuhan positif sebesar 15,5% year-on-year (YoY), mencapai hampir 40 juta unit. IDC mencatat pertumbuhan kuat pada paruh pertama tahun 2024, setelah beberapa kuartal sebelumnya mengalami penurunan.
HP Mahal Sepi Peminat?
Pertumbuhan pasar smartphone di Indonesia pada tahun 2024 terutama didorong oleh segmen ultra low-end (di bawah Rp1,6 juta) yang dipimpin oleh Transsion. Segmen kelas menengah (Rp3,2 juta - Rp9,8 juta) juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, sebesar 24,9% YoY, dengan OPPO sebagai pemimpin pasar. Ironisnya, segmen high-end (di atas Rp10 juta) justru mengalami penurunan sebesar 9,2%, salah satunya disebabkan oleh larangan penjualan iPhone 16 pada Q4 2024.
Sementara itu, pangsa pasar 5G meningkat pesat menjadi 25,8% pada tahun 2024, dari 17,1% pada tahun sebelumnya. Hal ini didorong oleh peluncuran model-model baru dan penawaran 5G yang semakin terjangkau.
Apakah tren kembali ke HP jadul akan berdampak signifikan pada pasar smartphone di Indonesia, Bu Sri Mulyani?
Sebagai Menteri Keuangan, saya melihat tren ini menarik untuk diamati. Meskipun belum terlihat dampak signifikannya di Indonesia, perubahan perilaku konsumen, khususnya Gen Z, perlu diantisipasi. Pemerintah akan terus memantau perkembangan pasar dan menyesuaikan kebijakan fiskal jika diperlukan.